Jika Ibu sedang dalam masa menyusui dan kemudian mengalami pembengkakan pada payudara, wajar jika Ibu menjadi khawatir. Selain tidak terasa nyaman, sebagian Ibu menyangka, jangan-jangan bengkak ini terjadi karena Ibu hamil lagi.
Sebagian ibu lainnya bahkan curiga bahwa bengkak ini terjadi karena tumor. Ada pula yang merasa bahwa pembengkakan ini diakibatkan peradangan saja. Nah, sebetulnya apa penyebab pembengkakan ini? Yuk, temukan jawabannya di sini.
Tak jarang Ibu curiga, jika payudara terasa bengkak, apakah bengkak ini merupakan tanda hamil? Dilansir dari KlikDokter, bengkak pada payudara yang terasa nyeri, memang merupakan gejala yang sering dikeluhkan ibu dalam masa kehamilan. Bahkan satu dari tiga ibu yang hamil mengalami nyeri tersebut.
Umumnya, ciri-ciri khas payudara bengkak saat hamil ini ialah bengkaknya hanya terjadi dalam beberapa minggu pertama kehamilan.
Kenapa payudara terasa sakit dan bengkak saat hamil? Menurut KlikDokter, bengkak dan nyeri ini menjadi pertanda tubuh sedang mempersiapkan Ibu untuk menyusui bayi, sebab gejala ini merupakan tanda peningkatan hormon-hormon estrogen dan progesteron yang muncul saat kehamilan.
Namun Ibu tidak perlu khawatir, Ibu bisa mengatasinya secara mandiri, kok. Baca artikel berikut untuk mengetahui caranya, yuk: Cara Mengatasi Pembengkakan Payudara Saat Menyusui
Seperti yang Ibu alami ketika hamil, sebelum haid payudara juga bisa mengalami pembengkakan. Selain itu, juga terasa nyeri pada kedua sisi payudara. Namun pembengkakan yang terjadi saat menstruasi hanya terjadi dua hingga tiga hari. Setelah periode menstruasi selesai, bengkaknya akan menghilang.
Saat hamil, nyeri dan bengkak pada payudara ini tidak separah ketika menstruasi. Namun, durasi nyeri dan bengkaknya lebih lama. Sampai kapan payudara ini tetap nyeri? Nah, nyeri ini dapat berlangsung hingga usia kehamilan 7-8 minggu.
Akan tetapi, sebagian ibu juga tetap mengeluh nyeri payudara saat mereka telah hamil pada trimester 3. Umumnya, kebanyakan nyeri ini juga disebabkan peningkatan hormon, meskipun sebagian kecil lagi juga dapat disebabkan konsumsi obat. Lebih lengkapnya, baca di artikel berikut ya: Payudara Nyeri: Penyebab, Gejala, Hingga Tips Mengatasi
Perlu Ibu ketahui, tanda kehamilan tidak spesifik terjadi pada setiap wanita. Tanda yang ditunjukkan pun berbeda-beda, Bu. Ada yang merasakan semua tandanya, ada pula yang tidak merasakan tanda apapun sama sekali.
Namun, payudara yang membengkak dan sekaligus terlambat menstruasi, kemungkinan besar merupakan tanda hamil. Selain itu, Ibu juga dapat mengalami gejala lainnya, misalnya sering buang air kecil, mual muntah atau morning sickness, kram perut, bercak darah ringan, mudah lelah, hingga peningkatan suhu tubuh.
Apakah ada cara tradisional mengatasi payudara yang bengkak? Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti. Ibu bisa berkonsultasi secara medis dengan dokter untuk mendapatkan resep obat.
Selain itu, Ibu bisa mengatasi dan meringankan bengkak tersebut dengan beberapa cara. Misalnya, kompres payudara menggunakan air hangat, dan pilih bra yang sesuai kenyamanan Ibu. Perhatikan ukuran bra yang dikenakan dan hindari menggunakan kawat.
Tentu setiap Ibu ingin memberikan yang terbaik untuk Buah Hati, termasuk menyusui secara eksklusif atau hingga enam bulan pertama. ASI diketahui memiliki kandungan baik bagi tumbuh kembang bayi, mulai dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral hingga zat antibodi.
Namun ketika menyusui, sebagian ibu kerap mengalami pembesaran pada payudaranya. Payudara yang bengkak dan keras seperti batu merupakan gejala yang umum dikeluhkan para ibu akibat menyusui. Bengkak ini membuat payudara Ibu menjadi penuh dan berisi. Akibatnya, ibu rentan mengalami demam dan nyeri.
Dilansir KlikDokter, pembengkakan payudara atau breast engorgement diakibatkan penumpukan ASI. Ibu terus memproduksi ASI, namun pengeluarannya tidak lancar, sehingga membuat payudara bengkak. Umumnya, ibu akan mengalami bengkak ini beberapa hari setelah melahirkan yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
Bengkak ini harus ditangani agar tidak menjadi mastitis, sebab payudara yang membengkak akan dapat terinfeksi kuman, sehingga meradang. Gejala radangnya cukup berat dan dapat membuat proses menyusui menjadi terganggu.
Menyusui akan menambah produksi ASI, dan produksi ASI ini membuat payudara menjadi lebih berat dan besar, sehingga terasa seperti bengkak. Namun, bengkak perlu diwaspadai jika Ibu juga mengalami kemerahan pada sekitar payudara, terasa hangat, berdenyut, puting datar hingga demam.
Tak hanya itu, Ibu juga perlu mewaspadai benjolan kecil yang keras dan terasa sakit. Kendati begitu, tetap tenang dan tidak perlu panik ya Bu. Jika Ibu merasakan adanya benjolan yang membesar atau bernanah, segera konsultasikan pada dokter.
Saat mengalami bengkak ini, Ibu tentu merasa tidak nyaman. Ibu dapat berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan obat. Obat ini akan bisa didapatkan di apotik atau instalasi farmasi. Selain itu, coba lakukan beberapa cara berikut ini, Bu:
Bicara soal nutrisi, Ibu perlu memastikan konsumsi nutrisi termasuk PROTEIN, DHA-Omega 3, Tinggi Kalsium, serta 20 Vitamin dan Mineral dalam jumlah yang tepat serta seimbang ya. Semua nutrisi ini terdapat dalam PRENAGEN mommy dan PRENAGEN lactamom.
PRENAGEN mommy mengandung nutrisi esensial yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil. Sedangkan PRENAGEN lactamom dilengkapi dengan vitamin B2 dan B12 untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI, kalsium dan vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang Ibu, serta DHA dan omega 3 bagi kecerdasan Buah Hati.
Dengan mengetahui penyebab dan gejala pembengkakan pada payudara, Ibu bisa melakukan tindakan sederhana, seperti mengompresnya dengan air hangat. Jika bengkaknya tidak membaik, segera berkonsultasi pada dokter atau bidan ya Bu.