Kenali Penyebab Bayi Lahir Prematur Selama Kehamilan

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Kenali Penyebab Bayi Lahir Prematur Selama Kehamilan

Setiap Ibu tentu menginginkan Buah Hati lahir sesuai Hari Perkiraan Lahir (HPL) dengan kondisi sehat. Namun, kelahiran prematur, yaitu kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, masih menjadi salah satu komplikasi yang kerap terjadi. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang bagi Buah Hati.

Kelahiran prematur sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari kondisi kesehatan Ibu, lingkungan, hingga pola hidup. Untuk mencegah hal ini, penting bagi Ibu untuk memahami beberapa faktor yang dapat memicu kelahiran prematur. Berikut adalah beberapa penyebab yang perlu diwaspadai agar kehamilan berjalan lancar hingga Hari Perkiraan Lahir (HPL).

Kondisi Kesehatan Kronis

Beberapa masalah kesehatan kronis meningkatkan risiko kelahiran prematur. Salah satu contohnya adalah diabetes tipe 1 atau tipe 2, yang dapat memengaruhi kadar gula darah selama kehamilan. Ketidakstabilan kadar gula darah berisiko mengganggu fungsi plasenta, sehingga mempercepat proses persalinan.

Hipertensi kronis juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Tekanan darah tinggi dapat menghambat aliran darah ke plasenta, menyebabkan gangguan pada perkembangan janin. Dalam kondisi tertentu, dokter mungkin menyarankan persalinan lebih awal demi melindungi kesehatan Ibu dan Buah Hati.

Ibu yang memiliki kondisi kesehatan kronis sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan. Pemeriksaan rutin selama masa kehamilan juga membantu mengelola penyakit dan mencegah komplikasi serius.

Infeksi Selama Kehamilan

Infeksi menjadi salah satu penyebab umum kelahiran prematur. Kondisi ini meliputi infeksi saluran kemih, infeksi rahim, atau bahkan infeksi menular seksual (IMS). Peradangan akibat infeksi memicu pelepasan zat-zat tertentu dalam tubuh yang mempercepat kontraksi atau bahkan menyebabkan pecahnya kantung ketuban sebelum waktunya.

Risiko infeksi juga dapat memengaruhi kesehatan plasenta. Misalnya, bakteri tertentu yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kelahiran prematur. Gejala seperti nyeri saat buang air kecil atau keputihan yang tidak normal harus segera dikonsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan.

Menjaga kebersihan diri dan melakukan pemeriksaan secara berkala adalah langkah terbaik untuk mencegah infeksi. Ibu yang proaktif memantau kondisi kesehatannya akan lebih mudah mendeteksi dan menangani infeksi sebelum menyebabkan komplikasi.

Kehamilan Kembar

Kehamilan kembar memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan kelahiran prematur. Kondisi ini sering kali terjadi karena rahim harus meregang lebih cepat untuk menampung dua atau lebih janin. Peregangan ini dapat memicu kontraksi lebih awal, sehingga meningkatkan kemungkinan persalinan dini.

Penelitian menunjukkan bahwa 60% bayi kembar dilahirkan sebelum usia kehamilan 37 minggu. Selain itu, kehamilan kembar juga lebih rentan terhadap komplikasi medis seperti tekanan darah tinggi atau diabetes gestasional. Dokter biasanya menyarankan pengawasan yang lebih intensif untuk kehamilan jenis ini.

Pemeriksaan rutin menjadi langkah penting untuk memantau perkembangan janin dan kondisi kesehatan Ibu. Melalui pengawasan medis yang tepat, kehamilan kembar dapat berlangsung lebih aman hingga mendekati HPL.

Konsumsi Alkohol Selama Kehamilan

Mengonsumsi alkohol selama kehamilan berdampak buruk pada perkembangan janin dan meningkatkan risiko kelahiran prematur. Alkohol dapat memasuki aliran darah janin melalui plasenta, sehingga mengganggu pertumbuhan organ dan jaringan tubuhnya.

Selain kelahiran prematur, konsumsi alkohol juga memengaruhi perkembangan otak dan menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang bagi Buah Hati. Bahkan dalam jumlah kecil, alkohol dapat memberikan dampak negatif yang signifikan.

Ibu disarankan untuk sepenuhnya menghindari konsumsi alkohol selama masa kehamilan. Jika ada kesulitan menghentikan kebiasaan ini, berkonsultasi dengan dokter atau konselor adalah langkah yang bijaksana untuk mendapatkan bantuan.

Preeklamsia

Preeklamsia adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine setelah usia kehamilan 20 minggu. Kondisi ini memengaruhi aliran darah ke plasenta, sehingga janin tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup.

Jika tidak ditangani, preeklamsia dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, yaitu eklampsia. Dalam situasi ini, kejang atau komplikasi lainnya dapat membahayakan keselamatan Ibu dan Buah Hati.

Pemeriksaan kehamilan secara teratur membantu mendeteksi preeklamsia sejak dini. Bila mendapat penanganan yang tepat, risiko komplikasi dapat diminimalkan, dan kehamilan dapat berjalan lebih aman.

Gangguan pada Uterus atau Serviks

Gangguan pada uterus atau serviks menjadi salah satu penyebab kelahiran prematur yang sering diabaikan. Infeksi atau kelainan pada serviks dapat memicu pelebaran sebelum waktunya, sehingga rahim kesulitan mempertahankan kehamilan hingga mendekati HPL.

Selain itu, kelainan bentuk rahim atau riwayat operasi pada uterus juga meningkatkan risiko persalinan dini. Pemeriksaan awal dan tindakan pencegahan seperti pemberian progesteron dapat membantu memperkuat rahim dan mencegah komplikasi.

Dokter biasanya merekomendasikan pemantauan tambahan untuk Ibu dengan riwayat masalah ini, terutama jika ada tanda-tanda kelainan sejak awal kehamilan.

Jarak Kehamilan yang Terlalu Dekat

Kehamilan yang terjadi terlalu dekat dengan kelahiran sebelumnya juga meningkatkan risiko kelahiran prematur. Tubuh Ibu membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya dari kehamilan sebelumnya, termasuk memulihkan kekuatan rahim dan keseimbangan nutrisi.

WHO merekomendasikan jarak antar kehamilan minimal dua tahun. Dengan jarak yang cukup, Ibu dapat mempersiapkan tubuh secara optimal untuk mendukung kehamilan berikutnya.

Agar Buah Hati lahir normal dan sehat, Ibu disarankan untuk menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan bernutrisi, dan rutin berolahraga ringan. Nutrisi yang kaya akan asam folat, kalsium, vitamin D, dan PROTEIN dapat membantu mendukung kesehatan Ibu dan pertumbuhan Buah Hati.

PRENAGEN hadir sebagai solusi susu kehamilan dengan kandungan nutrisi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan Ibu selama masa kehamilan. Susu ini membantu mencegah komplikasi seperti kelahiran prematur dan mendukung kehamilan yang sehat hingga HPL. Ketahui lebih lanjut manfaatnya di sini: 2 Susu Ibu Hamil yang Bagus untuk Perkembangan Buah Hati

 

Referensi:

  • Mayo Foundation for Medical Education and Research (MFMER). Premature birth. Diakses pada 16 Desember 2024. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premature-birth/symptoms-causes/syc-20376730.
  • Cleveland Clinic. Preterm Birth. Diakses pada 16 Desember 2024. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21479-premature-birth.