Menstruasi yang teratur menjadi tanda bahwa sistem reproduksi berfungsi dengan baik, terutama bagi Ibu yang sedang merencanakan kehamilan. Namun, ada kondisi yang dapat menghambat siklus ini, yaitu amenore atau ketiadaan menstruasi dalam jangka waktu tertentu tanpa adanya kehamilan. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem reproduksi yang perlu diperhatikan.
Bagaimana dampak amenore terhadap usaha Ibu untuk dapat hamil? Ketidakseimbangan hormon yang menyertainya dapat menghambat ovulasi, sehingga peluang kehamilan berkurang. Meski demikian, amenore bisa diatasi. Dengan mengenali penyebabnya dan mengambil langkah yang tepat, Ibu tetap memiliki peluang untuk hamil.
Artikel ini akan membahas bagaimana amenore mempengaruhi kesuburan serta langkah-langkah yang dapat Ibu lakukan untuk mengembalikan siklus menstruasi dan meningkatkan peluang kehamilan.
Tekanan emosional maupun fisik yang berkepanjangan dapat menjadi pemicu utama amenore. Saat tubuh mengalami stres berlebihan, produksi hormon yang mengatur siklus menstruasi, seperti estrogen dan progesteron, bisa terhambat akibat stres berkepanjangan, menyebabkan gangguan ovulasi dan bahkan berhentinya siklus menstruasi.
Ketika Ibu mengalami stres berat, tubuh akan lebih banyak menghasilkan suatu hormon lain berupa kortisol. Namun kortisol yang tinggi dapat menekan produksi estrogen maupun progesteron, sehingga mengganggu fungsi ovarium dan ovulasi tidak terjadi secara normal. Inilah yang kemudian menyebabkan amenore sekunder pada banyak perempuan yang mengalami stres berlebihan.
Ibu bisa mencoba meditasi, olahraga ringan seperti yoga atau jalan santai, serta berkonsultasi dengan psikolog jika diperlukan. Menjaga keseimbangan antara aktivitas dan waktu istirahat diperlukan agar hormon kembali seimbang.
Obesitas tidak hanya berpengaruh pada kesehatan secara umum, tetapi juga dapat mengganggu keseimbangan estrogen yang berperan dalam kesuburan. Kelebihan lemak tubuh dapat memicu peningkatan produksi estrogen dalam jumlah berlebihan. Padahal, kadar estrogen yang terlalu tinggi bisa menghambat proses ovulasi dan menyebabkan amenore.
Selain itu, obesitas juga sering dikaitkan dengan resistensi insulin, di mana tubuh sulit memproses hormon insulin dengan baik. Kondisi ini dapat memicu polycystic ovary syndrome (PCOS), yang menjadi salah satu penyebab utama amenore dan kesulitan hamil pada perempuan. PCOS dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang menghambat pematangan sel telur dan mengganggu siklus menstruasi.
Karena itu, menerapkan pola makan sehat dan melakukan aktivitas fisik secara rutin. Konsumsi makanan tinggi PROTEIN, serat, serta lemak sehat bisa membantu menyeimbangkan hormon. Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi dampak negatif obesitas terhadap reproduksi.
Sebagaimana obesitas bisa mengganggu kesuburan, berat badan yang terlalu rendah juga dapat menjadi penyebab amenore. Tubuh memerlukan berat badan yang cukup, yang dibantu dengan adanya jaringan lemak yang cukup pula.
Jaringan lemak ini diperlukan untuk menghasilkan estrogen agar Ibu dapat mengalami siklus menstruasi yang sehat. Jika kadar lemak dalam tubuh terlalu rendah, produksi estrogen akan berkurang, sehingga siklus menstruasi terhenti.
Ketidakseimbangan estrogen akibat berat badan rendah sering kali terjadi pada perempuan yang mengalami kekurangan asupan kalori atau menjalani diet ketat. Tanpa nutrisi yang cukup, tubuh akan mengalihkan energinya untuk fungsi-fungsi vital lainnya dan mengabaikan sistem reproduksi, sehingga menghambat ovulasi.
Untuk membantu memulihkan siklus menstruasi, Ibu disarankan untuk meningkatkan berat badan ke level yang ideal dengan mengkonsumsi makanan bernutrisi tinggi. Sumber asam lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun dapat membantu meningkatkan produksi estrogen dan memperbaiki siklus menstruasi.
Female Athlete Triad adalah kondisi yang terjadi pada perempuan dengan aktivitas fisik tinggi yang mengalami defisit energi kronis. Ketika tubuh terus-menerus kekurangan asupan energi untuk mendukung aktivitasnya yang cukup berat, maka berbagai sistem dalam tubuhnya dapat terganggu.
Gangguan ini pun juga ikut terjadi pada sistem reproduksinya. Dalam jangka panjang, akan terjadi perubahan hormon yang menghambat ovulasi dan menyebabkan amenore, sehingga berdampak pada kesuburan.
Ketidakseimbangan hormon akibat kurangnya kalori tidak hanya berdampak pada kesuburan, tetapi juga meningkatkan resiko osteoporosis akibat rendahnya kadar estrogen. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan asupan energi sangat dibutuhkan agar tubuh tetap mampu menjalankan fungsi reproduksi secara optimal. Jika berolahraga dengan intensitas tinggi, pastikan pola makan mencukupi kebutuhan kalori dan nutrisi agar sistem hormon tetap stabil dan kesehatan tulang terjaga.
Sindroma Asherman adalah kondisi di mana terbentuk penebalan pada lapisan di dalam rahim akibat prosedur kuretase yang dilakukan setelah keguguran atau persalinan. Dampaknya, terjadi suatu kondisi berupa adhesi intrauterin, yaitu perlengketan jaringan yang dapat menghambat aliran menstruasi. Siklus menstruasi pun menjadi tidak teratur, atau bahkan berhenti sepenuhnya.
Ibu mungkin masih dapat mengalami ovulasi, bahkan mungkin pembuahan untuk menghasilkan embrio. Tetapi Ibu akan kesulitan hamil, karena embrio akan kesulitan menempel di dinding rahim (implantasi), sebagai akibat dari jaringan parut yang menghalangi proses implantasi tersebut.
Jika Ibu mengalami amenore setelah menjalani prosedur kuretase, segera konsultasikan dengan dokter. Sindroma Asherman dapat diatasi dengan prosedur medis tertentu untuk menghilangkan jaringan parut tersebut. Dengan perawatan yang tepat, peluang Ibu untuk hamil bisa meningkat secara signifikan.
Jika Ibu mengalami amenore dan sedang dalam program hamil, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab amenore dan memberikan solusi yang sesuai.
Perubahan gaya hidup dengan menjaga pola makan seimbang juga dapat membantu mengatasi amenore dan meningkatkan peluang kehamilan. Konsumsilah makanan bernutrisi yang menghasilkan cukup kalori, agar hormon yang Ibu hasilkan juga seimbang. Pastikan asupan nutrisi seperti asam folat, zat besi, zink, dan vitamin D terpenuhi agar organ reproduksi berfungsi optimal.
Olahraga dengan intensitas sedang juga disarankan untuk menjaga berat badan tetap seimbang dan mengurangi stres. Namun, hindari aktivitas fisik berlebihan yang justru bisa memperburuk kondisi amenore.
Mengatasi amenore merupakan langkah krusial bagi Ibu yang ingin mewujudkan impian memiliki buah hati. Dengan menjaga keseimbangan hormon, menerapkan pola makan sehat, dan mengelola stres, peluang untuk mendapatkan siklus menstruasi yang normal kembali akan meningkat.
Pastikan Ibu mendapatkan nutrisi terbaik untuk mendukung kesehatan reproduksi dan kesuburan. Mengonsumsi susu khusus program hamil seperti PRENAGEN esensis juga akan membantu Ibu mencukupi nutrisi yang penting bagi kesehatan, sehingga Ibu lebih siap merencanakan kehamilan. Yuk, temukan bagaimana susu ini membantu menjaga kesehatan organ reproduksi Ibu di halaman ini: PRENAGEN esensis: Meningkatkan Kesehatan Organ Reproduksi.
Referensi:
Mayo Clinic. Amenorrhea. Diakses 7 Maret 2025. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/amenorrhea/symptoms-causes/syc-20369299
NIH. Neuroendocrine Causes of Amenorrhea—An Update. Diakses 7 Maret 2025. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4333037/
HHS. The Female Athlete Triad. Diakses 7 Maret 2025.https://www.hss.edu/conditions_female-athlete-triad.asp