Penyebab dan Penanganan Prolaps Uteri, Peranakan Turun saat Hamil

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Penyebab dan Penanganan Prolaps Uteri, Peranakan Turun saat Hamil

Selama kehamilan, tubuh Ibu mengalami berbagai perubahan, termasuk pada area panggul yang menopang organ reproduksi. Salah satu gangguan yang perlu diwaspadai adalah prolaps uteri, atau peranakan turun.

Kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan berisiko menyebabkan komplikasi seperti gangguan buang air, infeksi saluran kemih, atau cedera pada jaringan panggul jika tidak segera ditangani.

Yuk, cari tahu penyebab dan cara mengatasinya agar Ibu lebih nyaman menjalani masa kehamilan.

Prolaps Uteri pada Ibu Hamil

Prolaps uteri adalah kondisi ketika rahim bergeser turun ke saluran vagina akibat melemahnya otot dan jaringan panggul. Selama kehamilan, tekanan tambahan dari pertumbuhan janin sering kali memicu kondisi ini.

Tingkat keparahan prolaps bervariasi, mulai dari ringan, di mana hanya sedikit bagian rahim yang turun, hingga berat, saat rahim keluar sepenuhnya dari vagina. Pada kasus berat, risiko komplikasi seperti infeksi atau kerusakan jaringan panggul meningkat.

Gejala yang sering muncul meliputi rasa berat di daerah panggul, yang disertai nyeri di perut bagian bawah atau punggung bawah. Terus-menerus ingin buang air atau kesulitan mengosongkan kandung kemih juga dapat menjadi gejalanya. Biasanya, gejala ini dapat memburuk ketika berdiri lama atau sedang batuk.

Penyebab yang Paling Umum

Peranakan turun sering disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kehamilan janin kembar ataupun janin yang beratnya melebihi 4000 gram, maka otot panggul tertekan dan menjadi lemah.

Perubahan hormonal selama kehamilan, yaitu peningkatan hormon relaksin juga akan melemahkan otot panggul. Ibu yang hamil pada usia cukup tua juga dapat mengalami kelemahan pada otot ini, karena ototnya kurang elastis daripada usia muda.

Obesitas juga menambah beban pada struktur penyangga di panggul, sehingga otot ini akan melemah. Faktor genetik seperti riwayat keluarga dengan peranakan turun, yang sering kali disebabkan oleh kelemahan bawaan pada jaringan penyangga panggul, dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini pada Ibu.

Langkah Penanganan Peranakan Turun pada Ibu Hamil

Penanganan peranakan turun memerlukan perhatian khusus karena, tanpa penanganan yang tepat, masalah peranakan turun dapat memburuk dan menyebabkan komplikasi serius, seperti infeksi atau gangguan buang air. Berikut adalah beberapa langkah yang biasa disarankan oleh dokter:

Fisioterapi untuk Memperkuat Otot Dasar Panggul

Fisioterapi berfungsi untuk mengembalikan kekuatan otot dasar panggul melalui latihan khusus seperti kontraksi dan relaksasi otot. Latihan ini berguna untuk mencegah atau mengurangi gejala prolaps dan mencegah perburukan kondisi.

Latihan otot panggul dapat dilakukan dalam berbagai posisi, seperti duduk, berdiri, atau berbaring dengan teknik seperti menahan aliran urin atau mencegah keluarnya angin. Ibu dapat mengulang latihan ini beberapa kali dalam sehari dengan bimbingan fisioterapis untuk memastikan teknik yang benar dan hasil optimal.

Fisioterapi juga dapat meningkatkan respons otot panggul dalam situasi tertentu, seperti saat bersin, batuk, atau melompat. Dengan latihan yang dilakukan secara rutin, otot dapat beradaptasi untuk mendukung aktivitas sehari-hari.

Menggunakan Pessarium untuk Menopang Rahim

Pessarium adalah alat berbentuk cincin atau berbahan silikon lembut yang dimasukkan ke dalam vagina untuk membantu menopang rahim dan organ panggul lainnya. Alat ini dirancang untuk mengatasi gejala prolaps organ panggul, seperti rasa penuh atau tekanan di vagina. Cincin pessarium biasanya menjadi pilihan bagi pasien yang ingin menghindari operasi atau memiliki kondisi kesehatan yang membuat prosedur bedah berisiko.

Pessarium umumnya disarankan jika langkah pencegahan, seperti latihan otot panggul, tidak memberikan hasil. Pessarium memerlukan perawatan rutin, termasuk pembersihan secara berkala di rumah atau oleh tenaga medis, tergantung pada jenisnya untuk menjaga kebersihan dan mencegah komplikasi seperti iritasi atau infeksi.

Posisi Istirahat Trendelenburg untuk Mengurangi Tekanan

Posisi istirahat Trendelenburg, di mana panggul diposisikan lebih tinggi dari kepala, dapat membantu mengurangi tekanan pada rahim dan organ panggul. Dalam posisi ini, gravitasi membantu mengurangi beban dari area panggul, memberikan kelegaan sementara dari tekanan yang berlebih. Posisi ini sering digunakan dalam dunia medis untuk berbagai kondisi, termasuk untuk meningkatkan aliran darah kembali ke jantung atau mengurangi tekanan pada organ tertentu.

Bagi ibu hamil, posisi Trendelenburg dapat membantu meringankan tekanan panggul, terutama pada prolaps ringan. Namun, manfaatnya hanya sementara dan tidak menggantikan pengobatan atau terapi lain yang mungkin diperlukan.

Posisi Trendelenburg dapat membantu mengurangi tekanan pada rahim dengan memanfaatkan gaya gravitasi untuk mendistribusikan beban tubuh dengan lebih merata. Posisi ini bermanfaat bagi Ibu hamil yang mengalami prolaps ringan atau merasa tidak nyaman akibat tekanan di area pinggul. Namun ,efeknya hanya sementara dan tidak dapat menggantikan peran pengobatan atau terapi yang diperlukan.Sebelum mencobanya, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Posisi ini mungkin tidak aman jika Ibu memiliki kondisi tertentu, seperti tekanan darah rendah, masalah pernapasan, atau komplikasi kehamilan lainnya. Dokter akan memberikan panduan yang sesuai untuk memastikan posisi ini aman dan bermanfaat sesuai dengan kebutuhan Ibu.

Prosedur Operasi untuk Kasus Prolaps Parah

Operasi untuk kasus prolaps parah biasanya menjadi pilihan terakhir jika metode non-bedah, seperti penggunaan pessarium atau fisioterapi, tidak memberikan hasil yang efektif. Operasi direkomendasikan jika prolaps sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti kesulitan buang air kecil atau besar, rasa sakit, atau ketidaknyamanan yang parah. Namun, operasi ini akan dilakukan setelah Ibu melahirkan, untuk memastikan kesehatan Ibu dan bayi tidak terganggu.

Meskipun operasi dapat memberikan solusi jangka panjang, setiap prosedur memiliki risikonya sendiri. Risiko umum meliputi perdarahan berat, infeksi, pembekuan darah, atau kerusakan organ di sekitarnya seperti kandung kemih dan usus. Ada juga kemungkinan prolaps kambuh atau timbulnya masalah baru seperti inkontinensia urine, atau kesulitan menahan buang air kecil. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter spesialis dibutuhkan untuk memahami risiko dan manfaat operasi serta mempertimbangkan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan pasien.

Cara Mencegah Prolaps Uteri Selama Kehamilan

Berikut beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk menjaga kekuatan otot dasar panggul dan mengurangi tekanan berlebih pada area panggul.

Latihan Dasar untuk Mendukung Otot Panggul

Latihan dasar seperti senam kegel, quick flick kegels, dan diaphragmatic breathing sangat efektif untuk memperkuat otot panggul serta mengurangi risiko prolaps Jika ragu dengan tekniknya, konsultasikan dengan fisioterapis.

Beberapa latihan dasar yang dapat dilakukan di antaranya:

Quick Flick Kegels

Latihan ini membantu memperkuat otot panggul, meningkatkan respons cepat terhadap tekanan seperti saat batuk atau bersin, dan mengurangi risiko kebocoran urin. Langkah-langkah:

  • Berbaringlah dengan lutut ditekuk dan kaki rata di lantai.
  • Temukan otot dasar panggul dengan membayangkan menahan aliran urin.
  • Tarik napas, kencangkan otot dasar panggul dengan cepat selama 1 detik, lalu lepaskan.
  • Ulangi kontraksi ini sebanyak 10 kali, lalu istirahat selama 10 detik.
  • Lakukan 2-3 set.

Heel Slides

Berfungsi menguatkan otot dasar panggul dan otot perut dalam, serta membantu kestabilan inti tubuh. Langkah-langkah:

  • Berbaringlah dengan lutut ditekuk dan panggul dalam posisi netral.
  • Tarik napas melalui hidung, lalu hembuskan melalui mulut sambil mengencangkan otot panggul dan inti tubuh.
  • Geser tumit kanan perlahan menjauh tanpa kehilangan kontraksi otot inti.
  • Tarik napas untuk mengembalikan kaki ke posisi semula.
  • Ulangi 10 kali untuk setiap kaki.

Marches (Toe Taps)

Bermanfaat untuk meningkatkan stabilitas inti tubuh dan melatih kontrol otot dasar panggul. Langkah-langkah:

  • Berbaringlah dengan lutut ditekuk dan panggul dalam posisi netral.
  • Tarik napas dan kencangkan otot dasar panggul serta inti tubuh.
  • Angkat satu kaki perlahan ke posisi tabletop (lutut membentuk sudut 90 derajat).
  • Turunkan kaki kembali secara perlahan dan ulangi dengan kaki yang lain.
  • Lakukan gerakan ini secara bergantian sebanyak 12-20 kali.

Happy Baby Pose

Latihan ini berfungsi untuk meregangkan otot dasar panggul, membantu relaksasi, dan meningkatkan fleksibilitas. Langkah-langkah:

  • Berbaringlah dengan lutut ditekuk dan arahkan lutut ke perut.
  • Pegang bagian luar atau dalam kaki dengan tangan.
  • Bukalah lutut sedikit lebih lebar dari badan, lalu arahkan kaki ke arah ketiak.
  • Tekan tumit ke arah tangan dan tahan posisi ini beberapa napas atau goyangkan tubuh perlahan.

Diaphragmatic Breathing

Meningkatkan koordinasi antara diafragma dan otot dasar panggul, mengurangi stres, dan mendukung relaksasi. Langkah-langkah:

  • Berbaringlah di lantai dengan tangan satu di perut dan satu di dada.
  • Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, biarkan perut mengembang sementara dada tetap relatif diam.
  • Embuskan napas perlahan selama beberapa detik.
  • Ulangi beberapa kali sambil mempertahankan fokus pada gerakan perut.

Jika kesulitan menemukan otot dasar panggul atau merasa ragu dengan teknik yang dilakukan, berkonsultasilah dengan fisioterapis yang ahli dalam kesehatan panggul. Dengan panduan yang tepat, latihan ini efektif untuk mendukung kesehatan panggul dan meringankan gejala.

Hindari Aktivitas Berat yang Membebani Panggul

Menghindari aktivitas berat yang membebani panggul, seperti mengangkat benda berat, perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan panggul, terutama selama kehamilan.

Sebagai alternatif yang lebih aman, Ibu hamil disarankan untuk menggantikan aktivitas berat dengan latihan ringan yang mendukung kesehatan panggul, seperti senam Kegel atau yoga prenatal. Kegiatan ini tidak hanya membantu memperkuat otot panggul tetapi juga menjaga fleksibilitas tubuh tanpa memberikan tekanan berlebih. Jika perlu mengangkat sesuatu, sebaiknya gunakan teknik yang benar, seperti menekuk lutut dan bukan membungkuk, menjaga benda dekat dengan tubuh, dan meminta bantuan jika beban terlalu berat.

Salah satu langkah pencegahan terbaik adalah menjaga postur tubuh yang baik selama aktivitas sehari-hari. Misalnya, hindari berdiri terlalu lama tanpa istirahat atau duduk dengan posisi yang kurang mendukung punggung dan panggul. Postur yang buruk dapat meningkatkan tekanan pada panggul, sehingga Ibu disarankan untuk sering bergerak dan meregangkan tubuh guna menjaga aliran darah yang baik.

Menjaga Berat Badan Ideal untuk Mengurangi Risiko

Berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko peranakan turun karena memberikan tekanan ekstra pada otot dasar panggul. Dilansir dari situs Urogynecology of Colorado University, wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi, baik sebelum maupun setelah kehamilan, memiliki kemungkinan lebih besar mengalami prolaps dibandingkan wanita dengan berat badan ideal.

Wanita dengan BMI sehat, yaitu 18,5-24,9 sebelum hamil, dianjurkan menambah berat badan hingga 11-16 kg saja selama kehamilan. Sedangkan, untuk wanita yang telah memiliki BMI antara 25,0-29,9 sebelum hamil, hanya disarankan untuk membatasi kenaikan berat badannya sampai 7-11,5 kg.

Pola makan sehat diperlukan untuk menjaga berat badan ideal. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi dengan porsi seimbang, seperti buah-buahan, sayuran, PROTEIN tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks. Hindari makanan tinggi gula atau lemak jenuh, dan pilih camilan sehat seperti kacang-kacangan atau yogurt rendah lemak. Minum cukup air juga penting untuk menjaga metabolisme tubuh dan mencegah dehidrasi.

Penuhi nutrisi yang cukup selama kehamilan tidak hanya mendukung kesehatan Ibu, tetapi juga membantu menjaga kekuatan otot panggul untuk mencegah komplikasi seperti prolaps uteri. Susu kehamilan seperti PRENAGEN mommy dapat menjadi solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian, menjaga kesehatan panggul, dan mendukung perkembangan optimal Buah Hati.

Salah satu pilihan yang direkomendasikan adalah PRENAGEN mommy, yang diformulasikan khusus untuk mendukung kebutuhan nutrisi Ibu hamil. Temukan alasan mengapa PRENAGEN mommy menjadi favorit para Ibu, di sini: Mengapa Kandungan PRENAGEN mommy Disukai Para Ibu?

Referensi:

  • Better Health Channel. Prolapsed uterus. Diakses pada 02 Januari 2025. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/prolapsed-uterus
  • Cleveland Clinic. Uterine Prolapse. Diakses pada 02 Januari 2025. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16030-uterine-prolapse
  • Cleveland Clinic. Pessary. Diakses pada 02 Januari 2025. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/16036-pessaries
  • Healthline. 5 Pelvic Floor Exercises for Anyone and Everyone. Diakses pada 02 Januari 2025. https://www.healthline.com/health/fitness-exercise/pelvic-floor-exercises#hypertonic-exercises
  • AliMed. Proper Patient Positioning Guidelines: Trendelenburg Position. Diakses pada 02 Januari 2025. https://www.alimed.com/trendelenburg-patient-positioning-blog/
  • Lake City Physical Therapy. Pelvic Pain After Lifting Heavy Objects: Understanding the Hidden Strains. Diakses pada 02 Januari 2025. https://lakecitypt.com/pelvic-pain-after-lifting-heavy-object/
  • Mayo Clinic. Pregnancy's effect on pelvic floor health. Diakses pada 02 Januari 2025. https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/pregnancy-and-pelvic-floor-health
  • Mayo Clinic. Uterine Prolapse. Diakses pada 02 Januari 2025. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/uterine-prolapse/diagnosis-treatment/drc-20353464
  • Shree IVF Clinic. Uterine Prolapse During Pregnancy: Risks, Symptoms & Care. Diakses pada 02 Januari 2025. https://www.shreeivfclinic.com/blogs/uterine-prolapse-during-pregnancy/
  • Sydney Pelvic Clinic. A Physio’s Guide to Pelvic Floor Exercises. Diakses pada 02 Januari 2025. https://www.sydneypelvicclinic.com.au/a-physios-guide-to-pelvic-floor-exercises/
  • The Kids Research Institute Australia. BMI and Healthy Pregnancy Weight. Diakses pada 02 Januari 2025. https://www.thekids.org.au/projects/healthy-pregnancy--me2/healthy-pregnancy-me/bmi-and-healthy-pregnancy-weight/
  • Urogynecology of Colorado University. How a Healthy BMI Helps Keep the Urogynecologist Away. Diakses pada 02 Januari 2025. https://urogyn.coloradowomenshealth.com/blog/healthy-bmi.html
  • UT Health San Antonio. Five exercises to strengthen your pelvic floor. Diakses pada 02 Januari 2025. https://cancer.uthscsa.edu/news-and-stories/five-exercises-strengthen-your-pelvic-floor