Miom, yang juga dikenal sebagai tumor fibroid uterus, adalah pertumbuhan massa pada rahim. Seringkali tumor ini dapat mengganggu siklus menstruasi, sehingga akan menghambat kesuburan Ibu. Memahami penyakit ini akan memberi wawasan bagi Ibu yang sedang menjalani program kehamilan. Yuk, simak penjelasan tentangnya di bawah ini.
Miom, atau juga familiar disebut mioma, adalah jaringan yang bertumbuh secara berlebihan pada uterus (rahim). Pada umumnya, pertumbuhan ini bersifat jinak, dan jarang bersifat ganas.
Jumlah dan ukurannya juga bervariasi. Seorang ibu dapat memilikinya sebanyak lebih dari 1 buah pada rahim, dengan ukuran yang dapat sebesar anggur atau bahkan begitu kecil untuk terlihat oleh mata.
Meski umumnya jinak, jaringan ini dapat tumbuh membesar dan mengurangi kesuburan Ibu. Apabila Ibu yang mengalaminya berhasil hamil, jaringan ini dapat mengganggu rahim dan menimbulkan komplikasi pada persalinan.
Penyebab pastinya masih belum diketahui, tetapi faktor-faktor seperti perubahan genetik dan hormon diduga dapat memicu pertumbuhannya.
Menurut situs Fertility and Sterility, sebanyak 2-3% Ibu yang sulit memperoleh keturunan ternyata mengalami miom. Tumor ini dapat mengganggu kesuburan dan menyebabkan kesulitan bagi Ibu yang sedang berusaha hamil.
Sel-sel pada jaringan tersebut menyebabkan hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Padahal, keseimbangan kedua hormon ini diperlukan untuk menciptakan siklus menstruasi yang teratur. Akibatnya, siklus menstruasi Ibu menjadi tidak stabil dan ovulasi menjadi terganggu. Sebagai dampak dari gangguan ovulasi tersebut, maka Ibu akan kesulitan mengalami proses pembuahan yang dibutuhkan untuk dapat memperoleh keturunan.
Pada kasus tertentu, tumor ini juga menyebabkan penurunan sel darah merah. Dalam kondisi ini, gejala yang umum dirasakan Ibu adalah mudah merasa kelelahan. Rasa lelah ini pun dapat menghambat proses menuju kehamilan.
Meskipun miom dapat mengurangi kesuburan, kesempatan untuk hamil bagi sebagian Ibu yang menderita tumor ini masih tetap terbuka. Namun, mereka yang berhasil hamil mungkin berisiko mengalami komplikasi selama kehamilannya, seperti terhambatnya pertumbuhan janin atau pendarahan pada waktu persalinan.
Baik ukuran, lokasi, dan jumlah tumor tersebut dapat mengganggu kehamilan. Ukurannya yang cukup besar akan dapat menghambat pertumbuhan janin. Lokasinya yang berdekatan dengan plasenta juga dapat menghambat aliran darah menuju janin, sehingga mengurangi aliran nutrisi yang dibutuhkan janin.
Diperkirakan bahwa sekitar 15% hingga 20% kehamilan pada penderitanya akan mengalami persalinan prematur. Ini sering kali disebabkan oleh kelainan posisi janin atau adanya peningkatan tekanan pada rahim yang menyebabkan rahim berkontraksi sebelum kehamilan mencapai usia matang untuk bersalin.
Selain itu, miom juga dapat menyulitkan proses persalinan, terutama jika posisinya menghalangi jalan lahir. Ini membuat Ibu sulit bersalin secara normal. Dalam kasus seperti ini, persalinan melalui operasi caesar mungkin diperlukan untuk menghindari risiko bagi Ibu dan bayi.
Apabila jumlah tumornya lebih dari 1 buah, maka dapat menyulitkan proses persalinan karena menimbulkan pendarahan yang cukup banyak.
Bu, miom merupakan tumor yang penyebabnya masih belum diketahui, dan dapat menghambat kehamilan. Namun, terdapat langkah yang dapat Ibu lakukan untuk mencegah pertumbuhannya, misalnya dengan mengonsumsi vitamin D. Kekurangan sel darah merah akibat tumor tersebut juga dapat diatasi dengan vitamin B9 (asam folat).
Selain kedua vitamin tersebut, masih banyak vitamin lainnya yang dapat meningkatkan keberhasilan program kehamilan Ibu. Yuk, simak apa saja vitamin tersebut di sini: Ragam Kebutuhan Vitamin yang Perlu Dipenuhi Agar Cepat Hamil.
Referensi: