Susu kedelai atau susu soya menjadi pilihan Ibu yang memiliki anak dengan intoleransi laktosa untuk memenuhi asupan nutrisinya. Susu soya untuk anak mengandung beberapa nutrisi yang penting untuk mendukung tumbuh kembangnya. Namun amankah susu soya diberikan kepada anak? Simak penjelasan lengkapnya di sini yuk, Bu!
Susu soya untuk anak yang beredar di pasaran, umumnya sudah dilengkapi dengan berbagai nutrisi penting untuk menunjang kandungan nutrisi alaminya. Susu soya untuk anak seringnya dikonsumsi untuk anak yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu sapi. Berikut beberapa kandungan utama dalam susu soya:
Dikutip dari Klikdokter, dalam 100 gram susu soya tanpa pemanis buatan memiliki kandungan 3,5 gram protein, 2,5 gram lemak, 5 gram karbohidrat, protein nabati, kalium, vitamin A, isoflavon, serat, serta asam lemak esensial omega 3 dan omega 6. Susu soya juga bebas kolesterol dan rendah lemak jenuh sehingga aman dikonsumsi berbagai kalangan usia.
Dengan memahami kandungan gizi ini, Ibu dapat lebih yakin dalam memberikan susu soya sebagai alternatif yang sehat bagi anak-anak mereka, terutama yang mengalami alergi susu sapi.
Susu soya memiliki banyak manfaat bagi anak-anak, terutama mereka yang alergi terhadap susu sapi. Beberapa di antaranya yaitu:
Susu soya tidak mengandung laktosa dan kasein, dua komponen utama yang sering menyebabkan alergi pada susu sapi. Ini sangat penting bagi anak-anak yang memiliki alergi susu sapi, sehingga mereka dapat menikmati rasa susu tanpa khawatir akan reaksi alergi yang mengganggu. Susu soya merupakan pilihan aman bagi anak-anak yang sensitif terhadap produk susu lainnya.
Dengan memberikan susu soya, Ibu dapat memastikan bahwa anak-anak tetap mendapatkan protein yang penting tanpa risiko alergi. Ini memberikan ketenangan pikiran bagi Ibu yang mencari alternatif yang aman untuk anak-anak mereka.
Kandungan lemak tak jenuh dalam susu soya membantu menjaga kesehatan jantung. Lemak ini berperan dalam mengurangi kolesterol jahat dan mendorong kesehatan jantung yang lebih baik. Menerapkan pola makan yang baik di usia dini dapat membentuk kebiasaan sehat seumur hidup.
Mengonsumsi susu soya secara teratur membantu mengembangkan kebiasaan makan yang bermanfaat bagi kesehatan jantung. Kesehatan jantung yang baik di masa muda dapat mencegah masalah kesehatan di masa depan, menjadikan susu soya pilihan yang bijak bagi Ibu.
Kandungan kalsium dan vitamin D dalam susu soya sangat penting untuk kesehatan tulang. Kalsium berfungsi untuk pembentukan tulang yang kuat, sementara vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium. Anak-anak yang mengonsumsi susu soya dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang optimal.
Menjaga kesehatan tulang di usia dini sangat penting untuk menghindari masalah tulang di kemudian hari. Dengan memastikan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup melalui susu soya, anak-anak dapat tumbuh dengan tulang yang sehat dan kuat.
Susu soya mengandung serat yang berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan. Serat membantu mencegah sembelit dan meningkatkan fungsi sistem pencernaan. Dengan memasukkan susu soya ke dalam asupan mereka, anak-anak dapat merasakan manfaat dari serat yang baik untuk kesehatan pencernaan.
Sistem pencernaan yang sehat sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan kesejahteraan anak. Ketika pencernaan berfungsi dengan baik, anak-anak lebih mungkin untuk merasa nyaman dan aktif dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Kandungan antioksidan dalam susu soya, terutama isoflavon dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Isoflavon memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat meredakan masalah kulit sensitif. Dengan demikian, susu soya bisa menjadi pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan kulit anak-anak.
Dengan menjaga kesehatan kulit, anak-anak dapat merasa lebih nyaman dan percaya diri. Penggunaan susu soya dalam asupan harian anak dapat membantu mencegah masalah kulit seperti ruam atau iritasi yang dapat mengganggu aktivitasnya.
Ketika Ibu memutuskan untuk memperkenalkan susu soya ke dalam asupan harian anak, berikut cara yang bisa Ibu coba:
Campurkan susu soya dengan makanan atau minuman yang sudah mereka sukai, seperti sereal atau smoothie. Ini akan membantu anak terbiasa dengan rasa susu soya tanpa merasa tertekan. Pendekatan ini memudahkan anak-anak untuk menerima susu soya sebagai bagian dari makanan mereka.
Dengan sedikit modifikasi pada makanan yang sudah mereka nikmati, Ibu memberi kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan manfaat dari susu soya tanpa mengubah kebiasaan makan mereka secara drastis. Ini juga membantu menciptakan pengalaman positif dengan makanan baru.
Tambahkan perasa alami, seperti buah-buahan atau cokelat, ke dalam susu soya. Variasi rasa membuat susu soya lebih menarik bagi anak-anak, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka untuk mengonsumsinya. Dengan menciptakan rasa baru, Ibu memberikan variasi yang menyenangkan dalam asupan harian anak.
Ketika anak-anak menikmati rasa baru, mereka akan lebih cenderung untuk mengonsumsi susu soya secara rutin. Ini tidak hanya menambah nilai gizi tetapi juga membantu memperkenalkan mereka pada makanan sehat lainnya.
Apabila Ibu ingin membuat susu kedelai atau soya secara mandiri di rumah, libatkanlah anak dalam proses pembuatannya. Bunda bisa mengajaknya untuk membeli bahan, menyiapkan bahan-bahan yang digunakan, dan lainnya. Keterlibatan ini akan membuat mereka merasa lebih antusias untuk mencoba sajian yang ia buat bersama Ibu.
Dengan melibatkan anak dalam pemilihan makanan, Ibu juga mengajarkan tentang pentingnya memilih makanan sehat. Proses ini bisa menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan dan mendidik, sekaligus meningkatkan kemungkinan mereka untuk mencoba susu soya dengan antusias. Simak cara membuat susu soya yang bisa dilakukan bersama anak dalam artikel berikut ini: Cara Membuat Susu Soya dengan Mudah, Ibu Wajib Tahu!