Memberikan nutrisi bayi yang tepat adalah kewajiban bagi setiap orang tua. Mereka yang ingin anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik harus melakukan hal ini.
Salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan sang Ibu untuk mencukupi asupan gizi sang bayi adalah dengan memilih ASI dengan komposisi terbaik. Kebanyakan orang-orang modern lebih memilih susu formula karena dianggap mampu mencukupi asupan nutrisi yang diperlukan sang bayi.
Memang hal tersebut tidak sepenuhnya salah, karena di susu formula terdapat bahan-bahan yang dibutuhkan oleh bayi agar dapat berkembang dengan baik. Tetapi, banyak pakar kesehatan yang tetap menganggap ASI sebagai susu terbaik untuk sang bayi.
ASI yang diberikan secara rutin untuk bayi juga akan mampu membuat Ibu menjalin interaksi emosional dengan sang bayi secara tidak langsung. Hal ini jelas dikarenakan sang Ibu akan secara tidak sadar memberikan belaian pada anaknya dengan penuh kasih sayang.
Selain itu, ASI eksklusif juga membantu dalam pemulihan ibu pasca persalinan dengan membantu rahim kembali ke ukuran semula serta mengurangi risiko perdarahan pasca melahirkan. Lihat lebih lanjut manfaat memberikan ASI eksklusif berikut ini: Manfaat ASI Eksklusif untuk Kesehatan Bayi dan Ibu.
Pemberian gizi bayi melalui ASI bisa dilakukan oleh sang Ibu hingga usia bayi mencapai 6 bulan. Menginjak usia 6 bulan, sang anak bisa dikenalkan dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Akan tetapi, pemberian MP-ASI harus dipilih dari jenis makanan yang baik untuk diberikan bagi mereka di periode tersebut.
Menu makanan yang baik juga akan membantu sang bayi untuk memiliki otak yang cerdas dan semangat yang tinggi. Pengenalan jenis makanan pendamping ASI ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan makanan yang telah dihaluskan sebelumnya, sehingga bisa mudah dicerna oleh sang bayi, seperti alpukat, pepaya dan pisang.
Umumnya, para Ibu banyak yang lebih memilih untuk memberikan pisang pada anaknya karena bahan makanan yang satu ini kaya akan karbohidrat.
Selain itu, pemberian porsi makanan yang tepat juga harus dilakukan oleh orang tua agar sang buah hati tidak muntah nantinya. Sementara itu, tekstur makanan yang harus disediakan adalah makanan yang semi padat.
Makanan jenis ini biasanya diberikan oleh orang tua bagi anaknya yang sudah mulai tumbuh giginya. Nantinya porsi makanan untuk bayi bisa Ibu tambah dengan secara perlahan.
Secara umum, banyak bayi yang lebih memilih untuk memakan makanan yang manis ketimbang makanan yang gurih. Di sini makanan yang rasanya manis bisa diperoleh melalui buah-buahan.
Namun, banyak pakar kesehatan yang lebih menyarankan para orang tua untuk memberikan sayur yang dihaluskan pada bayinya. Jika bayi terlalu sering diberi makan makanan yang manis, dikhawatirkan nanti mereka akan tidak suka memakan sayur jika sudah besar.
Memang cita rasa sayuran kurang begitu bisa dinikmati oleh bayi dibandingkan buah-buahan, karena rasa sayuran yang kurang manis atau malah tidak manis sama sekali. Tetapi makanan ini sangat baik untuk diberikan kepada bayi. Pada saat usia anak Ibu mencapai 10 hingga 12 bulan, sudah saatnya bagi Ibu untuk beralih ke makanan yang kental dan padat.
Memasuki usia 2 tahun, ibu perlu mempertimbangkan untuk menyapih anak. Proses menyapih sebaiknya dilakukan secara perlahan dan lembut, memperhatikan kesiapan dan kenyamanan anak serta Ibu. Yuk, ketahui panduan menyapih anak di sini: 7 Cara Efektif Menyapih Anak dari ASI Tanpa Rewel.