USG adalah tes yang dapat membantu memastikan atau mengidentifikasi jenis kelamin bayi dalam kandungan. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, hasil USG dapat memiliki kesalahan identifikasi jenis kelamin–terutama pada USG yang dilakukan pada trimester terakhir kehamilan.
Sebuah studi menemukan tingkat keberhasilan keseluruhan dalam menentukan jenis kelamin janin sekitar 75%, dengan kesalahan paling umum adalah mengidentifikasi janin laki-laki sebagai perempuan.
Agar Ibu dapat memahami lebih jelas tentang penyebab perbedaan hasil USG bayi laki-laki dan perempuan, mari baca artikel ini selengkapnya.
Perbedaan hasil pada USG yang mengidentifikasi jenis kelamin laki-laki dan perempuan bayi dalam kandungan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
Jika bayi dalam posisi yang sulit terlihat atau posisinya menghalangi pandangan terhadap area genitalnya, ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengidentifikasi jenis kelamin bayi.
Pada trimester pertama kehamilan, organ genital bayi mungkin belum terbentuk dengan jelas, sehingga membuat identifikasi jenis kelamin menjadi lebih sulit.
Keterampilan dan pengalaman teknisi atau dokter yang melakukan USG dapat mempengaruhi tingkat akurasi dalam mengidentifikasi jenis kelamin janin.
Faktor-faktor seperti indeks massa tubuh ibu, ketebalan jaringan lemak di perut, atau keadaan fisik tertentu pada ibu hamil dapat memengaruhi visualisasi yang jelas dari organ-organ janin.
Pada tahap awal kehamilan, organ-organ janin belum sepenuhnya berkembang dengan baik dan belum terbentuk secara sempurna, sehingga dapat menyulitkan identifikasi jenis kelamin.
Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat menyebabkan kesalahan atau perbedaan hasil dalam menentukan jenis kelamin bayi saat pemeriksaan USG dilakukan. Ini juga menggarisbawahi pentingnya melakukan USG pada tahap kehamilan yang tepat, di mana organ-organ janin sudah lebih jelas terlihat, sehingga memberikan hasil yang lebih akurat.
Dokter saat melakukan pemeriksaan USG melihat anatomi kelamin bayi untuk menentukan jenis kelaminnya. Pada minggu ke-14 atau ke-15, perbedaan jenis kelamin mulai terlihat jelas: sperma yang menyumbangkan kromosom Y menghasilkan anak laki-laki, sementara kromosom X menghasilkan anak perempuan.
Berikut beberapa perbedaan yang biasanya diperhatikan:
Anatomi kelamin bayi laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang terlihat. Dalam pemeriksaan USG, genitalia eksternal bayi laki-laki dan perempuan bisa dikenali.
Pada bayi laki-laki, skrotum (kantung zakar) mungkin terlihat. Sementara pada bayi perempuan, vulva (bagian luar organ reproduksi perempuan) bisa teridentifikasi. Anatomi kelamin perempuan biasanya tidak memiliki tonjolan tulang yang akan berkembang menjadi penis pada bayi laki-laki.
Organ-organ seperti testis, skrotum, dan penis pada bayi laki-laki biasanya mulai terlihat lebih jelas pada minggu ke-18 sampai 20 kehamilan. Dokter juga dapat mengidentifikasi aliran urin yang bisa menunjukkan jenis kelamin bayi; urinE yang mengarah ke atas kemungkinan besar menandakan bayi laki-laki.
Kadang-kadang, teknisi atau dokter juga dapat mengidentifikasi posisi uretra pada janin. Uretra pada bayi laki-laki cenderung lebih panjang dan terletak di bagian tengah dari penis, sedangkan uretra pada bayi perempuan terletak di antara klitoris dan vagina.
Pada pemeriksaan yang lebih mendetail, perbedaan lainnya dapat terlihat pada organ reproduksi internal. Misalnya, pada bayi laki-laki, testis mungkin terlihat di skrotum, sedangkan pada bayi perempuan, ovarium dan rahimnya mungkin terlihat pada tahap-tahap perkembangan tertentu.
Ibu mungkin berpikir bahwa janin laki-laki akan lebih mudah diidentifikasi daripada janin perempuan, tetapi hal itu tidak selalu terjadi. Ini terutama benar sebelum minggu ke-14 kehamilan. Pada minggu ke-18 hingga ke-20, penentuan jenis kelamin bayi laki-laki didasarkan pada tanda-tanda berikut:
Jika notch caudal menunjuk ke atas pada sudut lebih dari 30 derajat, maka janin adalah seorang anak laki-laki. Jika posisinya di antara sudut tersebut, mungkin lebih sulit untuk membuat penentuan yang pasti.
Kadang-kadang, aliran urine bisa terlihat pada janin. Jika aliran tersebut bergerak ke atas, maka kemungkinan besar itu adalah bayi laki-laki.
Pada minggu ke-18 hingga ke-20, organ genital laki-laki, termasuk testis, skrotum, dan penis, seringkali sudah terlihat dengan jelas. Kehadiran organ-organ ini menjadi tanda yang jelas dari jenis kelamin laki-laki.
Ini adalah tanda-tanda yang digunakan oleh para ahli untuk menentukan jenis kelamin bayi laki-laki pada tahap kehamilan tersebut.
Saat menentukan jenis kelamin janin melalui USG, sonograf akan mencari ciri khas yang dikenal sebagai tanda-tanda. Untuk bayi perempuan, terdapat dua tanda yang diperhatikan:
Ini adalah istilah yang diberikan untuk penampakan labia dan klitoris pada hasil USG. Jika diperhatikan secara detail pada gambar, bibir labia akan terlihat mirip dengan roti hamburger, sementara klitoris akan menyerupai patty hamburger.
Setiap jenis kelamin memiliki tanda sagital. Tanda ini diperoleh dengan melihat profil janin (dikenal sebagai bidang sagital tengah). Ada tonjolan di ujung tulang belakang, yang disebut notch caudal. Jika tonjolan tersebut mengarah ke bawah pada sudut 10 derajat, maka janin tersebut adalah seorang anak perempuan.
Ini adalah tanda-tanda yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis kelamin bayi perempuan dalam pemeriksaan USG. Sekarang Ibu sudah tahu kan perbedaan hasil usg bayi laki-laki dan perempuan.
Selain memastikan jenis kelamin janin, USG juga memiliki banyak manfaat, lho. Berikut manfaat USG yang harus Ibu tahu.
Diagnosis Dan Konfirmasi Awal Kehamilan
Ini tentu penting bagi Ibu, terutama pada awal kehamilan. Ibu juga perlu paham bahwa USG mampu mendeteksi tumor sekalipun. Karena itulah USG amat dibutuhkan agar segala gangguan kehamilan dapat terdeteksi sejak dini.
Membantu Ibu Memperoleh Kehamilan Yang Sehat
Ini berarti, Ibu dapat memeriksa posisi serta kondisi plasenta. Plasenta yang menghalangi jalan lahir akan berpengaruh pada proses kelahiran. Dengan menggunakan USG, Ibu dapat mendeteksi adanya gangguan atau tidak pada plasenta tersebut.
Memeriksa Denyut Jantung Janin
Dengan USG, Ibu dapat memastikan pertumbuhan dan kesehatan janin. Ini berarti bila ada denyut jantung, janin akan mampu bertahan hidup 95%. Denyut jantung bervariasi berdasar umur janin tentunya. Kurang kuatnya denyut jantung bayi akan berujung pada keguguran.
Mengetahui Kehamilan Kembar
Dengan memanfaatkan USG, dua atau lebih denyut jantung akan mampu terdeteksi. Dengan demikian Ibu bisa mengetahui apakah Buah Hati Ibu kembar atau tidak.
Membatu Menghitung Usia Kehamilan
Selain manfaat yang sudah disebutkan, USG juga bisa membantu Ibu untuk menghitung usia kehamilan, lho. Tak hanya itu, Ibu juga bisa mengetahui berat janin. Hal ini tentu sangat bermanfaat. Mendeteksi adanya kelainan pada janin juga dapat menjadi manfaat dari USG tersebut.
Selain melakukan USG, Ibu hamil juga perlu untuk mengetahui hari perkiraan lahir (HPL) agar Ibu lebih siap ketika persalinan tiba. Untuk mengetahuinya, Ibu bisa berkonsultasi dengan dokter atau menghitung secara mandiri. Tidak usah takut ribet, karena sekarang sudah ada kalkulator kehamilan yang cepat dan praktis. Hitung hari perkiraan lahir menggunakan kalkulator perkiraan lahir yuk: Kalkulator Perkiraan Lahir Prenagen.
Referensi:
Robin Elise Weiss, PhD, MPH. How to Tell a Baby's Sex on the Ultrasound. https://www.verywellfamily.com/ultrasound-photos-of-girls-and-boys-in-pregnancy-2758367. (Diakses pada 21 Desember 2023).