Masa subur wanita adalah waktu dalam siklus menstruasi di mana kemungkinan untuk hamil lebih tinggi. Secara umum, masa subur terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasi, yang pada umumnya berlangsung sekitar 12 hingga 16 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya.
Agar tidak keliru mengetahui kapan masa subur wanita setelah haid, yuk cari tahu cara menghitungnya berikut ini!
Masa subur adalah waktu dalam siklus menstruasi wanita saat tubuhnya paling siap untuk hamil. Masa subur dimulai ketika sel telur dilepaskan dan dapat disemai oleh sperma, meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan.
Bagi wanita yang ingin hamil, memahami kapan masa subur terjadi sangat penting karena ini adalah waktu terbaik untuk mencoba hamil.
Meskipun biasanya terjadi sekitar pertengahan siklus, setiap wanita memiliki pola siklus yang unik, sehingga mengetahui lebih lanjut tentang siklus menstruasi mereka sendiri akan membantu dalam menentukan waktu yang tepat untuk berusaha hamil.
Masa subur wanita sering terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasi mereka. Untuk siklus menstruasi yang berlangsung selama 28 hari, masa subur biasanya berlangsung sekitar hari ke-14.
Namun, waktu pasti masa subur dapat bervariasi antara individu berdasarkan panjang siklus menstruasi mereka. Oleh karena itu, memahami perubahan siklus Ibu dan tanda-tanda tubuh menjadi penting untuk menentukan kapan masa subur terjadi secara spesifik.
Agar Ibu tidak salah, yuk ketahui cara menghitung masa subur wanita setelah haid berikut ini:
Jika siklus haid teratur, hitung masa subur dengan mengurangi 18 dari jumlah hari siklus terpendek yang Ibu miliki.
Contohnya, jika siklus haid Ibu berkisar antara 28-32 hari, masa subur akan jatuh sekitar hari ke-10 hingga hari ke-14 dari awal siklus. Namun, metode ini lebih akurat untuk wanita dengan siklus teratur.
Untuk mengetahui cara menghitung masa subur siklus haid tidak teratur, bisa dengan membaca penjelasan lengkapnya dalam artikel ini: Cara Menghitung Masa Subur Secara Mandiri.
Mengukur suhu tubuh basal setiap pagi sebelum bangun dari tempat tidur dapat membantu mengidentifikasi ovulasi. Suhu basal tubuh akan sedikit meningkat setelah ovulasi terjadi, menandakan masa subur.
Perubahan dalam lendir serviks bisa menjadi petunjuk masa subur. Selama masa subur, lendir serviks akan lebih bening, licin, dan elastis. Ibu bisa memeriksa lendir ini secara teratur.
Tes ovulasi yang tersedia di apotek dapat mendeteksi peningkatan hormon LH dalam urin, menandakan masa subur. Tes ini dilakukan setiap hari pada waktu yang sama selama masa yang diharapkan subur.
Meskipun metode ini dapat membantu memperkirakan masa subur, tetapi tidak selalu akurat. Faktor seperti stres, perubahan hormonal, atau kondisi kesehatan tertentu bisa memengaruhi hasil. Jika Ibu mengalami kesulitan untuk hamil atau memiliki pertanyaan lebih lanjut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan reproduksi.
Tanda-tanda masa subur wanita dapat bervariasi antara wanita, namun beberapa tanda umum yang menunjukkan masa subur antara lain:
Selama masa subur, lendir serviks akan berubah menjadi lebih bening, licin, dan elastis, seperti putih telur mentah. Ini bertujuan untuk membantu sperma bergerak menuju sel telur yang dilepaskan.
Pengukuran suhu tubuh basal (suhu setelah istirahat) yang sedikit lebih tinggi setelah ovulasi bisa menjadi tanda masa subur. Ovulasi menyebabkan peningkatan hormon progesteron yang bisa meningkatkan suhu tubuh.
Beberapa wanita mungkin merasakan nyeri ringan di sisi perut yang berlawanan dari ovarium yang melepaskan sel telur. Hal ini dikenal sebagai "mittelschmerz" dan bisa menjadi petunjuk ovulasi.
Peningkatan gairah seksual pada masa subur wanita dapat disebabkan oleh perubahan hormonal, terutama peningkatan hormon estradiol yang meningkatkan libido atau hasrat seksual.
Selain itu, peningkatan hormon luteinizing hormone (LH) yang terjadi menjelang ovulasi juga dapat meningkatkan ketertarikan seksual pada beberapa wanita. Hal ini bisa membuat wanita lebih sensitif terhadap sentuhan fisik dan lebih cenderung mencari aktivitas seksual selama masa subur.
Tes ovulasi yang mendeteksi peningkatan hormon LH (luteinizing hormone) dalam urin adalah indikator umum masa subur. Peningkatan LH menandakan ovulasi akan terjadi dalam 24-48 jam.
Sebagian wanita mungkin mengalami perubahan pada payudara saat masa subur, seperti pembengkakan atau keterasaan yang lebih besar dari biasanya.
Beberapa wanita melaporkan perubahan suasana hati atau peningkatan energi selama masa subur, mungkin karena perubahan hormonal.
Setiap individu bisa mengalami tanda-tanda ini secara berbeda-beda dan tidak selalu semua tanda muncul dalam setiap siklus. Hal ini penting untuk dipahami bahwa tanda-tanda tersebut hanya memberikan petunjuk dan bisa bervariasi dari satu wanita ke wanita lainnya.
Agar lebih mudah, Ibu dapat menghitung masa subur Ibu melalui Kalender Kesuburan PRENAGEN berikut ini: Kalender Kesuburan PRENAGEN.
Referensi: