Cara Efektif Mengatasi Payudara Sakit Pada Ibu Menyusui

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Cara Efektif Mengatasi Payudara Sakit Pada Ibu Menyusui

Sebagian Ibu sering mengalami nyeri payudara saat menyusui, terutama di awal-awal masa menyusui. Meskipun hal ini cukup umum terjadi, nyeri pada payudara bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari hingga membuat proses menyusui terasa tidak nyaman. Sebelum rasa nyeri tersebut semakin parah, sangat penting bagi Ibu untuk memahami penyebabnya agar dapat menemukan solusi yang tepat. Yuk Ibu, pelajari penyebab nyeri payudara saat menyusui dan bagaimana cara efektif meredakannya berikut ini.

Penyebab Utama Nyeri Payudara Saat Menyusui

Nyeri payudara saat menyusui umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti posisi menyusui yang kurang tepat, peradangan pada payudara (mastitis), atau tersumbatnya saluran ASI. Dari ketiga penyebab ini, posisi menyusui yang tidak tepat paling sering terjadi. Posisi yang salah akan menyebabkan puting lecet, retak, dan nyeri karena bayi tidak menghisap ASI secara maksimal, melainkan malah menggigit.

Selain itu, Ibu juga harus waspada terhadap mastitis. Mastitis merupakan peradangan jaringan payudara akibat infeksi bakteri yang sering terjadi karena payudara yang tidak dijaga kebersihannya atau puting yang mengalami luka. Biasanya kondisi ini ditandai dengan payudara yang bengkak, kemerahan, terasa panas, demam tinggi hingga menggigil, serta badan yang terasa nyeri dan lemas.

Penyebab lainnya yaitu saluran ASI yang tersumbat. Hal ini terjadi karena ASI tidak dikeluarkan secara rutin, baik melalui proses menyusui maupun memompa ASI, sehingga cairan ASI menumpuk dalam payudara. Akibatnya, payudara menjadi keras, terasa nyeri, dan bisa memicu infeksi bila tidak segera ditangani.

Ciri-ciri Mastitis pada Ibu Menyusui yang Perlu Diwaspadai

Mastitis harus segera dikenali agar tidak berkembang menjadi komplikasi serius seperti abses payudara. Gejala awal mastitis yang perlu Ibu ketahui yaitu payudara terasa sangat nyeri saat disentuh, bengkak, dan kemerahan. Selain itu, puting mungkin terasa perih dan sensitif, disertai munculnya demam tinggi mencapai 38 derajat Celcius atau lebih.

Apabila mastitis ini dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, maka risiko terjadinya abses payudara akan semakin besar. Abses ini berupa penumpukan nanah yang terasa nyeri, panas, dan biasanya muncul benjolan lunak di sekitar payudara. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan rasa sakit yang hebat, tetapi juga dapat mengganggu proses menyusui secara keseluruhan karena ASI sulit dikeluarkan.

Jika Ibu mulai mengalami gejala mastitis, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, baik dengan antibiotik atau metode lainnya. Jangan menunda konsultasi, agar tidak terjadi komplikasi yang lebih berat.

Teknik Menyusui yang Benar untuk Mengurangi Nyeri Payudara

Untuk mengurangi risiko nyeri payudara saat menyusui, Ibu perlu menguasai teknik menyusui yang tepat. Kuncinya adalah memastikan posisi mulut bayi benar-benar menutupi area areola (area gelap di sekitar puting), bukan hanya puting saja. Caranya adalah dengan mendekatkan kepala bayi ke payudara saat mulut bayi sudah terbuka lebar, sehingga dagu bayi menempel di payudara Ibu dan bayi dapat menghisap ASI secara maksimal.

Ibu bisa mencoba posisi menyusui yang berbeda-beda, seperti posisi cradle (menggendong biasa), football hold (mengapit bayi di bawah ketiak), atau posisi berbaring miring untuk menemukan posisi yang paling nyaman dan minim rasa nyeri. Pastikan pula pipi bayi tidak kempot saat menyusu dan tidak terdengar suara decakan, karena itu menandakan bayi tidak melekat dengan sempurna.

Jika teknik menyusui sudah tepat, umumnya nyeri payudara akan berkurang secara signifikan. Namun apabila nyeri tetap bertahan, bisa jadi ada masalah lain yang perlu segera dikonsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi.

Cara Mengatasi Rasa Nyeri Payudara saat Menyusui

Jika rasa nyeri payudara saat menyusui sudah muncul, ada beberapa cara efektif untuk mengurangi rasa nyeri tersebut agar aktivitas menyusui dapat tetap berjalan dengan nyaman.

Salah satu metode paling mudah adalah dengan melakukan kompres hangat pada payudara yang terasa nyeri. Kompres air hangat dapat membantu melancarkan aliran ASI yang tersumbat, mengurangi bengkak, dan membantu payudara lebih rileks. Kompres hangat bisa dilakukan selama 10–15 menit sebelum menyusui atau memompa ASI, agar ASI lebih mudah keluar dan nyeri berkurang.

Selain itu, Ibu juga bisa mengoleskan salep khusus puting yang aman untuk ibu menyusui untuk mengurangi rasa nyeri pada puting yang lecet atau retak. Jika payudara sangat nyeri dan ASI sulit keluar, lakukan pemijatan lembut pada payudara secara perlahan-lahan dengan gerakan memutar ke arah puting agar aliran ASI lebih lancar.

Ibu juga disarankan untuk terus menyusui atau memompa ASI secara rutin, karena payudara yang kosong secara teratur akan mengurangi kemungkinan penyumbatan saluran ASI serta mencegah terjadinya infeksi.

Tips Tambahan untuk Mengurangi Risiko Nyeri Payudara

Selain memperbaiki posisi menyusui dan meredakan nyeri secara langsung, ada beberapa tips tambahan yang bisa membantu mencegah nyeri payudara saat menyusui. Pertama, pastikan Ibu selalu menjaga kebersihan payudara dengan mencuci tangan sebelum menyusui serta membersihkan payudara secara rutin dengan air hangat agar bakteri tidak berkembang biak.

#BBD0E0 »