Ibu, bagaimana persiapannya menjelang kelahiran bayi? Tentu akan sangat menyenangkan melakukan persiapan-persiapannya. Berbagai hal, mulai dari pakaian atau baju sampai ke peralatan tidur anak.
Yang tak kalah penting adalah mempersiapkan asupan penting untuk anak. Jangan lupa, Ia butuh yang terbaik sebagai asupan makanan sehingga mendukung tumbuh kembangnya. Air susu ibu atau ASI adalah asupan terbaik yang bisa Ibu berikan. Dengan memberikan ASI berarti Ibu telah memenuhi hak anak.
Baca Juga: Ragam Manfaat Kurma untuk Masa Hamil, Melahirkan dan Menyusui
Tidak banyak Ibu yang mengetahui pentingnya manfaat ASI dan bagaimana cara yang benar memberikan ASI pada anak. Minimnya pengalaman serta kurangnya pengetahuan menjadi faktor utama dalam hal ini. Nah Ibu, inilah tips Ibu menyusui yang bisa dipelajari dan dipraktekkan nanti setelah bayi lahir ke dunia.
Seorang bayi membutuhkan nutrisi utama yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang mereka. Terdapat tiga kelompok kebutuhan, yaitu kebutuhan fisis-biomedis (asuh), kebutuhan kasih sayang/ emosi (asih) dan kebutuhan stimulasi/ latihan (asah.
Hebatnya, hanya dengan ASI Ibu dapat memenuhi ketiga kebutuhan tersebut untuk bayi. Pemberian ASI secara eksklusif yakni selama 6 bulan menjadi semacam kewajiban bagi para ibu (kecuali ibu yang tidak bisa menyusui karena penyakit). ASI eksklusif tersebut akan jauh lebih baik bila diteruskan menjadi 2 tahun. Ketika bayi menginjak usia lebih dari 6 bulan, Ibu dapat memberikan ASI lanjutan dan MPASI (makanan pendamping air susu ibu).
Tidak hanya memberikan kebutuhan nutrisi, ASI juga mampu memberikan hubungan emosional yang kuat antara ibu dan bayi. Memberikan ASI pada bayi akan menyalurkan dan memberikan rasa aman serta nyaman. Bayi dapat merasakan kehangatan dalam pelukan Ibu, menikmati setiap sentuhan lembut dari Ibu dan tentu saja jalinan cinta antara Ibu dan bayi akan semakin erat, bahkan ketika bayi tidak lagi menyusu pada Ibunya.
Oleh sebab itu, menjaga emosi saat menyusui sangatlah penting. Tak sekedar kurangnya produksi ASI, bayi juga mampu merasakan emosi atau stress yang dirasakan oleh Ibunya. Sehingga mereka menjadi tidak tenang dan gelisah.
Sebagai permulaan, Ibu perlu tahu frekuensi menyusui. Pada dasarnya, bayi ASI akan menyusu tiap 2-3 jam, tapi tentu Ibu bisa menyusui bayi sesering mungkin. Untuk itu, Ibu harus selalu menjaga kesehatan dan pola makan supaya pasokan ASI lancar, yaitu dengan makan makanan bergizi dan teratur.
Ibu juga tidak perlu menghitung lama menyusui dengan hitungan menit karena semua ditentukan oleh bayi sendiri, yaitu kebutuhan ASI bayi itu sendiri. Setelah bayi selesai menyusu pada satu payudara, Ibu bisa gendong bayi dan biarkan ia bersendawa. Apabila bayi masih lapar, bayi bisa menyusu pada sisi payudara lainnya.
Baca Juga: Tips Merawat Payudara Untuk Persiapan Menyusui
Yang tak kalah penting adalah posisi menyusui yang baik dan benar. Posisikan bayi dan Ibu dengan nyaman, yaitu punggung bersandar untuk Ibu dan bayi berbaring miring menghadap Ibu. Ibu dapat merangsang bayi untuk menyusu dengan menempelkan puting pada bibirnya.
Beberapa posisi dianjurkan supaya baik Ibu maupun bayi mampu mendapatkan yang terbaik dalam menyusui, yaitu posisi samping dimana Ibu bisa berbaring. Sembari mengistirahatkan badan, Ibu dapat menyusui tanpa merasa kesakitan sehabis operasi Caesar. Atau Ibu bisa mencoba posisi lengan silang atau posisi di bawah lengan. Pada intinya adalah menempatkan Ibu dan bayi pada posisi ternyaman.