Tahukah Ibu, 40-50% Ibu hamil rentan mengalami rambut rontok. Keluhan rambut rontok selama kehamilan biasanya bersifat sementara. Selain karena perubahan hormon, mengalami kerontokan rambut saat hamil juga disebabkan oleh beberapa kondisi lainnya. Cari tahu lebih lanjut yuk Bu.
Saat Ibu sedang hamil, perubahan hormon Progesteron dapat menyebabkan rambut lebih mudah rontok. Selain kerontokan rambut terkait hormon selama kehamilan, ada beberapa penyebab rambut rontok lainnya selama kehamilan yang merupakan hal normal.
Kerontokan bisa disebabkan trauma pada folikel rambut akibat mengikat rambut dengan ketat sepanjang waktu. Perawatan kecantikan tertentu juga bisa menyebabkan rambut menjadi lebih gampang rontok.
Meskipun Ibu merasa khawatir melihat ratusan rambut rontok setiap kali mencuci rambut, namun hal ini adalah normal dan tidak berbahaya. Kerontokan rambut saat hamil biasanya bersifat sementara.
Beberapa penyebab kerontokan rambut selama kehamilan antara lain:
Ibu hamil dapat mengalami kerontokan rambut akibat perubahan hormon. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh meningkatnya hormon progesteron yang membuat rambut menjadi lebih kering dan mudah patah atau rontok.
Perubahan hormon ini dapat membuat tubuh menjadi stress. Kerontokan yang disebabkan oleh stress disebut juga sebagai telogen effluvium, yaitu kondisi dimana terjadi penurunan jumlah folikel yang berperan dalam pertumbuhan rambut.
Jadi, jika normalnya rambut rontok rata-rata 100 helai per hari, Ibu hamil yang mengalami telogen effluvium bisa kehilangan 300 helai rambut dalam sehari. Walau begitu, kerontokan yang disebabkan oleh perubahan hormon tidak akan berlangsung lebih dari 6 bulan, dan tidak menyebabkan kerontokan yang permanen.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan rambut rontok saat hamil. Masalah ini disebabkan oleh kurangnya sel darah merah untuk mengalirkan oksigen ke berbagai jaringan di dalam tubuh, sehingga menyebabkan kerontokan rambut. Gejala lain yang ditimbulkan adalah kelelahan, detak jantung tidak teratur, sesak napas saat beraktivitas, dan sakit kepala.
Ibu hamil berisiko tinggi mengalami anemia defisiensi zat besi, terutama pada Ibu yang hamil dengan jarak berdekatan, hamil kembar, atau mengalami morning sickness yang parah. Meskipun kerontokan rambut dengan kondisi ini tidak bersifat permanen, tetapi rambut Ibu mungkin tidak bisa kembali ke ketebalan normalnya hingga kadar hormon atau vitamin kembali normal.
Gangguan tiroid, seperti hipertiroidisme (terlalu banyak hormon tiroid) atau hipotiroidisme (terlalu sedikit hormon tiroid) dapat menyebabkan kerontokan rambut. Gejala lain yang disebabkan oleh gangguan tiroid yaitu kram otot, sembelit, dan kelelahan. Kerontokan rambut selama kehamilan juga dapat disebabkan oleh kondisi autoimun, seperti arthritis rheumatoid, sindrom ovarium polikistik, atau kerontokan yang disebabkan oleh faktor genetik.
Kondisi lain yang menyebabkan rambut rontok adalah alopecia areata yang muncul sebagai bagian dari kondisi autoimun. Jenis kerontokan rambut ini bisa bersifat permanen, karena sistem kekebalan Ibu menyerang folikel rambut. Meskipun belum ada obat untuk kondisi tersebut, mengobati kondisi autoimun, dalam banyak kasus, juga dapat memperbaiki kerontokan rambut.
Kerontokan rambut selama kehamilan tidak memerlukan perawatan khusus karena biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Tetapi Ibu bisa berkonsultasi pada penyedia layanan kesehatan untuk memastikan permasalahan rambut rontok bukan disebabkan kondisi kesehatan lain.
Sementara itu, Ibu bisa mencoba beberapa tips untuk mengurangi kerontokan rambut sebagai berikut:
Saat hamil, Ibu lebih rentan mengalami perubahan hormon dan stress. Oleh karena itu, Ibu harus selalu menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya kandungan vitamin dan mineral. Apa saja sih vitamin dan mineral yang dibutuhkan Ibu hamil? Baca lebih lengkapnya disini yuk Bu: Nutrisi dan Vitamin untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh Ibu Hamil.