Cara Alami Agar ASI Melimpah Pasca Melahirkan

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Alami Agar ASI Melimpah Pasca Melahirkan

Setelah melahirkan, memberikan ASI menjadi langkah penting bagi setiap Ibu untuk memastikan tumbuh kembang optimal bagi bayinya. ASI dikenal sebagai sumber nutrisi terbaik, khususnya selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Bahkan, banyak Ibu yang memilih untuk terus memberikan ASI hingga anak mereka berusia dua tahun. Untuk mendukung hal ini, penting bagi Ibu untuk mengetahui cara alami agar produksi ASI tetap melimpah. 

Cara alami tersebut bisa Ibu dapatkan melalui artikel ini. Oleh karena itu, pastikan untuk membaca sampai selesai ya. 

Penyebab Produksi ASI Sedikit

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi jumlah produksi ASI, baik dari segi fisik maupun emosional. Mengetahui penyebabnya dapat membantu Ibu menemukan solusi yang tepat. Berikut ini adalah beberapa alasan umum mengapa produksi ASI mungkin tidak maksimal:

1.Pelekatan yang Tidak Tepat

Pelekatan yang kurang tepat saat bayi menyusu dapat mengurangi stimulasi pada payudara. Akibatnya, tubuh Ibu mungkin tidak terpicu untuk memproduksi lebih banyak ASI. 

Bayi yang tidak mendapatkan pelekatan yang benar juga mungkin tidak bisa mengisap ASI dengan optimal, sehingga produksi ASI bisa semakin menurun. Memahami teknik pelekatan yang benar atau berkonsultasi dengan konsultan laktasi bisa sangat membantu.

2. Kurangnya Intensitas Menyusui

Produksi ASI bekerja berdasarkan prinsip supply and demand (penawaran dan permintaan). Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang akan diproduksi oleh tubuh Ibu. Jika bayi jarang disusui atau waktu menyusui dibatasi, produksi ASI akan berkurang. 

Oleh karena itu, penting untuk menyusui bayi sesering mungkin dan memastikan payudara kosong setelah menyusui agar produksi ASI tetap terjaga.

3. Pengaruh Emosional

Stres, kecemasan, atau bahkan depresi dapat mempengaruhi produksi hormon yang penting dalam proses menyusui, yaitu oksitosin dan prolaktin. Oksitosin berperan dalam pelepasan ASI, sementara prolaktin membantu produksi ASI. Gangguan pada hormon-hormon ini akibat stres bisa menyebabkan ASI tidak keluar dengan lancar, meskipun payudara Ibu sudah terisi penuh. 

Relaksasi, dukungan dari keluarga, dan menciptakan suasana menyusui yang nyaman dapat membantu mengurangi efek negatif dari stres ini.

4. Konsumsi Kafein, Rokok, dan Alkohol

Kebiasaan mengonsumsi kafein, merokok, dan minum alkohol bisa berdampak negatif pada produksi dan kualitas ASI. Nikotin dan alkohol diketahui dapat mengganggu hormon oksitosin, yang penting dalam proses produksi ASI. 

Selain itu, kafein yang berlebihan bisa masuk ke dalam ASI dan mempengaruhi siklus tidur bayi, serta menyebabkan iritabilitas. Sebaiknya, Ibu membatasi atau menghindari zat-zat ini selama masa menyusui untuk menjaga kesehatan bayi.

5. Penggunaan Obat-obatan

Beberapa obat, seperti dekongestan, antihistamin, diuretik, dan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen, dapat menurunkan produksi ASI. 

Sebelum menggunakan obat apapun selama masa menyusui, pastikan Ibu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan obat tersebut tidak akan mengganggu produksi ASI.

6. Kondisi Medis Tertentu

Kondisi medis seperti Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), gangguan tiroid, dan diabetes bisa menghambat produksi ASI. Ibu yang memiliki riwayat penyakit ini sering kali mengalami produksi ASI yang rendah dan mungkin memerlukan perhatian medis lebih lanjut untuk meningkatkan produksi ASI. 

Konsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi sangat disarankan untuk mengelola kondisi ini.r atau konsultan laktasi akan membantu dalam mengelola kondisi ini dengan lebih baik.

7. Hipoplasia Payudara

Hipoplasia payudara adalah kondisi langka di mana jaringan kelenjar yang memproduksi ASI tidak berkembang dengan cukup. Ibu dengan kondisi ini mungkin akan mengalami produksi ASI yang rendah sejak awal menyusui. 

Namun, dengan dukungan medis dan bimbingan laktasi yang tepat, beberapa Ibu dengan hipoplasia payudara masih bisa memberikan ASI, meski dalam jumlah yang terbatas.

Cara Memperbanyak Produksi ASI Secara Alami

Setiap Ibu ingin memberikan yang terbaik untuk bayinya, dan ASI adalah salah satu hadiah paling berharga yang bisa Anda berikan. Namun, terkadang produksi ASI bisa menjadi tantangan tersendiri. Tidak perlu khawatir, ada banyak cara alami yang bisa membantu Ibu untuk meningkatkan produksi ASI dengan lebih nyaman dan efektif. 

1. Lebih Sering Menyusui Dan Memompa Asi

Pernah dengar pepatah "Practice makes perfect"? Ini juga berlaku untuk menyusui. Semakin sering Ibu menyusui bayi, semakin banyak ASI yang akan diproduksi oleh tubuh. 

Mulailah dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) segera setelah kelahiran. Menyusui bayi setiap dua jam atau ketika mereka menunjukkan tanda-tanda lapar akan membantu tubuh Ibu menghasilkan lebih banyak ASI secara alami. 

Setelah bayi selesai menyusu, cobalah memompa ASI. Ini tidak hanya membantu mengosongkan payudara tetapi juga memberi sinyal kepada tubuh Ibu bahwa lebih banyak ASI dibutuhkan. Banyak Ibu yang menemukan bahwa memompa setelah menyusui bisa menjadi trik efektif untuk menjaga produksi ASI tetap tinggi. 

2. Pijat Payudara Untuk Kelancaran ASI

Pernahkah Ibu merasa payudara terasa penuh atau tidak nyaman? Pijat payudara bisa menjadi solusi yang tidak hanya mengurangi ketidaknyamanan tetapi juga membantu melancarkan aliran ASI. 

Cobalah pijat dengan gerakan melingkar, mulai dari bagian atas payudara dan secara perlahan bergerak menuju puting. Berikut cara melakukannya:

  1. Oleskan baby oil atau minyak zaitun pada payudara dan area ketiak.
  2. Pijat dengan gerakan melingkar di seluruh payudara, berpindah-pindah area setelah beberapa menit.
  3. Usap payudara dari arah dada menuju puting untuk membantu keluarnya ASI.
  4. Goyangkan payudara dengan lembut sambil mencondongkan tubuh ke depan untuk memperlancar aliran ASI.

Pijatan ini tidak hanya meningkatkan produksi ASI, tetapi juga meredakan pembengkakan, mastitis, serta mengurangi nyeri pada payudara. Dengan rutin memijat payudara, Ibu juga bisa merasa lebih rileks, yang membantu tubuh tetap tenang dan nyaman.

3. Pijat Oksitosin Untuk Memperbanyak ASI

Selain pijat payudara, pijat oksitosin yang berfokus pada punggung dan tengkuk juga membantu meningkatkan produksi ASI dengan merangsang hormon oksitosin dan prolaktin. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Duduk dengan posisi nyaman, lipat lengan di atas meja, dan letakkan kepala di atas lengan dengan bantal untuk penyangga.
  2. Minta Ayah atau anggota keluarga lain untuk memijat kedua sisi tulang belakang dari leher hingga tulang belikat dengan gerakan melingkar, selama 2-3 menit.

Pijat oksitosin ini membantu tubuh menjadi lebih rileks, mengurangi stres, dan pada akhirnya memperlancar produksi ASI.

4. Mengonsumsi makanan pelancar ASI

Untuk melancarkan produksi ASI, Ibu perlu mengonsumsi makanan seperti oatmeal (kaya zat besi), bawang putih (mengandung galactagogue), dan sayuran berdaun gelap seperti bayam dan brokoli. Biji wijen, almond, dan pepaya juga bermanfaat dalam meningkatkan ASI.

Pastikan Ibu mengonsumsi sekitar 2500 kalori per hari, dengan fokus pada Protein, Karbohidrat, dan kalsium yang bisa didapat dari susu, keju, dan yogurt. Selain itu, Ibu harus minum setidaknya 3 liter cairan per hari untuk menjaga hidrasi yang baik.

Olahraga teratur juga membantu meningkatkan produksi ASI dengan merangsang hormon oksitosin yang penting untuk kelancaran ASI.

5. Mengelola stres dan menjaga pola hidup sehat

Stres dapat menghambat produksi ASI, sehingga penting bagi Ibu untuk menjaga ketenangan dan pola hidup sehat. Pastikan Ibu mendapat istirahat yang cukup, menjaga hidrasi, dan mengonsumsi makanan bergizi. Istirahat sangat membantu tubuh pulih dan mencegah stres yang bisa mengurangi produksi ASI. Jika Ibu merasa kewalahan dengan tugas mengurus Anak, jangan ragu meminta bantuan suami atau keluarga agar Ibu bisa beristirahat.

Ciptakan suasana yang nyaman dan tenang saat menyusui. Lingkungan yang santai dapat membantu Ibu merasa lebih rileks, yang pada gilirannya membantu pelepasan hormon oksitosin, penting untuk memperlancar ASI. Dengan suasana yang lebih tenang, Ibu akan lebih nyaman, dan Anak pun akan menyusu dengan lebih baik.

Hindari kecemasan berlebihan tentang jumlah ASI. Stres dan kekhawatiran hanya akan mengganggu produksi hormon yang dibutuhkan untuk ASI. Tetap tenang dan fokus pada kebersamaan dengan Anak selama menyusui untuk hasil yang lebih optimal.

6. Mendapatkan dukungan dari keluarga

Dukungan dari suami dan keluarga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi Ibu menyusui. Kehadiran mereka dapat mengurangi stres dan membuat Ibu lebih rileks, yang berpengaruh positif pada produksi ASI.

Ajak Ayah untuk terlibat aktif dalam mengurus Anak, seperti menggendong sebelum dan sesudah menyusui, mengganti popok, memandikan, atau membantu pekerjaan rumah tangga. Keterlibatan Ayah akan meningkatkan kenyamanan Ibu dan merangsang hormon oksitosin yang memperlancar produksi ASI.

Ingat, ASI yang awalnya sedikit bukanlah kesalahan Ibu. Produksi ASI biasanya akan meningkat secara alami dalam satu hingga dua minggu setelah melahirkan. Yang terpenting adalah dukungan dari keluarga dan tenaga medis untuk memastikan Ibu mendapatkan bantuan yang tepat dalam memperbanyak produksi ASI.

Makanan Booster ASI Alami

Stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi yang memengaruhi pertumbuhan Anak. Gizi yang optimal harus dimulai sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun, termasuk saat masa menyusui. Dalam 6 bulan pertama, ASI menjadi satu-satunya sumber Nutrisi bagi bayi dan tetap penting hingga usia 2 tahun dengan tambahan Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Untuk memastikan produksi ASI yang berkualitas dan melimpah, Ibu bisa mengonsumsi makanan booster ASI alami. Berikut beberapa bahan alami yang bisa membantu meningkatkan produksi ASI:

1. Bayam Hijau

Bayam kaya akan vitamin B6 yang penting untuk meningkatkan produksi ASI dan mendukung sistem kekebalan tubuh Anak. Saat menyusui, kebutuhan vitamin B6 meningkat, sehingga mengonsumsi bayam lebih banyak dari biasanya adalah langkah tepat sebagai ASI booster alami.

2. Pare

Pare kaya akan likopen, vitamin C, vitamin K, dan antioksidan. Zat-zat ini membantu meningkatkan produksi ASI, mengentalkan ASI, dan meningkatkan kesehatan tulang, gigi, serta penyerapan zat besi pada Ibu dan Anak.

3. Labu Siam

Labu siam mengandung zat besi dan vitamin B yang membantu produksi ASI. Kaya akan asam folat, labu siam tetap penting dikonsumsi selama menyusui untuk mendukung kebutuhan gizi Ibu dan produksi ASI.

4.Sayuran Berwarna Merah

Sayuran seperti bit, ubi jalar, dan bayam merah mengandung betakaroten yang bermanfaat meningkatkan produksi ASI serta menjaga kesehatan mata.

5. Jagung

Jagung, yang kaya akan Karbohidrat dan Protein, membantu memperbanyak ASI. Konsumsi jagung dapat membantu Ibu yang baru melahirkan memperlancar produksi ASI.

Selain itu, makanan lain seperti salmon, yogurt, kacang-kacangan, daun katuk, daun kelor, oat, beras cokelat, ubi, wortel, asparagus, dan biji chia juga bermanfaat dalam merangsang produksi ASI. Dengan ASI yang lancar dan kaya Nutrisi, kesehatan Anak lebih terjamin, dan risiko stunting dapat diminimalkan.

Menyusui secara teratur, menjaga pola hidup sehat, dan mengonsumsi makanan pelancar ASI dapat membantu meningkatkan produksi ASI secara alami. Dukungan keluarga, terutama Ayah, juga penting untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi Ibu menyusui. Dengan langkah-langkah ini, Ibu dapat memastikan Anak mendapatkan Nutrisi terbaik untuk tumbuh kembang yang optimal. 

Namun, jika produksi ASI tetap terbatas, Ibu mungkin perlu mempertimbangkan alternatif lain. Baca lebih lanjut di artikel berikut: Ketika ASI Harus Diganti Susu Formula.

Referensi:

  • Chatterton, R., Hill, P., Aldag, J., Hodges, K., Belknap, S., & Zinaman, M. (2000). Relation of plasma oxytocin and prolactin concentrations to milk production in mothers of preterm infants: influence of stress. *The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 85*(10), 3661-3668. Diakses 16 Agustus 2024. https://doi.org/10.1210/JCEM.85.10.6912. 
  • Nommsen-Rivers, L., Wagner, E., Roznowski, D., Riddle, S., Ward, L., & Thompson, A. (2022). Measures of Maternal Metabolic Health as Predictors of Severely Low Milk Production. *Breastfeeding Medicine, 17*, 566-576. Diakses 16 Agustus 2024. https://doi.org/10.1089/bfm.2021.0292. 
  • Walker, R., Harvatine, K., Ross, A., Wagner, E., Riddle, S., Gernand, A., & Nommsen-Rivers, L. (2022). Fatty Acid Transfer from Blood to Milk Is Disrupted in Mothers with Low Milk Production, Obesity, and Inflammation. *The Journal of Nutrition, 152*, 2716-2726. Diakses 16 Agustus 2024. https://doi.org/10.1093/jn/nxac220. 
  • Badriul Hegar. (2013). Nilai Menyusui. Diakses 16 Agustus 2024. https://www.idai.or.id. 
  • (2013). ASI Sebagai Pencegah Malnutrisi pada Bayi. Diakses 16 Agustus 2024. https://www.idai.or.id. 
  • Shivani Patel. (2018). 4 factors that can decrease breast milk supply – and how to replenish it. Diakses 16 Agustus 2024. https://utswmed.org. 
  • Laura Gibson dkk. (2018). Drinking or Smoking While Breastfeeding and Later Cognition in Children. Diakses 16 Agustus 2024. https://publications.aap.org.