Penyebab Umum Sesak Napas pada Ibu Hamil

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Penyebab Umum Sesak Napas pada Ibu Hamil

Sesak napas saat hamil adalah keluhan yang umum, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Ibu mungkin merasa sulit menarik napas dalam-dalam, napas terasa pendek, atau ngos-ngosan setelah aktivitas ringan. 

Perubahan hormon, pertumbuhan rahim, anemia, atau kondisi medis lainnya dapat menjadi penyebabnya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebab dan cara mengatasi sesak napas saat hamil, yuk, simak penjelasan selengkapnya di sini!

Perubahan Hormon Progesteron

Selama kehamilan, kadar hormon progesteron dalam tubuh meningkat. Dikutip dari Medical News Today, progesteron tidak hanya penting untuk perkembangan janin tetapi juga memengaruhi sistem pernapasan Ibu.

Progesteron bertindak sebagai stimulan pernapasan, yang berarti meningkatkan laju pernapasan saat kehamilan, sehingga Ibu sering merasa sesak napas. Kondisi ini terjadi saat tubuh mulai menyesuaikan diri dengan kebutuhan oksigen yang lebih banyak untuk mendukung perkembangan Buah Hati.

Untuk mengatasi sesak napas akibat kondisi ini, Ibu bisa mencoba beberapa solusi seperti memperlambat aktivitas fisik, duduk tegak saat merasa sesak, atau tidur dengan posisi yang lebih tinggi menggunakan beberapa bantal untuk membantu melonggarkan saluran napas. Mengatur napas secara perlahan dan menghindari kegiatan yang terlalu berat juga dapat membantu Ibu merasa lebih nyaman.

Pertumbuhan Rahim

Dilansir dari BabyCenter, pertumbuhan Buah Hati menyebabkan rahim semakin membesar dan menekan diafragma, yaitu otot yang membantu proses pernapasan. Kondisi ini sering terjadi pada trimester ketiga, saat rahim mencapai ukuran maksimalnya. 

Pada tahap ini, bayi berada di posisi tinggi yang menekan paru-paru hingga rongga perut. Akibatnya, aktivitas sehari-hari dapat terasa lebih melelahkan, dan napas terasa lebih berat meskipun hanya melakukan kegiatan ringan.

Meskipun mengganggu, kondisi ini umumnya tidak membahayakan dan merupakan bagian dari adaptasi tubuh terhadap kehamilan. Health and Safety Executive (HSE) juga menyebutkan bahwa kondisi ini dapat berkurang ketika kepala bayi mulai turun ke panggul menjelang persalinan. 

Anemia pada Kehamilan

Anemia merupakan salah satu masalah umum yang sering dialami oleh Ibu hamil, terutama karena kebutuhan zat besi yang meningkat seiring bertambahnya volume darah. Gejala anemia pada Ibu hamil dapat berupa kelelahan yang berlebihan, napas pendek, serta sesak napas.

Menurut HSE, kekurangan zat besi menyebabkan penurunan produksi hemoglobin, yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sehingga membuat Ibu lebih mudah lelah dan sulit bernapas.

Kondisi anemia pada kehamilan umumnya lebih rentan terjadi pada trimester kedua dan ketiga, ketika tubuh Ibu membutuhkan lebih banyak darah untuk mendukung perkembangan janin. Faktor seperti pola makan yang kurang seimbang atau kekurangan asupan zat besi dapat meningkatkan risiko anemia selama masa kehamilan.

Penanganan anemia biasanya melibatkan pemenuhan nutrisi yang tepat, terutama melalui konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Dokter juga sering merekomendasikan suplemen zat besi untuk memastikan kebutuhan Ibu tercukupi, terutama pada kondisi anemia yang lebih parah.

Kondisi Medis Tertentu

Berikut beberapa kondisi medis yang berpotensi memicu atau memperparah sesak napas pada Ibu hamil, berdasarkan HSE:

  • Pre-eklamsia

Pre-eklamsia adalah kondisi ketika tekanan darah meningkat selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan sesak napas, terutama jika disertai dengan gejala lainnya, seperti sakit kepala, penglihatan kabur, nyeri di perut bagian atas, mual, muntah, serta pembengkakan pada tangan, kaki, pergelangan kaki, wajah, atau leher.

  • Emboli paru

Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa. Emboli paru terjadi ketika gumpalan darah menyumbat paru. Tindakan darurat diperlukan jika Ibu mengalami gejala seperti kesulitan bernapas secara tiba-tiba, mengalami nyeri atau sesak di dada atau punggung bagian atas, serta batuk berdarah.

  • Asma

Jika Ibu memiliki asma, kehamilan dapat memperparah gejala yang dialami. Fluktuasi hormon dan peningkatan tekanan pada paru-paru bisa memicu serangan asma yang lebih sering atau sesak napas yang lebih berat. 

Konsultasi ke dokter sangat disarankan bagi Ibu hamil yang memiliki kondisi medis tertentu, agar gejala sesak napas dapat dikelola dengan baik. Penanganan yang tepat akan membantu menjaga kesehatan Ibu dan Buah Hati sepanjang kehamilan.

Sebagai langkah mengurangi risiko sesak napas, penting bagi Ibu untuk tetap memenuhi asupan nutrisi yang cukup, termasuk mengonsumsi vitamin dan mineral esensial. Salah satu cara praktis yang dapat dilakukan adalah dengan minum susu hamil yang diformulasikan sesuai kebutuhan nutrisi Ibu dan Buah Hati.

Susu hamil mengandung zat besi, kalsium, dan asam folat, yang berperan dalam mencegah anemia, mendukung kesehatan tulang, serta memastikan perkembangan janin berjalan optimal. Memenuhi kebutuhan nutrisi ini membantu Ibu mengurangi risiko sesak napas dan menjaga kesehatan selama kehamilan.

Agar manfaat susu hamil bisa optimal untuk Ibu dan Buah Hati, penting untuk mengetahui aturan minumnya yang tepat. Yuk, pelajari lebih lanjut di sini: Aturan Minum Susu PRENAGEN mommy untuk Ibu Hamil.

Referensi: 

  • Baby Center. (2024). Why does shortness of breath happen during pregnancy? https://www.babycenter.com/pregnancy/health-and-safety/shortness-of-breath-during-pregnancy_219. Diakses pada 5 Oktober 2025. 
  • HSE. (2023). Shortness of breath or chest pain in pregnancy. https://www2.hse.ie/conditions/shortness-of-breath-or-chest-pain-in-pregnancy/. Diakses pada 5 Oktober 2025. 
  • Medical News Today. (2023). Causes of shortness of breath during pregnancy. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322316. Diakses pada 5 Oktober 2025.