Teh hijau mengandung polifenol, katekin, vitamin C, vitamin E, dan mineral seperti magnesium, zinc, serta senyawa antioksidan lainnya yang bermanfaat bagi ibu hamil. Namun, teh hijau juga mengandung kafein yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil.
Ibu hamil disarankan untuk membatasi konsumsi kafein kurang dari 200 mg per hari. Sementara satu cangkir teh hijau diperkirakan mengandung sekitar 25-45 mg kafein.
Jadi, Ibu sebaiknya memperhatikan jumlah konsumsi untuk menjaga keselamatan selama masa kehamilan. Bila dikonsumsi dalam takaran yang cukup, ada banyak manfaat teh hijau untuk ibu hamil. Simak, yuk!
Teh hijau adalah minuman yang kaya akan berbagai nutrisi dan senyawa bermanfaat untuk kesehatan. Berikut adalah beberapa kandungan utama dalam teh hijau:
Dengan kombinasi kandungan tersebut, teh hijau memberikan manfaat positif terhadap kesehatan tubuh dan dapat menjadi pilihan minuman yang menenangkan.
Berikut ini adalah manfaat teh hijau bagi kesehatan ketika dikonsumsi dalam jumlah moderat:
Teh hijau kaya akan polifenol dan katekin, senyawa antioksidan yang berperan penting dalam melawan radikal bebas. Dengan konsumsi teh hijau, ibu hamil dapat meningkatkan perlindungan sel-sel tubuhnya, membantu mengurangi risiko kerusakan sel yang dapat terjadi selama masa kehamilan.
Dengan kandungan theanine yang memiliki efek menenangkan, teh hijau dapat membantu meredakan gejala morning sickness yang umumnya terjadi pada trimester pertama kehamilan. Sajikan teh dalam kondisi hangat yang akan membantu ibu merasa lebih rileks dan nyaman.
Teh hijau mengandung vitamin C dan E yang diperlukan untuk perkembangan sel dan jaringan janin. Kedua vitamin ini juga berperan dalam mendukung sistem kekebalan tubuh ibu hamil, membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan selama kehamilan.
Kandungan antioksidan dalam teh hijau dapat membantu melawan penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit. Beberapa orang juga menggunakan teh hijau secara topikal untuk perawatan kulit.
Kandungan teh hijau memberikan dorongan energi yang moderat dan terukur, membantu mengatasi kelelahan yang mungkin dirasakan oleh ibu hamil.
Kandungan polifenol, katekin, serta vitamin C dan E dalam teh hijau bekerja secara sinergis untuk meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Polifenol dan katekin dikenal memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dan meredakan peradangan dalam tubuh.
Selain itu, vitamin C dan E dalam teh hijau juga berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan. Vitamin C membantu produksi sel darah putih, yang merupakan bagian integral dari sistem kekebalan, sementara vitamin E berfungsi sebagai antioksidan tambahan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Apabila ibu menderita asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD), konsumsi teh hijau perlu dibatasi. Melansir dari KlikDokter, meskipun teh hijau mengandung kafein yang lebih rendah dibandingkan teh hitam, teh ini masih mengandung methylxanthines seperti teobromin dan theophylline.
Zat-zat tersebut dapat melonggarkan otot sfingter esofagus bagian bawah (LES), yang berfungsi menjaga asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan. Akibatnya, konsumsi teh hijau dapat memicu naiknya asam lambung dan menyebabkan peradangan kerongkongan semakin parah.
Oleh karena itu, bagi penderita GERD, lebih baik menghindari teh hijau dan memilih alternatif yang lebih aman seperti teh dari bunga kering yang tidak mengandung kafein, misalnya teh kamomil. Namun jika Ibu ingin tetap meminumnya, lebih baik berkonsultasi dengan dokter dulu ya, Bun.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dalam jumlah moderat umumnya dianggap aman selama kehamilan. Namun, terdapat beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan:
Teh hijau mengandung kafein, meskipun dalam jumlah lebih rendah dibandingkan kopi. Konsumsi kafein yang berlebihan selama kehamilan dapat terkait dengan risiko keguguran dan kelahiran prematur. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk membatasi asupan kafein harian mereka.
Teh hijau kaya akan antioksidan, seperti epigallocatechin gallate (EGCG), yang dapat memiliki manfaat kesehatan. Namun, konsumsi yang berlebihan juga perlu dihindari karena bisa memengaruhi penyerapan zat besi, yang dapat berdampak pada kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.
Beberapa teh hijau mungkin juga mengandung herbal tambahan. Beberapa herbal dapat memiliki efek samping atau memengaruhi kehamilan, sehingga penting untuk membaca label dengan cermat dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi teh hijau yang mengandung herbal tambahan.
Meskipun konsumsi 1-2 cangkir teh hijau sehari umumnya dianggap aman, tetaplah memonitor reaksi tubuh terhadap kafein. Jika merasa tegang atau gelisah, pertimbangkan untuk mengurangi jumlah konsumsi atau berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk saran lebih lanjut.
Jika ibu hamil tidak cocok dengan teh hijau dan mengalami mual (morning sickness), konsumsi susu hamil yang mengandung vitamin B6 bisa membantu mengurangi gejala mual.
Selain itu, susu hamil juga mengandung vitamin dan mineral lengkap yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian ibu hamil. Untuk mengetahui susu yang cocok sesuai dengan usia kehamilan, baca artikel berikut yuk: 2 Susu Ibu Hamil yang Bagus untuk Perkembangan Buah Hati.
Referensi: