Stunting merupakan masalah serius yang terjadi akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang, sehingga memengaruhi tumbuh kembang anak, baik dari segi fisik maupun kognitif. Kondisi ini menyebabkan anak memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan teman seusianya dan berisiko mengalami keterlambatan perkembangan otak. Jika tidak dicegah sejak dini, stunting dapat berdampak pada produktivitas anak di masa depan.
Pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan. Janin yang mendapatkan asupan nutrisi lengkap dari Ibu memiliki peluang tumbuh optimal, baik di dalam kandungan maupun setelah dilahirkan. Ini termasuk pemenuhan PROTEIN, asam folat, zat besi, dan kalsium selama kehamilan.
PROTEIN hewani memiliki peran utama dalam membangun jaringan tubuh dan sel janin. Selama masa kehamilan, asupan PROTEIN membantu pertumbuhan organ janin, termasuk otak, otot, dan sistem saraf. Konsumsi PROTEIN yang cukup juga mencegah risiko berat badan lahir rendah (BBLR), yang menjadi salah satu penyebab stunting.
Sumber PROTEIN hewani mudah ditemukan dalam makanan sehari-hari, seperti ikan, telur, ayam, dan daging sapi tanpa lemak. Ikan seperti salmon atau tuna, misalnya, kaya akan omega-3 yang membantu perkembangan otak janin. Telur, di sisi lain, mengandung kolin dan protein berkualitas tinggi yang mendukung pertumbuhan secara menyeluruh.
Mengonsumsi PROTEIN hewani setiap hari dalam porsi yang seimbang akan memastikan janin mendapatkan nutrisi optimal. Jika Ibu memiliki kendala mengonsumsi PROTEIN tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk menemukan alternatif yang sesuai.
Vitamin B9 atau asam folat merupakan nutrisi esensial selama kehamilan yang berperan dalam perkembangan saraf dan mencegah cacat tabung saraf pada janin. Lebih dari itu, asam folat membantu pembentukan sel darah merah, memastikan suplai oksigen dan nutrisi ke janin berjalan lancar, sehingga mencegah pertumbuhan yang terhambat.
Asam folat dapat diperoleh dari makanan seperti bayam, brokoli, kacang-kacangan, dan jeruk. Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli kaya akan asam folat sekaligus serat, yang mendukung kesehatan pencernaan Ibu. Mengonsumsi makanan ini secara rutin membantu memenuhi kebutuhan asam folat harian yang dibutuhkan tubuh.
Untuk memastikan kecukupan asam folat, Ibu juga dapat mengonsumsi susu kehamilan yang diperkaya dengan nutrisi ini. Susu kehamilan memiliki kandungan yang dirancang khusus untuk melengkapi kebutuhan gizi harian Ibu.
Zat besi berperan dalam produksi sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh Ibu dan janin. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, yang berdampak buruk pada perkembangan janin, seperti berat badan lahir rendah dan keterlambatan pertumbuhan. Kondisi ini berisiko menjadi faktor penyebab stunting jika tidak ditangani sejak awal.
Daging merah, hati ayam, ikan, dan kacang-kacangan adalah sumber zat besi alami yang dapat dikonsumsi setiap hari. Kombinasi zat besi dengan vitamin C dari buah-buahan seperti jeruk atau tomat membantu penyerapan zat besi menjadi lebih optimal. Ibu juga bisa memasukkan menu seperti sayur bayam dengan irisan tomat ke dalam hidangan sehari-hari.
Jika diperlukan, dokter biasanya akan memberikan suplemen zat besi untuk membantu memenuhi kebutuhan harian. Dengan menjaga kadar zat besi tetap optimal, kesehatan Ibu dan janin akan lebih terjaga.
Kalsium dan vitamin D berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi janin. Kekurangan kalsium selama kehamilan berisiko menyebabkan pertumbuhan tulang yang tidak optimal, sehingga memicu kondisi stunting setelah lahir. Sementara itu, vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih baik.
Nutrisi ini bisa diperoleh dari susu, keju, yoghurt, dan ikan seperti sarden atau salmon. Mengonsumsi susu setiap hari memberikan tambahan kalsium yang dibutuhkan tubuh, sementara yoghurt membantu menjaga kesehatan pencernaan Ibu. Vitamin D, di sisi lain, bisa diperoleh dari sinar matahari pagi dan ikan berlemak.
Untuk asupan yang lebih optimal, lengkapi asupan kalsium dan vitamin D dengan susu hamil yang dirancang khusus, seperti PRENAGEN. Susu ini diperkaya nutrisi penting yang mendukung pertumbuhan tulang janin dan kesehatan Ibu selama kehamilan.
Lemak sehat seperti omega-3 dan omega-6 membantu perkembangan otak dan sistem saraf janin. Nutrisi ini juga mendukung pembentukan sel tubuh serta memperkuat daya tahan tubuh janin agar tumbuh sehat dan optimal.
Sumber lemak sehat yang mudah ditemukan adalah ikan laut seperti salmon, makarel, dan sarden. Alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun juga menjadi pilihan yang baik untuk dikonsumsi selama kehamilan. Menambahkan alpukat atau kacang almond ke dalam menu harian membantu mencukupi kebutuhan lemak sehat tanpa meningkatkan kadar kolesterol.
Ibu dapat mengolah ikan dengan cara dipanggang atau direbus untuk mendapatkan manfaat maksimal dari lemak sehat. Konsumsi rutin lemak sehat mendukung pertumbuhan janin yang optimal dan mencegah risiko gangguan pertumbuhan sejak dalam kandungan.
Selama masa kehamilan, memastikan asupan gizi tetap seimbang menjadi langkah penting untuk mencegah risiko stunting. Susu kehamilan, seperti PRENAGEN, membantu melengkapi kebutuhan nutrisi harian Ibu dengan kandungan penting seperti asam folat, zat besi, kalsium, dan protein. Nutrisi ini berperan dalam mendukung perkembangan janin agar tumbuh sehat dan optimal sejak dalam kandungan.
Rutin mengonsumsi susu kehamilan mendukung pembentukan tulang yang kuat, perkembangan otak, serta organ vital janin. Selain itu, susu hamil membantu menjaga kesehatan Ibu dengan memberikan energi tambahan yang dibutuhkan selama masa kehamilan. Kandungan asam folat di dalamnya juga berperan dalam mencegah cacat tabung saraf pada janin, yang menjadi salah satu risiko stunting.
Melengkapi pola makan sehat dengan susu kehamilan seperti PRENAGEN memberikan kemudahan bagi Ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang, kesehatan Ibu tetap terjaga, sementara Buah Hati mendapatkan dukungan terbaik untuk tumbuh optimal. Ketahui lebih lanjut manfaatnya di sini: PRENAGEN mommy, emesis, LOVA, untuk Ibu Hamil.
Referensi: