Sukses Memproduksi ASI Eksklusif selama Mudik Lebaran

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Sukses Memproduksi ASI Eksklusif selama Mudik Lebaran

Mudik Lebaran menjadi momen berharga bagi Ibu untuk berkumpul dengan keluarga besar dan menjalin kembali kehangatan hubungan. Namun momen ini bisa terasa sebagai ujian untuk Ibu yang sedang menyusui. Perubahan rutinitas dan lingkungan dapat mempengaruhi produksi ASI yang masih menjadi nutrisi utama bagi bayi.

Lalu, bagaimana cara mempertahankan pemberian ASI eksklusif selama Ibu sedang mudik lebaran? Ada beberapa solusi agar produksi ASI tetap lancar selama perjalanan yang bisa Ibu lakukan, misalnya dengan mengikuti cara-cara berikut ini.

Tips Jitu Menjaga Suplai ASI

Salah satu cara menjaga suplai ASI adalah dengan menjaga durasi dan frekuensi menyusui. Idealnya, bayi menyusu setiap 2-3 jam sekali agar ASI tetap melimpah. Hal ini karena ketika bayi menyusu, hormon-hormon yang merangsang produksi ASI, seperti prolaktin dan oksitosin akan bekerja. Dengan adanya hormon-hormon ini, ASI bisa keluar dengan lancar dan banyak.

Selain menyusui secara langsung, Ibu juga bisa melakukan pemompaan secara teratur untuk merangsang produksi ASI, khususnya saat Ibu sedang tidak bersama bayi. Pada prinsipnya, ASI dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan. Semakin sering payudara dikosongkan, semakin lancar ASI yang keluar. 

Untuk menjaga produksi ASI, Ibu bisa juga memerah ASI sesuai dengan waktu menyusui bayi. Jika sedang bersama bayi, Ibu dapat melakukannya sambil menyusui bayi atau setelahnya. 

Perhatikan juga untuk menghindari sebab-sebab pemicu stres yang dapat menurunkan produksi ASI seperti kelelahan dan kurang tidur. Karena itu, penting bagi Ibu untuk tetap beristirahat dengan cukup selama perjalanan.

Jika merasa khawatir dengan suplai ASI, Ibu dapat berkonsultasi dengan konsultan laktasi. Biasanya, konsultan ini akan memberikan latihan dan dukungan yang mendukung proses menyusui. Ibu juga bisa meminta saran untuk berbagai masalah menyusui yang mungkin Ibu hadapi, seperti rasa tidak nyaman saat menyusui, kesulitan pelekatan, kesulitan memompa ASI, pasokan ASI yang kurang, dan lain-lain. Hal ini penting agar Ibu tetap dapat memberikan ASI eksklusif saat mudik. .

Persiapan Pumping untuk Bepergian

Ada banyak pilihan pompa ASI yang bisa Ibu pilih untuk dibawa mudik. Namun, utamakan memilih pompa yang ringkas dan mudah dibawa. Dengan demikian, Ibu akan lebih mudah melakukan pumping selama perjalanan menuju kampung halaman.

Pastikan Ibu membawa semua perlengkapan pompa yang dibutuhkan, termasuk botol untuk memberikan ASI kepada bayi dan juga wadah penyimpanan untuk menyimpan ASI. Jangan lupa membawa ice gel yang berguna untuk menjaga suhu dan kualitas ASI perah. Beberapa model pompa ASI membutuhkan charger atau baterai sebagai pengisi daya. Karena itu, jangan lupa untuk membawa keduanya jika diperlukan. 

Agar lebih praktis, siapkan tas khusus yang berisi semua perlengkapan pumping, termasuk charger jika menggunakan pompa elektrik. Pastikan tas ini mudah dijangkau saat diperlukan selama perjalanan agar Ibu bisa melakukan pumping dengan nyaman.

Pertimbangkan juga untuk membawa cooler atau insulated bag disertai ice gel. Tas ini digunakan untuk menyimpan ASI yang telah dipompa dan menjaga suhu ASI tetap stabil selama perjalanan jauh, sehingga kualitas ASI tetap baik saat diberikan pada bayi.

Cara Aman Membawa ASI Perah selama Perjalanan

Ada beragam pilihan tempat penyimpanan ASI yang bisa Ibu gunakan, seperti botol kaca, botol plastik, atau kantong ASI. Yang pasti, gunakan wadah penyimpanan ASI yang bersih, steril, dan sesuai standar food grade, untuk menjaga kualitas dan keamanan ASI untuk dikonsumsi oleh bayi. 

Pastikan juga memilih wadah yang tertutup rapat dan tidak terkena panas matahari langsung agar kualitas ASI tidak berubah atau rusak. Dengan penyimpanan yang tepat, ASI perah bisa tahan sekitar 4 hingga 24 jam tanpa disimpan di kulkas.

Perjalanan yang panjang mungkin membuat Ibu perlu menginap di hotel. Untuk itu, pertimbangkan untuk memilih hotel yang menyediakan fasilitas kulkas atau freezer untuk menyimpan ASI. Dengan penyimpanan di kulkas, ASI dapat bertahan hingga 4 hari, sementara dalam freezer dapat bertahan hingga 6 bulan.

Makanan dan Minuman Pendukung ASI

Untuk mendukung produksi ASI, Ibu bisa memperbanyak konsumsi PROTEIN melalui makanan. Sumber PROTEIN ini bisa Ibu dapatkan dari bahan hewani seperti daging ataupun dari sumber protein nabati, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, oatmeal, dan sayuran. 

Perhatikan juga untuk mengurangi konsumsi minuman berkafein. Kafein yang diminum oleh Ibu cenderung membuat Ibu akan sulit tidur ketika Ibu kelelahan. Akibatnya, waktu Ibu untuk beristirahat juga akan cenderung berkurang.

Sebagai gantinya, perbanyak asupan cairan dengan mengonsumsi air putih dan susu untuk Ibu menyusui. Asupan cairan yang cukup dapat membantu produksi ASI yang menjadi sumber nutrisi terbaik untuk bayi.

Pertimbangkan juga untuk memilih susu yang dirancang khusus untuk Ibu menyusui. Susu seperti ini umumnya dilengkapi dengan PROTEIN, mineral, dan vitamin yang cukup untuk menunjang pemberian ASI eksklusif. Yuk cari tahu cara memilih susu bagi Ibu menyusui yang tepat melalui artikel ini: Panduan Memilih Susu untuk Ibu Menyusui yang Tepat.

Referensi:

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Bagaimana menyusui dengan benar?. Diakses pada 7 Maret 2025. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/bagaimana-menyusui-dengan-benar

Research Gate. Prinsip Gizi pada Ibu Menyusui. Diakses pada 7 Maret 2025. https://www.researchgate.net/profile/Listrianah-Listrianah/publication/374418462_E-Book_ILMU_GIZI/links/651cd24dd717ef1293c8f88e/E-Book-ILMU-GIZI.pdf#page=130