Saat mengalami nyeri pada payudara, baik sebelah kiri atau sebelah kanan yang disertai dengan gejala lainnya seperti kulit payudara kemerahan, bengkak, serta sakit saat disentuh atau terasa panas tentu membuat Ibu khawatir.
Apakah kondisi ini berbahaya? Baca artikel ini sampai selesai untuk menemukan jawabannya dan cara mengatasinya.
Payudara nyeri atau mastalgia adalah rasa sakit yang Ibu rasakan di area payudara. Dilansir KlikDokter, mastalgia bukan merupakan sebuah diagnosis, melainkan gejala yang didasari kondisi tertentu. Kondisi tersebut bersumber dari jaringan dalam atau luar payudara misalnya otot dada.
Sebanyak 70% perempuan pernah mengalami mastalgia satu kali seumur hidupnya. Umumnya, mastalgia tidak berbahaya dan normal.
Kendati begitu, apakah nyeri payudara tanda kanker? Pada kasus mastalgia sangat jarang berhubungan dengan kanker. Menurut survei di Edinburgh, Skotlandia, dari seluruh perempuan yang mengeluhkan mastalgia, hanya 2,7% saja yang terdiagnosa kanker. Oleh karena itu, Ibu jangan panik dulu ya.
Pada satu Ibu dengan Ibu lainnya, tentu penyebab payudara terasa nyeri dan kencang dirasakan berbeda-beda. Sebetulnya, penyebab mastalgia dibedakan menjadi dua jenis yaitu hormonal atau sehubungan dengan siklus haid, dan non hormonal atau tidak berhubungan dengan siklus haid.
Mastalgia hormonal dirasakan mendekati masa ovulasi hingga haid tiba. Sedangkan mastalgia non hormonal bisa terjadi akibat benturan, adanya riwayat operasi payudara, mengalami tumor atau kista payudara atau cedera otot yang menjalar ke payudara. Selain itu, beberapa penyebab berikut ini perlu Ibu ketahui.
Menurut KlikDokter, lebih dari 50% kasus payudara nyeri akibat dari perubahan hormon esterogen dan progesteron, misalnya saja Ibu mengalami payudara nyeri saat menjelang haid. Untuk penyebab ini, Ibu tak perlu khawatir karena payudara nyeri haid tak kunjung datang normal dialami. Rasa nyeri dirasakan pada payudara sisi luar hingga bawah ketiak.
Pada umumnya, masa subur perempuan terjadi 12-14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Namun begitu, masa subur berbeda setiap bulannya karena perubahan siklus menstruasi. Jelang masa subur atau saat masa subur terjadi, payudara akan terasa nyeri hingga masa ovulasi tiba.
Rasa payudara nyeri yang dirasakan pada masa subur tidak seberat ketika menstruasi. Sifatnya lebih ringan dan tidak disertai keluarnya darah pada vagina. Hal ini disebabkan oleh perubahan atau fluktuasi hormon menjelang ovulasi.
Ibu sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu? Efek samping dari obat bisa membuat payudara nyeri. Misalnya saja obat gangguan kesuburan, obat sulih hormon bagi perempuan yang menopause, kontrasepsi hormonal seperti pil KB, pil mini, KB spiral, suntik KB, serta obat anti hipertensi atau tekanan darah tinggi dan penenang.
Bila Ibu mengalami nyeri payudara tapi tidak ada benjolan, penyebab di atas bisa menjadi salah satu faktornya. Untuk itu, selalu konsultasikan ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Namun bagaimana jika ada benjolan yang membesar dan nyeri menjelang haid? Jaringan payudara seperti kumpulan tali ini disebut juga fibrokistik mammae. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan benjolan dapat mengecil seusai haid.
Namun begitu, Ibu pasti merasakan rasa yang kurang nyaman pada seluruh payudara atau satu area saja. Selain itu, kista payudara juga bisa menjadi penyebab payudara nyeri. Kondisi ini akibat penumpukan cairan dalam kelenjar payudara, serta tidak membahayakan. Jika hal ini Ibu alami, periksakan kondisi Ibu pada dokter.
Banyak Ibu yang menanyakan, “payudara nyeri sebelah kiri apakah tanda hamil?”. Tanda-tanda kehamilan sebetulnya tidak hanya bisa dilihat dari payudara nyeri saja.
Namun diiringi oleh kondisi penyerta seperti telat menstruasi, mual muntah atau morning sickness, sering buang kecil dan kondisi lainnya. Meski tanda hamil antara satu Ibu dengan lainnya berbeda, payudara nyeri juga merupakan keluhan umum yang dirasakan pada hamil muda.
Hal ini disebabkan ukuran payudara Ibu yang bertambah, karena peningkatan hormon estrogen, progesteron dan prolaktin. Nyeri payudara yang merupakan tanda hamil pada usia kehamilan 4-6 minggu akan terasa nyeri dan geli saat disentuh. Untuk informasi selanjutnya tentang tanda-tanda awal hamil, simak di sini, Bu: Tanda-tanda Awal Kehamilan yang Wajib Ibu Tahu.
Bagi ibu menyusui, infeksi pada payudara atau mastitis rasanya tidak asing lagi. Infeksi ini dialami akibat ASI yang tak kunjung keluar di payudara sehingga membuat peradangan terjadi. Mastitis dapat dilihat dari payudara yang merah dan bengkak. Ibu perlu berkonsultasi pada dokter atau bidan untuk penanganan lebih lanjut.
Penyebab payudara nyeri juga bisa berasal dari pemilihan bra yang salah. Tentunya, bra yang Ibu gunakan tidak membuat nyeri pada payudara atau terlalu ketat. Ketahui ukuran tepat agar Ibu merasa nyaman memakainya. Selain itu, saat berolahraga pilih bra khusus olahraga supaya terhindar dari tertariknya otot yang membuat trauma pada area payudara.
Mastalgia atau payudara nyeri bisa dikenali dengan rasa nyeri yang tidak terlalu menonjol hingga terasa menusuk. Bisa payudara terasa nyeri sebelah kanan, sebelah kiri atau pada kedua sisi.
Gejala mastalgia bisa berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya, tetapi umumnya mencakup:
Selain itu, Ibu juga bisa merasakan adanya pembengkakan termasuk menjelang haid. Pada penyebab trauma pada otot, ketika tangan diangkat atau ditarik rasa nyeri akan terasa. Untuk mengetahui penyebab payudara nyeri secara lebih pasti, Ibu disarankan berkonsultasi pada dokter.
Pada beberapa kasus, nyeri payudara adalah tanda hamil yang juga sudah dirasakan pada kehamilan 2 minggu, yang juga disertai gejala lainnya. Yuk, simak di sini: Ciri-ciri Hamil 2 Minggu yang Jarang Disadari.
Umumnya, diagnosis nyeri payudara dimulai dengan wawancara medis yang cermat oleh dokter. Tim dokter akan menanyakan tentang gejala yang Ibu alami, termasuk apa payudara nyeri dan kepala pusing dirasakan bersamaan, dimanakah letak nyeri dan apakah dirasakan menjelang haid.
Setelah mendapatkan informasi dari wawancara medis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada payudara dan area sekitarnya untuk mencari tanda-tanda fisik yang mencurigakan.
Jika ada temuan yang mengkhawatirkan, dokter mungkin akan merujuk Ibu untuk menjalani pemeriksaan pencitraan seperti ultrasonografi (USG) payudara. USG payudara adalah metode pencitraan yang membantu dokter melihat struktur dalam payudara dengan lebih detail.
Tips mengatasi payudara nyeri ternyata mudah dilakukan lho, Bu! Pertama, Ibu bisa menerapkan diet rendah lemak dengan tetap memerhatikan nutrisi lengkap. Kemudian, hindari konsumsi berlebihan asupan kafein seperti kopi atau teh. Bila rasa nyeri tak kunjung membaik, saat berkonsultasi pada dokter umumnya diberikan pereda nyeri bila diperlukan.
Selain itu, pastikan Ibu hidup sehat dengan rutin berolahraga dan hentikan kebiasaan merokok. Kebiasaan yang kurang baik ini dapat meningkatkan kadar epinefrin yang memicu rasa nyeri. Untuk pertolongan sementara, Ibu bisa rutin kompres payudara dengan air hangat atau dingin supaya rasa nyeri bisa terasa ringan.
Bila Ibu saat ini menyusui dan mengalami payudara nyeri atau mastitis, jadwalkan menyusui secara teratur setiap durasi 20-30 menit sekali. Biarkan payudara kosong dan ASI tidak tertahan dalam jangka waktu lama. Ibu bisa menggunakan alat pompa elektrik jika tidak memungkinkan menyusu secara langsung.
Payudara nyeri yang dirasakan busui juga bisa diatasi dengan pelekatan menyusui dengan tepat, pijatan ringan dengan baby oil untuk melancarkan aliran ASI, serta rutin membersihkan payudara dua kali dalam sehari menggunakan air hangat.
Apabila ibu sedang menyusui, seringkali beberapa ibu khawatir akan bentuk payudara yang tidak menarik seperti dahulu kala. Ibu bisa ketahui tips dan cara agar payudara tetap menarik selama menyusui melalui artikel berikut: Payudara Tetap Menarik Saat Menyusui