Fungsi PROTEIN untuk Mencegah Stunting Selama Kehamilan

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Fungsi PROTEIN untuk Mencegah Stunting Selama Kehamilan

PROTEIN merupakan salah satu nutrisi terpenting yang dibutuhkan selama masa kehamilan untuk mendukung kesehatan Ibu dan sekaligus menjaga tumbuh kembang janin tetap optimal. Stunting yang terjadi pada usia balita dapat dicegah sejak dalam kandungan apabila Ibu memberikan nutrisi ini secara memadai. Simak fungsinya dalam mencegah stunting selama kehamilan dan sumber makanan yang direkomendasikan di sini.

Fungsi PROTEIN untuk Ibu Hamil

Selama kehamilan, kebutuhan Ibu akan PROTEIN cenderung meningkat. Nutrisi ini diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh Ibu, serta mendukung pertumbuhan janin. Nutrisi ini juga memperkuat plasenta, yaitu organ yang bertugas menyalurkan nutrisi lainnya dari Ibu kepada janin.

Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan organ-organ tubuh janin tidak dapat berfungsi dengan baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan risikonya untuk mengalami stunting ketika telah lahir nanti.

PROTEIN Mendukung Pertumbuhan Janin

Asupan PROTEIN yang kaya akan asam amino sangat penting untuk memastikan perkembangan janin berjalan normal. Janin membutuhkan asam amino tersebut untuk membangun organ vital seperti jantung, otak, paru, dan lain sebagainya. Organ-organ ini bekerja sama untuk mendukung fungsi tubuh janin agar dapat bertumbuh dengan baik.

Selain itu, nutrisi ini membantu pembentukan otot dan tulang janin, yang berfungsi dalam mendukung pertumbuhan fisik yang sehat. Bayi yang lahir dengan pertumbuhan yang kurang, umumnya akan lebih sulit untuk mengejar panjang badan yang sesuai usianya, sehingga ia dapat menjadi stunting.

Menjaga Kesehatan Plasenta dan Cairan Ketuban

PROTEIN juga berfungsi dalam pembentukan plasenta yang sehat. Plasenta yang terbentuk dengan baik memungkinkan aliran nutrisi dan oksigen yang stabil ke janin. Cairan ketuban yang mengelilingi janin harus dijaga kualitasnya, yang membantu melindungi janin dari infeksi serta memastikan janin berada di lingkungan yang aman selama kehamilan.

Jika plasenta ataupun cairan ketuban tidak berfungsi dengan baik, ia mudah mengalami infeksi yang mempersulitnya untuk bertumbuh dengan optimal. Akibatnya ia dapat terlahir dengan bayi yang berat badan maupun panjang badannya tidak seperti bayi-bayi yang sehat. Ia akan kesulitan mengejar pertumbuhannya dan dapat jatuh ke dalam keadaan stunting.

Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh Ibu dan Janin

Selain mendukung pertumbuhan fisik, PROTEIN juga berfungsi memperkuat sistem kekebalan tubuh Ibu dan janin. Nutrisi ini membantu produksi antibodi yang melindungi Ibu dan janin dari infeksi selama kehamilan. Infeksi yang tidak ditangani dapat mengganggu perkembangan janin, menyebabkan komplikasi yang mempengaruhi pertumbuhan.

Selain itu, janin yang mendapatkan PROTEIN dalam jumlah yang cukup melalui plasenta cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat setelah lahir. Hal ini penting untuk mengurangi risiko infeksi yang dapat mengganggu pertumbuhannya di masa awal kehidupannya.

Makanan Kaya PROTEIN untuk Ibu Hamil

Untuk memastikan asupan PROTEIN yang cukup selama kehamilan, Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi berbagai sumber makanan yang berkualitas. Terdapat 2 macam PROTEIN yang perlu dipenuhi oleh Ibu, antara lain:

  • PROTEIN Hewani

PROTEIN hewani mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Contoh makanan yang kaya akan PROTEIN meliputi daging tanpa lemak, ikan, telur, susu, dan produk-produk turunan susu.

  • PROTEIN Nabati

PROTEIN nabati dibutuhkan juga oleh Ibu, dan sama pentingnya dengan sumber hewani. Bahan nabati perlu sekali dikonsumsi Ibu, karena di dalamnya juga terkandung serat yang mampu meningkatkan kesehatan pencernaan dan jantung Ibu, dan manfaat ini tidak diperoleh pada makanan yang menjadi sumber PROTEIN hewani. PROTEIN nabati ini dapat diperoleh pada kacang-kacangan (misalnya kacang merah, kedelai, dan almon) dan biji-bijian (misalnya biji chia dan biji rami).

Sekarang Ibu sudah mengetahui peran penting PROTEIN dalam mencegah stunting, bahkan sejak periode kehamilan. Salah satu cara praktis untuk memenuhi kebutuhannya adalah mengonsumsi susu hamil sebanyak 2 gelas setiap hari secara teratur selama 9 bulan kehamilan.

Bagaimana setiap tetes susu kehamilan dapat mencegah anak menjadi stunting? Yuk, temukan penjelasannya di sini: Cegah Anak Stunting dengan Susu Kehamilan Bernutrisi Lengkap.

Referensi:

  • National Library of Medicine. Study of the importance of protein needs for catch-up growth in Indonesian stunted children: a narrative review. Diakses tanggal 17 September 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10123915/
  • Mayo Clinic. Pregnancy diet: Focus on these essential nutrients. Diakses tanggal 17 September 2024. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-nutrition/art-20045082