Anak-anak, terutama di usia balita, memang lebih rentan mengalami sakit karena sistem imun tubuhnya masih dalam tahap perkembangan. Kondisi ini sering kali membuat Ibu khawatir, terutama jika anak menjadi rewel atau kehilangan nafsu makan. Namun, Ibu tidak perlu panik, karena dengan perawatan yang tepat, Si Kecil dapat pulih lebih cepat dan kembali ceria.
Beberapa tips efektif dalam merawat anak sakit meliputi memastikan anak cukup istirahat, memberikan asupan cairan untuk mencegah dehidrasi, hingga memantau suhu tubuh secara rutin. Kebersihan lingkungan dan dukungan emosional Ibu juga berperan besar dalam mempercepat proses pemulihan anak.
Istirahat yang cukup sangat dibutuhkan tubuh anak saat sedang sakit. Proses pemulihan terjadi ketika tubuh anak beristirahat, karena sistem imun bekerja lebih aktif untuk melawan infeksi. Sel-sel tubuh yang rusak akan diperbaiki, dan energi yang terkuras akan dipulihkan. Ibu dapat menciptakan suasana tidur yang nyaman agar anak bisa beristirahat dengan tenang.
Pastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik dan suhu ruangan tidak terlalu panas atau dingin. Gunakan bantal atau selimut untuk membantu anak tidur lebih nyaman. Jika anak sulit tidur karena gejala tertentu seperti demam atau hidung tersumbat, Ibu bisa memberikan perawatan tambahan, seperti kompres hangat atau mengangkat sedikit kepala anak agar lebih lega saat bernapas.
Waktu istirahat di siang hari juga sama pentingnya. Tidur siang singkat selama 20–30 menit dapat membantu anak memulihkan energi dan merasa lebih segar. Ibu bisa mendampingi anak selama beristirahat agar ia merasa lebih tenang dan aman.
Dehidrasi menjadi risiko yang sering muncul saat anak sakit, terutama jika disertai demam, muntah, atau diare. Kehilangan cairan yang terlalu banyak bisa memperburuk kondisi tubuh anak dan menghambat proses penyembuhan. Oleh karena itu, memastikan asupan cairan yang cukup menjadi langkah penting yang harus Ibu lakukan.
Jika anak menolak minum air putih, tawarkan cairan dalam bentuk lain yang lebih menarik, seperti sup hangat atau jus buah segar tanpa gula tambahan. Untuk bayi di bawah dua tahun, pemberian ASI tetap menjadi solusi terbaik untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi sekaligus memberikan nutrisi tambahan yang dibutuhkan. ASI mengandung antibodi alami yang membantu melawan infeksi serta mendukung sistem imun tubuh anak.
Berikan cairan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering, terutama jika anak tidak ingin minum dalam porsi besar. Ibu bisa mengamati tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir kering, mata cekung, atau berkurangnya frekuensi buang air kecil. Jika gejala dehidrasi semakin memburuk, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Asupan makanan bergizi sangat penting untuk membantu tubuh anak pulih lebih cepat. Namun, anak sering kali kehilangan nafsu makan saat sakit, sehingga Ibu perlu lebih kreatif dalam menyajikan makanan yang mudah dicerna dan disukai anak. Pilih makanan dengan tekstur lembut, seperti bubur, sup ayam, atau pure sayuran, yang kaya akan nutrisi tetapi mudah dikonsumsi.
Makanan bergizi seimbang, seperti yang mengandung PROTEIN, vitamin, dan mineral, akan membantu memperkuat daya tahan tubuh anak. PROTEIN dari ayam atau ikan mendukung pemulihan jaringan tubuh, sedangkan sayuran seperti wortel dan brokoli kaya vitamin untuk mempercepat proses penyembuhan. Bila anak kesulitan makan, berikan makanan dalam porsi kecil tetapi lebih sering agar tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Jangan memaksakan anak untuk makan dalam jumlah banyak jika ia belum merasa siap. Fokus pada asupan nutrisi berkualitas yang membantu tubuh pulih lebih cepat. Jika anak tetap menolak makan dalam waktu lama, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Demam sering kali menjadi tanda awal tubuh anak sedang melawan infeksi. Meskipun wajar terjadi, Ibu tetap harus memantau suhu tubuh anak secara berkala agar demam tidak meningkat terlalu tinggi. Gunakan termometer untuk memastikan suhu tubuh anak, dan perhatikan tanda-tanda seperti wajah memerah, keringat berlebih, atau tubuh menggigil.
Kompres hangat di dahi, leher, atau ketiak membantu menurunkan suhu tubuh anak secara perlahan. Pastikan anak memakai pakaian yang nyaman dan tidak terlalu tebal agar panas tubuhnya dapat keluar dengan baik. Jika suhu tubuh anak melebihi 38°C dan tidak kunjung turun dalam beberapa hari, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Amati juga gejala lain seperti batuk, muntah, atau diare yang mungkin menyertai kondisi anak. Mencatat perkembangan gejala membantu Ibu memahami kondisi anak dengan lebih baik dan memudahkan dokter memberikan diagnosis yang tepat.
Kebersihan lingkungan berperan penting dalam mendukung proses penyembuhan anak. Ruangan yang bersih dan bebas dari debu atau kuman akan membantu mencegah infeksi tambahan yang memperburuk kondisi anak. Pastikan tempat tidur, pakaian, dan peralatan makan anak selalu dalam keadaan bersih dan steril.
Jika anak sakit karena infeksi saluran pernapasan, Ibu bisa memastikan udara di ruangan tetap bersih dan lembap agar anak lebih nyaman bernapas. Menggunakan humidifier atau membuka jendela untuk sirkulasi udara membantu menjaga kualitas udara di ruangan. Selain itu, kebiasaan mencuci tangan sebelum menyentuh anak juga harus tetap dilakukan untuk mencegah penyebaran kuman.
Anak yang sedang sakit cenderung lebih rewel dan mudah menangis karena merasa tidak nyaman. Kehadiran Ibu memberikan perasaan aman dan menenangkan yang sangat dibutuhkan Si Kecil selama masa penyembuhan. Luangkan waktu lebih banyak untuk memeluk, membacakan cerita, atau sekadar menemani anak beristirahat.
Ibu bisa menciptakan suasana menyenangkan dengan mendengarkan musik atau memainkan permainan ringan yang disukai anak. Kondisi emosional yang positif membantu tubuh anak lebih fokus dalam proses pemulihan. Jika anak merasa tenang dan bahagia, sistem imun tubuhnya akan bekerja lebih baik untuk melawan penyakit.
Merawat anak yang sedang sakit membutuhkan kesabaran dan perhatian khusus dari Ibu. Selain memberikan perawatan yang optimal, memastikan nutrisi tetap terpenuhi sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan. Bagi anak di bawah dua tahun, pemberian ASI menjadi sumber nutrisi utama yang mendukung pembentukan sistem imun tubuhnya.
Untuk memastikan kualitas ASI yang optimal, Ibu bisa melengkapi kebutuhan nutrisi harian dengan susu khusus ibu menyusui seperti PRENAGEN lactamom. Kandungan PROTEIN, kalsium, dan DHA dalam PRENAGEN lactamom membantu menjaga energi Ibu serta mendukung tumbuh kembang Buah Hati agar tetap sehat dan kuat.
Referensi: