Memasuki usia kehamilan 37-42 minggu, banyak Ibu mulai mencari cara untuk memicu kontraksi guna memperlancar proses persalinan. Salah satu cara yang sering dipercaya adalah melalui konsumsi makanan tertentu yang diyakini dapat membantu merangsang kontraksi. Beberapa makanan seperti kurma, nanas, dan makanan pedas sering disebut-sebut memiliki sifat alami yang mampu membantu tubuh Ibu siap menghadapi persalinan.
Namun, sebelum mengonsumsi makanan ini, penting untuk memahami bagaimana mereka bekerja dan kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya. Yuk, simak penjelasan lebih lanjut tentang makanan yang dapat membantu mempercepat kontraksi di akhir kehamilan.
Kurma dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk untuk Ibu hamil yang mendekati persalinan. Salah satu keunggulan utama kurma adalah mampu merangsang produksi hormon oksitosin, hormon yang penting dalam merangsang kontraksi rahim.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine (NLM) menunjukkan bahwa mengonsumsi kurma pada akhir kehamilan dapat memperpendek durasi persalinan dan mengurangi kebutuhan obat oksitosin yang biasanya digunakan untuk mempercepat kontraksi. Kurma juga kaya akan nutrisi seperti serat, gula alami, dan vitamin, yang membantu menjaga stamina Ibu menjelang persalinan.
Selain mempercepat kontraksi, konsumsi kurma juga dapat membantu melancarkan proses persalinan dan memberikan energi tambahan yang diperlukan. Oleh karena itu, kurma sangat direkomendasikan sebagai camilan sehat di akhir kehamilan.
Buah nanas merupakan sumber enzim bromelain, yang dikenal dapat membantu melunakkan leher rahim (serviks) dan merangsang kontraksi rahim. Bromelain bekerja dengan cara mirip hormon oksitosin, yang memicu kontraksi saat persalinan.
Namun, penelitian terkait dampak nanas dalam mempercepat kontraksi masih terbatas. Efektivitas bromelain dalam memicu persalinan belum sepenuhnya didukung oleh bukti ilmiah yang kuat, meskipun banyak pengalaman pribadi yang mendukung hal ini. Untuk Ibu yang mendekati waktu persalinan, nanas bisa menjadi pilihan makanan alami yang dapat membantu memicu kontraksi.
Namun, penting untuk diperhatikan bahwa konsumsi nanas dalam jumlah besar pada trimester pertama kehamilan sebaiknya dihindari karena dikhawatirkan dapat memicu keguguran. Konsumsi nanas dalam jumlah sedang pada trimester ketiga umumnya dianggap aman, tetapi tetap dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Makanan pedas juga sering disebut sebagai makanan yang dapat membantu merangsang kontraksi. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini, banyak Ibu hamil melaporkan bahwa makanan pedas membantu mempercepat persalinan. Pengalaman ini umumnya didasarkan pada cerita pribadi dan tidak ada penelitian secara spesifik yang membuktikan bahwa makanan pedas dapat mempercepat kontraksi rahim.
Makanan pedas memang aman dikonsumsi selama kehamilan, tetapi Ibu perlu memperhatikan porsinya. Terlalu banyak makanan pedas bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti mulas, refluks asam lambung, atau diare, yang bisa memperburuk ketidaknyamanan di trimester ketiga.
Sebelum mencoba makanan pedas untuk mempercepat persalinan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau bidan untuk memastikan keamanannya bagi Ibu dan janin.
Di usia kehamilan trimester ketiga, Ibu mungkin akan mengalami kontraksi palsu atau Braxton Hicks, yang sering kali membingungkan karena menyerupai kontraksi persalinan. Kontraksi palsu biasanya bersifat tidak teratur dan tidak semakin kuat seiring waktu, berbeda dengan kontraksi persalinan yang semakin lama semakin intens dan teratur.
Beberapa jenis makanan memang dipercaya dapat membantu mempercepat kontraksi, seperti kurma, nanas, dan makanan pedas. Namun, efektivitas dari makanan-makanan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Meskipun demikian, mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang tetap penting untuk mendukung kesehatan Ibu dan janin selama kehamilan.
Kontraksi palsu adalah cara tubuh mempersiapkan rahim untuk persalinan, tetapi mereka tidak menyebabkan pembukaan serviks. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan antara kontraksi palsu dan kontraksi asli, Ibu dapat membaca artikel berikut ini: Kontraksi Palsu (Braxton-Hicks) pada Hamil Tua.
Referensi