Pentingnya IMD untuk Bayi Baru Lahir dan Cara Melakukannya

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Pentingnya IMD untuk Bayi Baru Lahir dan Cara Melakukannya

Begitu Si Kecil lahir ke dunia, Inisiasi Menyusui Dini (IMD) menjadi momen berharga yang sangat menentukan untuk kesehatannya di masa depan. Proses sederhana yang dilakukan dalam satu jam pertama setelah kelahiran ini ternyata memiliki pengaruh besar bagi tumbuh kembang bayi dan kesejahteraan ibu. Sayangnya, masih banyak ibu yang melewatkan manfaat luar biasa ini, karena kurangnya informasi atau dukungan yang memadai dari lingkungan sekitar.

Melakukan IMD bukan sekadar tren, melainkan rekomendasi medis yang telah terbukti memberikan perlindungan alami pertama untuk bayi dari berbagai risiko infeksi. Selain itu, momen ini juga menciptakan ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi, membantu keduanya memulai hubungan spesial yang bertahan sepanjang hidup.

Pengertian Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Inisiasi Menyusui Dini adalah proses menyusui pertama yang dilakukan bayi dalam satu jam setelah kelahiran, dengan meletakkan bayi secara langsung di dada ibu, sehingga terjadi kontak kulit langsung tanpa terhalang kain atau pakaian. Posisi ini memungkinkan bayi secara alami mengenali dan merespons instingnya untuk mencari puting ibu dan mulai menyusu. Momen ini juga menjadi titik awal bayi memperoleh kolostrum, cairan kental berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi dan antibodi.

Kolostrum sangat penting karena mengandung antibodi alami yang bisa melindungi bayi baru lahir dari berbagai jenis infeksi dan penyakit di awal kehidupannya. Kontak kulit langsung selama IMD juga terbukti membantu menstabilkan suhu tubuh bayi, mengatur pernapasan dan detak jantungnya, serta memberikan ketenangan setelah mengalami perubahan drastis dari kehidupan dalam kandungan ke dunia luar.

Waktu yang Tepat untuk Melakukan IMD

Waktu terbaik melakukan IMD adalah segera setelah bayi lahir, dengan catatan ibu dan bayi dalam kondisi stabil. Pada persalinan normal tanpa komplikasi, bayi sebaiknya langsung diletakkan di dada ibu tanpa dibersihkan terlebih dahulu. Langkah ini penting karena tubuh ibu memiliki bakteri baik yang akan ditransfer ke kulit bayi, membantu membangun mikrobiota usus dan meningkatkan kekebalan tubuh bayi sejak awal kehidupannya.

Namun, dalam beberapa kondisi, IMD mungkin tidak dapat segera dilakukan, misalnya ketika persalinan mengalami komplikasi atau bayi memerlukan perawatan khusus. Dalam situasi seperti ini, tenaga medis biasanya akan menyesuaikan waktu IMD agar tetap optimal. Bahkan pada persalinan caesar, IMD tetap bisa dilakukan sesegera mungkin setelah kondisi ibu stabil dan bayi dalam kondisi sehat.

Manfaat IMD bagi Kesehatan Bayi dan Ibu

IMD sangat penting karena membawa manfaat besar bagi kesehatan bayi dalam jangka pendek maupun panjang. Menurut rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi yang menjalani IMD memiliki risiko lebih rendah mengalami berbagai penyakit infeksi seperti diare, pneumonia, infeksi telinga, bahkan memiliki risiko lebih rendah terkena alergi di kemudian hari. Hal ini karena kolostrum yang diterima bayi melalui IMD memberikan perlindungan awal pada saluran pencernaan, sekaligus memperkuat daya tahan tubuh bayi terhadap virus dan bakteri.

Bukan hanya bayi, ibu juga merasakan manfaat yang luar biasa dari IMD. Melakukan IMD segera setelah melahirkan dapat merangsang produksi hormon oksitosin yang berfungsi membantu rahim berkontraksi lebih cepat dan efektif. Hal ini sangat penting dalam mengurangi risiko perdarahan pasca-persalinan serta mempercepat proses pemulihan tubuh ibu. Selain itu, IMD juga merangsang produksi ASI agar lebih cepat keluar dan lebih melimpah, sehingga menyusui menjadi lebih lancar di hari-hari berikutnya.

Cara Melakukan IMD Bayi dengan Benar

Melakukan IMD yang benar diawali dengan langkah sederhana, yaitu segera setelah bayi lahir, letakkan bayi dalam posisi tengkurap di atas dada ibu tanpa kain atau pakaian sebagai penghalang. Biarkan bayi merasakan kontak kulit secara alami. Biasanya, bayi baru lahir akan melalui beberapa tahap adaptasi, mulai dari diam sejenak, membuka mata, perlahan-lahan mulai menggerakkan kepala dan tangan, hingga akhirnya secara perlahan menemukan sendiri puting ibu dan mulai menyusu.

Selama proses ini, ibu harus tetap rileks dan percaya bahwa bayi mampu menemukan puting secara mandiri. Jangan terburu-buru atau memaksakan bayi ke puting. Namun, apabila bayi tampak kesulitan atau ibu merasakan nyeri saat bayi mulai menyusu, jangan segan meminta bantuan kepada tenaga medis atau konselor laktasi yang mendampingi. Mereka akan membantu memastikan posisi bayi nyaman dan perlekatan bayi ke payudara ibu dilakukan dengan benar sehingga proses menyusui menjadi nyaman dan efektif.

Tips Melakukan IMD agar Berjalan Lancar

Keberhasilan IMD dapat dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum ibu melahirkan. Pertama, pastikan ibu sudah memilih fasilitas kesehatan yang mendukung penuh praktik IMD, baik itu rumah sakit maupun klinik bersalin. Jangan ragu berdiskusi dengan dokter atau bidan yang menangani proses persalinan agar mereka tahu bahwa ibu ingin melakukan IMD.

Selain itu, ibu bisa mempersiapkan diri secara fisik dan mental dengan mengikuti kelas edukasi menyusui. Belajar teknik perlekatan bayi yang tepat sebelum melahirkan akan membantu ibu lebih percaya diri dalam menjalani IMD. Dukungan emosional dari pasangan atau keluarga dekat juga berperan besar. Mereka bisa membantu menciptakan lingkungan nyaman, tenang, dan bebas stres saat ibu melakukan IMD.

Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan IMD

Beberapa faktor penting sangat berpengaruh pada keberhasilan IMD. Faktor pertama adalah kondisi bayi dan ibu setelah proses kelahiran. Bayi yang lahir cukup bulan, memiliki berat badan normal, dan sehat secara umum biasanya dapat menjalani IMD tanpa masalah berarti. Sebaliknya, bayi prematur atau bayi dengan komplikasi kesehatan tertentu mungkin memerlukan adaptasi khusus sebelum bisa menjalani IMD.

Faktor lainnya adalah dukungan dari tenaga medis. Tim medis yang mengerti pentingnya IMD akan memberikan kesempatan ibu melakukan IMD tanpa gangguan dari prosedur medis yang tidak darurat. Kondisi ruangan bersalin yang tenang, hangat, dan nyaman juga akan mendukung kelancaran proses ini. Selain itu, kesiapan mental ibu serta adanya dukungan dari keluarga terdekat dapat meningkatkan tingkat keberhasilan IMD secara signifikan.

Cara Mengukur Keberhasilan IMD pada Bayi

Keberhasilan IMD dapat dikenali melalui beberapa tanda yang terlihat pada bayi. Tanda pertama adalah bayi mampu menemukan puting secara mandiri dan mulai menyusu secara aktif dalam waktu kurang dari satu jam setelah kelahiran. Bayi yang berhasil melakukan IMD biasanya tampak tenang dan nyaman setelah menyusu, ditandai dengan gerakan mengisap yang teratur dan efektif.

Selain itu, ibu yang berhasil melakukan IMD dengan baik biasanya merasakan proses menyusui pertama ini nyaman dan tanpa rasa nyeri yang signifikan. Indikasi keberhasilan lainnya adalah produksi ASI ibu yang meningkat dengan lancar pada hari-hari berikutnya, serta berat badan bayi yang naik sesuai harapan di minggu-minggu awal kehidupannya.

IMD adalah langkah pertama yang menentukan dalam menyukseskan proses menyusui. Oleh sebab itu, ibu perlu memahami dengan jelas manfaat IMD sekaligus melakukan persiapan yang matang agar manfaat tersebut bisa dirasakan maksimal oleh ibu dan Si Kecil.

Kenali selengkapnya seputar IMD hingga manajemen laktasi yang tepat selama proses menyusui di artikel berikut ini yuk Bu: Bu, Kenali Laktasi Untuk Memperlancar Proses Menyusui, Yuk.

Referensi: 

  • IDAI. Inisiasi Menyusu Dini. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/inisiasi-menyusu-dini. (Diakses pada 21 Desember 2023).
  • Skin-to-skin contact - Baby Friendly Initiative. Baby Friendly Initiative. https://www.unicef.org.uk/babyfriendly/baby-friendly-resources/implementing-standards-resources/skin-to-skin-contact/. Diakses pada 21 Desember 2023).