Saat bayi baru lahir, ada banyak persiapan yang dilakukan oleh orang tua. Namun perawatan tali pusat dianggap paling pertama dan utama dilakukan sebagai tanda bahwa bayi mengalami transisi dari dalam rahim ke dunia luar. Jika perawatan tali pusat tidak benar, maka akan menimbulkan infeksi yang akan berbahaya bagi bayi baru lahir.
Baca Juga: Inilah yang Harus Ibu Ketahui Tentang Tali Pusat Bayi
Jadi seperti apa sebenarnya penanganan tali pusat yang baik dan benar, Bu? Simak yuk!
Mengapa Tali Pusat Bayi Perlu Dirawat?
Tali pusat adalah tali yang menghubungkan sang bayi dengan Rahim. Ketika bayi lahir, tali pusat akan dipotong dan menyisakan sedikit yang menempel di perut bayi yang dinamai tunggul umbilical. Hingga bayi berusia 20 hari, tali pusat ini akan lepas dengan sendirinya secara alami karena mengering.
Namun perlu diperhatikan jika sambungan antara tali pusat dan bagian pusat memiliki luka yang harus dijaga kebersihannya karena terhubung langsung dengan jaringan tubuh aktif. Bakteri dan jamur yang mungkin menempel di jaringan luka ini sangat berbahaya bagi tubuh sehingga harus dibersihkan.
Infeksi yang terjadi di area ini akan membuat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ini yang membuat para ibu harus membersihkan bagian tali pusat ini dan menjaganya agar tetap kering hingga nantinya lepas sendiri dan tidak ada infeksi yang terjadi.
Langkah-Langkah Perawatan Tali Pusar Bayi
Jika Ibu baru memiliki anak pertama, tentu banyak pertanyaan yang muncul tentang bagaimana merawat tali pusat yang belum lepas. Beberapa kerabat yang sudah berpengalaman memiliki anak pastinya punya tips yang diberikan bahkan dari orang tua. Untuk lebih memantapkan diri dan mendapatkan informasi yang akurat tentang perawatan tali pusat ini, berikut ini langkah-langkah perawatan tali pusat bayi yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Pentingnya Melakukan Perawatan Bayi Baru Lahir
-
Menyiapkan Air Hangat
Di minggu-minggu pertama usianya, Ibu bisa memandikan bayi dengan air hangat. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan suhu tubuh bayi dengan udara di lingkungan sekitarnya. Membersihkan bagian tali pusat dengan air hangat akan membuat bakteri yang mungkin menempel juga akan hilang. Tidak perlu fokus pada area tali pusat saat memandikan bayi, ibu cukup membasuh tanpa menyentuhnya.
-
Biasakan Cuci Tangan
Ibu harus membiasakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum melakukan perawatan terhadap tali pusat bayi. Ini dilakukan untuk meminimalisir adanya infeksi dari kuman dan bakteri yang menempel dari prosesi perawatan tali pusat. Pastikan juga tangan telah kering sebelum menyentuh area tali pusat untuk dibersihkan atau saat mengganti popok di area sekitar perut.
-
Hati-hati Membuka Kasa Penutup
Pada saat bayi baru lahir, bagian tali pusat akan ditutupi dengan kasa penutup untuk menjaganya dari gesekan baju atau udara luar. Biasanya kain kasa ini akan lengket dan sulit untuk dilepas. Ibu harus berhati-hati dalam melepas kasa penutup inii agar tidak ada luka baru yang muncul di area tali pusat. Beri sedikit air hangat dan lepaskan perlahan. Jangan memaksa dan tergesa-gesa untuk melepaskan semuanya jika masih sangat lengket.
-
Mandi dengan Bantuan Sponge Bath
Sebelum tali pusat benar-benar lepas, sebaiknya di minggu pertama ibu memandikan bayi dengan sponge bath dan tidak menggunakan bak mandi. Hindari merendam bagian tali pusat bayi yang berpotensi membawa bakteri dan virus dari air sabun yang digunakan untuk mandi.
-
Pastikan Selalu Kering
Setelah mandi, area tali pusat harus dipastikan kering. Ibu bisa membasuhnya dengan handuk atau kasa steril. Jangan menggosoknya, namun tepuk secara perlahan lalu kipas-kipas agar kering. Setelah bagian tali pusat ini kering, ibu dapat mengeringkan bagian tubuh yang lain dan memakaikan bayi baju.
-
Hindari Membubuhkan Apapun
Meski terlihat ada bercak merah seperti luka, tapi Ibu tidak perlu memberikan betadine, alcohol, bedak, atau ramuan tradisional di bagian tali pusat bayi. Mungkin tujuan Ibu adalah menghilangkan infeksi yang mungkin terjadi, tapi hal ini justru memperlambat pelepasan alami tali pusat dan juga berpotensi efek samping lainnya.
-
Biarkan Terkena Angin
Agar bagian tali pusat ini cepat kering dan lepas sendiri, maka harus dipastikan tali pusat sering terkena udara. Semakin sering terkena udara, maka bagian tali pusat akan semakin kering dan lebih cepat terlepas. Jika Ibu ragu bagian tali pusat ini terkena gesekan baju atau selimut, maka bisa menggunakan kasa kering untuk menutupinya. Usahakan kasa kering tidak terlalu tebal agar masih terdapat rongga udara di bagian jaring-jaringnya.
-
Perhatikan Penggunaan Popok
Jika Ibu memakaikan popok kain atau popok sekali pakai, pastikan bagian pinggang tidak mengenai atau menutupi tali pusat. Perhatikan juga baju yang dikenakan apakah membuat bagian tali pusat terhimpit karena terlalu sempit. Jaga agar tali pusat mendapatkan sirkulasi udara yang cukup dan tidak tergesek oleh apapun.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menjalankan Perawatan Terhadap Tali Pusat Bayi
Setelah Ibu mendapatkan informasi tentang langkah-langkah perawatan tali pusat bayi yang benar, maka Ibu juga perlu memperhatikan beberapa hal agar proses pelepasan alami tali pusat ini berjalan dengan alami dan tidak ada gangguan. Berikut ini beberapa hal yang harus Ibu perhatikan:
- Jaga agar tali pusat tetap bersih dan kering karena lembab bisa memicu infeksi
- Dianjurkan tidak mandi berendam dan membasahi tali pusat
- Hindari kontak dengan air seni saat popok basah
- Pakaikan baju yang longgar agar sirkulasi udara tetap terjaga
- Hindari menggunakan bodysuit selama tali pusat belum lepas
- Hindari menarik tali pusat meski terlihat hampir lepas
- Tidak perlu memberikan bedak setelah mandi
- Segera bersihkan tali pusat jika terkena air seni atau kotoran dari popok
- Tali pusat yang terkena infeksi akan mengeluarkan bau tak sedap dan nanah
- Jika menemukan tanda infeksi segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Hindari juga pemakaian alkohol dalam proses perawatan tali pusat bayi. Memang awalnya Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk membersihkan area tunggul tali pusat dengan kapas yang diberi alkohol. Namun riset lain membuktikan bahwa tali pusat yang tidak diberi alkohol justru kering dan lepas lebih cepat. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa alkohol bisa menyebabkan toksisitas yang meliputi nekrosis kulit hemoragik, disfungsi sistem saraf pusat, hipoglikemia, dan juga asidosis metabolic.
Baca Juga: Tips Merawat Bayi yang Baru Lahir
Jika alkohol juga dihindari, maka penggunaan betadine juga tidak dianjurkan. Zat ini bisa meningkatkan kadar iodium serum yang akan merangsang hipotiroidisme neonatal. Ini akan menyebabkan pendarahan intraventricular, kelainan kognitif, gangguan pertumbuhan, dan retardasi motorik, hingga kematian. Jadi lebih baik tidak memberikan cairan atau bahan apapun ke bagian tali pusat bayi dan fokuslah untuk menjaganya agar tetap kering dan bebas infeksi.
Perawatan tali pusat bayi memang susah-susah gampang. Tapi setelah mengetahui beberapa langkah merawat dan pantangannya seperti di atas, Ibu akan jauh lebih tenang dalam menangani tali pusat hingga lepas dengan sendirinya.