Menjaga kehamilan agar tetap sehat merupakan prioritas utama bagi Ibu. Salah satu langkah penting yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan TORCH. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya infeksi parasit yang bisa membahayakan kesehatan Ibu dan Buah Hati selama masa kehamilan. Infeksi TORCH sering kali menjadi penyebab berbagai komplikasi yang berisiko terhadap tumbuh kembang janin, mulai dari gangguan kesehatan bawaan hingga keguguran.
TORCH merupakan akronim dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes. Keempat infeksi ini dikenal sebagai ancaman serius bagi kehamilan. Tanpa pemeriksaan dini, dampak dari infeksi ini dapat memengaruhi kualitas kesehatan janin, bahkan memengaruhi kondisi Buah Hati setelah dilahirkan.
Infeksi TORCH adalah kondisi yang disebabkan oleh masuknya parasit, virus, atau bakteri tertentu ke dalam tubuh Ibu hamil. Parasit seperti Toxoplasma biasanya ditemukan pada kotoran hewan peliharaan, khususnya kucing. Sementara virus Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes dapat ditularkan melalui kontak langsung, transfusi darah, atau konsumsi makanan yang tidak higienis.
Dampak infeksi ini pada kehamilan sangat beragam. Pada trimester pertama, infeksi ini berisiko tinggi karena organ-organ janin mulai terbentuk. Hal ini dapat menyebabkan keguguran atau cacat lahir. Di tahap kehamilan yang lebih lanjut, infeksi dapat memengaruhi pertumbuhan janin, sehingga Buah Hati lahir dengan berat badan rendah atau gangguan perkembangan.
Gejalanya sering kali sulit dikenali karena bersifat ringan atau tidak tampak. Akibatnya, banyak Ibu yang tidak menyadari keberadaan infeksi ini. Itulah sebabnya, pemeriksaan TORCH menjadi langkah preventif untuk memastikan kesehatan Ibu dan Buah Hati selama kehamilan.
Tes TORCH sebaiknya dilakukan sebelum atau pada awal kehamilan (usia 8-12 minggu), terutama jika Ibu memiliki faktor risiko tertentu. Pemeriksaan sebelum hamil bertujuan untuk mengetahui apakah Ibu sudah memiliki kekebalan terhadap salah satu infeksi TORCH, seperti Rubella, atau jika terdapat infeksi yang memerlukan pengobatan sebelum kehamilan dimulai.
Pada awal kehamilan, tes ini sangat dianjurkan untuk mendeteksi adanya infeksi aktif yang mungkin terjadi selama masa kehamilan. Dokter biasanya menyarankan pemeriksaan ini pada trimester pertama, karena infeksi pada tahap awal kehamilan memiliki dampak yang lebih besar terhadap perkembangan organ janin. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi, dokter dapat segera memberikan penanganan yang sesuai untuk mengurangi risiko komplikasi.
Untuk Ibu yang belum melakukan tes di awal kehamilan, pemeriksaan tetap dapat dilakukan pada trimester kedua atau ketiga, terutama jika Ibu mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki riwayat paparan terhadap faktor risiko tertentu. Pemeriksaan ini membantu memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan Ibu dan Buah Hati hingga masa persalinan.
Pemeriksaan TORCH memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan kehamilan. Menggunakan metode imunologis, pemeriksaan ini mampu mendeteksi keberadaan antibodi dalam tubuh yang menunjukkan paparan terhadap infeksi tertentu. Informasi ini membantu dokter menentukan langkah pengobatan yang tepat untuk melindungi Ibu dan janin.
Menurut Dr. Indra N.C. Anwar, SpOG, pemeriksaan Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes sangat direkomendasikan bagi Ibu yang memiliki risiko tinggi, seperti berinteraksi dengan hewan peliharaan atau memiliki riwayat infeksi sebelumnya. Bahkan jika Ibu merasa sehat, pemeriksaan ini tetap perlu dilakukan. Infeksi ini sering kali tidak menimbulkan gejala langsung, namun parasit yang tidak aktif dapat berkembang di kemudian hari dan menyebabkan komplikasi serius.
Menunda pemeriksaan hingga gejala muncul bukanlah keputusan yang bijaksana. Infeksi yang tidak terdeteksi dapat menyebar dan sulit diatasi. Melalui pemeriksaan sejak awal, risiko komplikasi dapat diminimalkan, sehingga Ibu dapat menjalani kehamilan yang sehat dan nyaman.
Infeksi Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes memberikan dampak yang berbeda pada setiap kasus, tergantung pada jenis infeksi dan waktu terjadinya. Infeksi Toxoplasma, misalnya, dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf janin jika terjadi pada trimester awal. Virus Rubella berpotensi memengaruhi pembentukan organ tubuh, seperti jantung dan mata.
Sementara Cytomegalovirus adalah salah satu infeksi yang dapat menular melalui plasenta. Ketika tidak ditangani, virus ini dapat menyebabkan Buah Hati mengalami gangguan pendengaran atau keterlambatan perkembangan motorik. Sedangkan, infeksi Herpes dapat menular saat persalinan dan memengaruhi kesehatan kulit serta sistem saraf Buah Hati.
Tanpa pemeriksaan dini, infeksi ini dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan Buah Hati. Oleh karena itu, pemeriksaan TORCH menjadi langkah penting untuk mencegah komplikasi serius, dan dokter pun dapat memberikan pengobatan atau terapi yang sesuai sehingga kesehatan kehamilan tetap terjaga.
Mencegah infeksi Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes membutuhkan kesadaran Ibu terhadap faktor risiko di sekitarnya. Kebersihan menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Hindari kontak langsung dengan kotoran hewan peliharaan, terutama kucing, untuk mengurangi risiko infeksi Toxoplasma. Semua makanan harus dimasak hingga matang, terutama daging, telur, dan produk susu.
Selain menjaga pola hidup bersih, vaksinasi Rubella sebelum merencanakan kehamilan dapat menjadi langkah penting dalam mencegah infeksi selama masa kehamilan. Rajin mencuci tangan setelah menyentuh benda yang berpotensi terkontaminasi juga membantu mencegah penyebaran virus. Pemeriksaan TORCH secara berkala menjadi salah satu cara terbaik untuk mendeteksi dini keberadaan infeksi dalam tubuh.
Pemeriksaan ini memberikan perlindungan tambahan dengan mendeteksi infeksi yang sering kali tidak terlihat. Hal ini memungkinkan dokter memberikan rekomendasi yang tepat untuk menjaga kesehatan Ibu dan Buah Hati. Selain memastikan kesehatan melalui pemeriksaan, pemenuhan nutrisi selama kehamilan juga memiliki peran penting dalam mendukung tumbuh kembang janin secara optimal.
Nutrisi seimbang yang mencakup protein, asam folat, zat besi, dan kalsium dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh Ibu sekaligus membantu perkembangan Buah Hati. Untuk melengkapi kebutuhan ini, mengonsumsi susu hamil menjadi solusi praktis dan efektif. PRENAGEN hadir sebagai pilihan terbaik, dengan kandungan nutrisi lengkap yang dirancang khusus untuk mendukung kehamilan sehat dan optimal.
Jaga kesehatan kehamilan dengan PRENAGEN dan dapatkan nutrisi yang sesuai untuk Ibu dan Buah Hati. Ketahui lebih lanjut rekomendasi susu PRENAGEN untuk Ibu hamil di sini: Kandungan dan Manfaat PRENAGEN untuk Ibu dan Calon Bayi.
Referensi: