Tahukah Ibu, bayi yang berada dalam posisi sungsang dapat meningkatkan risiko komplikasi pada saat persalinan? Selama bayi masih dalam kandungan, Ibu dapat mencegah bayi agar posisinya tidak sungsang, dengan melakukan posisi miring ketika Ibu tidur. Posisi ini akan membantu bayi berputar secara alami menjadi posisi yang lebih aman untuk persalinan nanti.
Selain posisi tidur, terdapat beberapa tips lain yang dapat Ibu terapkan dengan mudah untuk membantu bayi memperbaiki posisinya. Untuk mengetahui dan memahami tips tersebut, baca artikel ini sampai selesai, yuk!
Bayi sungsang terjadi ketika kaki atau bokong bayi berada lebih rendah dari kepala, sehingga kaki atau bokong yang akan keluar terlebih dahulu. Seharusnya, kepala berada lebih rendah daripada bokong, sehingga kepala akan keluar lebih dulu daripada bokong saat proses persalinan. Jika bayi tetap dalam posisi sungsang hingga usia kehamilan 37 minggu, umumnya akan berisiko untuk melahirkannya dengan selamat secara normal.
Jika bokongnya lebih besar daripada diameter tulang panggul Ibu, persalinan bisa terhambat karena bokongnya tidak dapat dikeluarkan, sedangkan kepalanya masih berada di dalam dan ia akan kesulitan bernafas.
Posisi tidur yang direkomendasikan untuk Ibu hamil adalah tidur miring, baik ke kiri maupun kanan untuk mendukung perut yang semakin membesar.
Untuk menjaga posisi Ibu tetap miring, Ibu dapat menggunakan bantal tambahan sebagai pendukung tubuh dan menjaga kenyamanan. Agar tubuh Ibu tetap stabil, Ibu dapat meletakkan bantal tambahan di belakang punggung atau di antara kaki.
Untuk mencegah kondisi ini, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan selama kehamilan. Berikut tips yang dapat Ibu terapkan di rumah:
Bantal khusus kehamilan tidak hanya memberikan dukungan tambahan pada area tubuh yang membutuhkan, tetapi juga memiliki bentuk dan kelembutan yang sesuai dengan tubuh ibu hamil.
Untuk membantunya mencari posisi lahir yang tepat, Ibu bisa menggunakan bantal di antara lutut dan pergelangan kaki saat tidur miring. Tidur dengan perut menyentuh tempat tidur dan menggunakan banyak bantal lainnya juga dapat membantu mengangkat panggul dan memudahkan ia untuk berputar.
Pastikan untuk memilih bantal yang terbuat dari bahan bersifat breathable dan mudah dicuci agar Ibu bisa tetap merasa bersih dan nyaman.
Ibu hamil sebaiknya menghindari tidur terlentang karena posisi ini dapat meningkatkan risiko tekanan pada pembuluh darah utama yang mengalir menuju jantung. Pada akhir kehamilan, berat rahim dapat menekan pembuluh darah utama ini, mengurangi aliran darah kembali ke jantung dan mempengaruhi aliran darah ke janin.
Dampaknya dapat berupa penurunan tekanan darah yang menyebabkan Ibu menjadi pusing. Selain itu, akan terjadi pengurangan pasokan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi. Mengubah posisi tidur ke samping dapat membantu mengurangi tekanan pada pembuluh darah utama dan meningkatkan aliran darah yang lebih baik bagi Ibu dan bayi.
Aktivitas fisik seperti senam hamil secara rutin sangat penting untuk kesehatan Ibu dan perkembangan janin. Gerakan senam hamil dengan posisi bersujud, akan membantu bayi yang sungsang untuk berputar dalam kandungan Ibu, sehingga kepalanya akan menjadi lebih rendah daripada bokongnya.
Ibu juga dapat melakukan gerakan lainnya berupa berbaring dengan meletakkan guling di bawah pinggang Ibu, sehingga posisi pinggang akan lebih tinggi daripada pinggul dan kepala Ibu. Gerakan ini akan mempermudah bayi untuk berputar, sehingga ia menjadi tidak sungsang lagi.
Posisi sungsang pada bayi bisa membuat proses persalinan menjadi lebih sulit dan berisiko. Apabila badan bayi ternyata terlalu besar untuk dicoba lahir melalui tulang panggul Ibu, persalinan menjadi macet dan ia dapat mengalami sesak nafas di dalam rahim. Umumnya, bayi yang sulit dilahirkan secara normal akan melalui operasi caesar darurat. Jika ternyata bayi harus dilahirkan melalui operasi caesar, maka Ibu akan membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama.
Namun, jika Ibu hamil mendapatkan nutrisi yang cukup sejak awal kehamilan, pemulihan setelah persalinan akan lebih cepat. Nutrisi yang cukup akan membantu tubuh Ibu pulih lebih efektif setelah persalinan yang sulit atau operasi caesar.
Nutrisi yang cukup dan seimbang melalui makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, PROTEIN, dan karbohidrat kompleks juga sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Makanan-makanan ini tidak hanya menyediakan energi yang dibutuhkan Ibu hamil, tetapi juga mengandung vitamin dan mineral esensial seperti asam folat, kalsium, zat besi, dan omega-3 yang mendukung perkembangan otak serta sistem saraf pada janin.
Selain dari makanan, konsumsi susu khusus untuk Ibu hamil juga sangat dianjurkan. Susu ini kaya akan kalsium yang esensial untuk pembentukan tulang bayi, serta mengandung vitamin D yang mendukung penyerapan kalsium. Kombinasi nutrisi dalam susu hamil membantu memenuhi kebutuhan gizi tambahan selama masa kehamilan yang meningkat.
Untuk memastikan kesehatan Ibu dan bayi, Ibu perlu memperhatikan asupan nutrisi secara rutin dan seimbang. Minum susu hamil adalah salah satu langkah yang mudah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tambahan yang dibutuhkan selama kehamilan. Mengapa perlu memenuhi nutrisi dengan susu hamil ini? Baca lebih lanjut alasannya di sini yuk, Bu: 5 Alasan Mengapa Ibu Hamil Perlu Konsumsi Susu Hamil.
Referensi: