Meskipun terlihat biasa, ruam pada bayi tidak boleh disepelekan. Bayi yang berusia di bawah satu tahun memiliki kulit yang masih sangat sensitif. Hal ini membuat orang tua harus teliti dalam menjaga kelembaban kulit bayi, agar tidak muncul ruam yang bisa berakibat fatal terhadap kesehatan kulit bayi. Lantas apa sebenarnya ruam itu? Untuk mengetahui pengertian, penyebab dan cara mengatasinya, simak ulasan berikut ini yuk, Bu!
Ruam merupakan alergi pada kulit bayi yang membuat kulit gatal, berwarna merah serta bersisik. Kondisi ini terjadi karena adanya iritasi pada permukaan kulit bayi yang bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah kelembaban kulit yang tidak terjaga. Ruam popok merupakan salah satu jenis ruam yang paling sering dialami oleh bayi.
Bagi ibu yang menemukan ruam pada anak, tidak perlu terlalu khawatir karena alergi tersebut bisa diatasi dengan obat ruam yang bisa dibeli di apotek. Akan tetapi pengobatan ruam juga harus disesuaikan dengan penyebab dan jenisnya.
Terdapat beberapa jenis ruam yang kerap terjadi pada bayi dengan penyebab dan pengobatan yang berbeda. Salah satunya adalah alergi kulit akibat kontak dengan bahan tertentu, seperti makanan, deterjen, sabun, atau krim. Untuk informasi selengkapnya tentang penyebab alergi kulit pada bayi, baca artikel berikut ini yuk: Jenis Alergi Kulit pada Anak dan Cara Mengatasinya.
Ruam pada bayi memiliki jenis yang sangat beragam. Berikut ini beberapa jenis ruam bayi yang perlu ibu tahu.
Ruam popok termasuk salah satu jenis alergi kulit yang paling sering terjadi pada bayi. Ruam ini biasanya muncul akibat reaksi bahan popok yang terlalu lama terpapar urine atau feses. Untuk menghindari ruam popok, ibu harus rutin mengganti popok bayi dan menggunakan krim khusus sebelum memasang popok pada bayi.
Eksim yang sering terjadi pada bayi biasa disebut dengan eksim atopic. Kondisi ini umumnya terjadi akibat reaksi kulit yang sensitif terhadap kondisi cuaca, makanan, bahkan gigitan serangga. Ruam pada bayi ini ditandai dengan munculnya bintik merah, gatal, kemudian kulit menjadi pecah dan berair. Untuk mengobatinya dibutuhkan krim khusus dari dokter.
Milia terjadi akibat pori-pori yang tersumbat oleh keratin atau semacam protein kulit. Milia merupakan salah satu jenis ruam pada bayi yang berupa bintik-bintik putih di hidung, pipi, dagu dan juga kelopak mata. Bintik-bintik ini biasanya terjadi pada bayi baru lahir dan akan hilang setelah beberapa minggu.
Penyebab biang keringat adalah cuaca panas yang lembab dan pakaian bayi tidak bisa menyerap keringat dengan baik. Gejala biang keringat adalah munculnya bintik merah yang gatal pada area sekitar leher, lengan, bahu dan kaki. Ada bermacam-macam biang keringat loh, Bu. Yuk, lihat jenis-jenisnya di sini: Ampuh! Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi
Untuk mengurangi rasa gatal, kondisikan bayi di ruangan yang sejuk dan pakaikan baju yang tipis.
Jenis ruam pada bayi selanjutnya adalah impetigo. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang membuat kulit menjadi melepuh dan menyisakan luka atau lecet pada kulit bayi. Impetigo terjadi pada area mulut dan hidung serta dapat menular melalui benda yang terkontaminasi.
Ruam pada bayi bisa disebabkan oleh banyak faktor. Penyebab paling umum dari munculnya ruam pada kulit bayi adalah infeksi jamur, iritasi kulit, serta penyakit tertentu. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai penyebab ruam pada bayi berikut ini.
Air susu yang menetes dan mengenai leher bayi juga bisa menyebabkan munculnya ruam pada bayi. Air susu yang menumpuk dan menempel di lipatan leher membuat kulit bayi menjadi lembab. Oleh karena itu, ibu perlu memastikan bahwa pada saat menyusui bayi air susu tidak menetes. Namun jika sudah terlanjur, segera bersihkan tetesan air susu tersebut agar tidak menyebabkan ruam.
Jenis jamur yang bisa menyebabkan ruam pada kulit bayi adalah jamur candida. Jamur jenis ini dapat berkembang biak di area yang hangat dan basah. Lipatan kaki, tangan dan leher bayi merupakan tempat yang sempurna bagi jamur tersebut. Untuk menghindari ruam pada bayi akibat jamur ini, ibu harus rutin membersihkan lipatan bayi dan memberikan krim khusus agar jamur tidak bisa berkembang biak.
Iritasi kulit termasuk salah satu penyebab ruam yang paling sering terjadi pada bayi. Ruam bayi ini paling sering terjadi akibat penggunaan popok yang kurang tepat sehingga membuat kulit bayi menjadi iritasi dan memicu munculnya ruam. Ruam akibat iritasi ini biasanya ditandai dengan munculnya bintik merah di area pantat bayi, kaki, bahkan ruam pada wajah bayi. Untuk mengatasinya diperlukan krim khusus dari resep dokter yang tepat.
Sistem kekebalan tubuh bayi yang belum sepenuhnya berkembang serta kulit yang sensitif membuatnya rentang terkena iritasi dan penyakit kulit, berikut di antaranya: Penyakit Kulit pada Bayi dan Cara Mengatasinya.
Ruam pada bayi juga dapat disebabkan oleh penyakit tertentu yang menyerang bayi. Beberapa penyakit yang menyebabkan ruam antara lain cacar air, bintik mongolia, flu singapura, dan meningitis. Ibu perlu segera ke dokter jika bayi mengalami ruam dengan disertai demam dan keluhan lainnya.
Penanganan ruam yang paling utama adalah dengan menjaga kebersihan dan kelembaban kulit bayi. Pasalnya ruam bisa muncul jika kulit terlalu lembab, sehingga bakteri dan jamur lebih mudah tumbuh dan berkembang biak. Namun pastikan, cara mengatasi ruam pada kulit bayi juga harus disesuaikan dengan penyebabnya. Nah berikut ini beberapa cara menghilangkan ruam bayi yang bisa ibu coba :
Salah satu cara mencegah dan mengatasi ruam pada bayi adalah dengan menjaga kebersihan. Pastikan tangan ibu selalu bersih saat memegang bayi termasuk saat mengganti popok bayi.
Ruam popok termasuk salah satu jenis ruam yang paling sering terjadi pada bayi. Untuk mengatasinya, pastikan ibu rutin mengganti popok bayi ketika sudah basah dan terkena pup. Sebelum mengganti popok yang baru, pastikan bayi dibersihkan terlebih dahulu agar tidak menjadi sarang bakteri.
Jika menemukan ruam merah pada bayi, ibu bisa oleskan menggunakan salep pelembab atau krim ruam yang mengandung zinc oxide pada area yang terkena ruam. Krim ini bisa dibeli di apotik atau jika ibu ragu bisa periksa dulu dengan dokter.
Saat kulit bayi ruam, hindari penggunaan bedak karena dapat memicu iritasi kulit. Hal ini khususnya untuk ruam pada bayi setelah demam, karena penggunaan bedak justru membuat kondisi ruam semakin parah dan keringat semakin tersumbat.
Saat bayi mengalami ruam khususnya ruam popok, gunakan popok dengan ukuran lebih besar. Hal ini agar kulit bayi tidak terlalu tertekan yang justru bisa membuat kondisi ruam semakin memburuk karena terlalu lembab.
Munculnya ruam pada kulit bayi sebenarnya hal yang biasa. Akan tetapi, ibu juga tidak boleh menyepelekannya karena jika dibiarkan ruam bisa semakin memburuk dan mempengaruhi kesehatan bayi. Oleh sebab itulah, pastikan ibu tahu cara mengatasi ruam pada bayi dengan baik dan benar sesuai gejala dan penyebabnya. Sebagai langkah antisipasi, pastikan ibu selalu siap krim ruam bayi di rumah yang bisa digunakan jika sewaktu-waktu bayi ibu mengalami ruam kulit.