Susu soya adalah alternatif nutrisi yang sering dipilih oleh Ibu untuk anak yang mengalami alergi susu sapi atau intoleransi laktosa. Terbuat dari kacang kedelai, susu ini mengandung berbagai nutrisi penting yang mendukung tumbuh kembang bayi dan balita. Meski demikian, banyak Ibu bertanya-tanya, apakah susu soya aman untuk bayi dan balita, terutama untuk bayi yang berusia 0-6 bulan? Yuk, simak penjelasan lengkap tentang susu formula soya untuk bayi dalam artikel ini.
Susu formula soya yang beredar di pasaran umumnya telah diperkaya berbagai nutrisi penting, sehingga dapat menjadi susu pengganti susu sapi yang baik untuk bayi dan balita. Berikut kandungan utama dalam susu kedelai untuk bayi dan balita:
Menurut Klikdokter, setiap 100 gram susu kedelai tanpa pemanis mengandung sekitar 3,5 gram protein, 2,5 gram lemak sehat, 5 gram karbohidrat, serta berbagai mineral penting lainnya seperti kalium dan magnesium.
Susu soya memberikan banyak manfaat khususnya bagi bayi atau balita yang tidak bisa mengonsumsi susu sapi. Berikut beberapa manfaatnya:
Susu soya adalah solusi tepat untuk bayi alergi susu sapi atau intoleransi laktosa karena tidak mengandung kasein dan laktosa, dua zat yang sering menyebabkan alergi atau intoleransi pada bayi. Dengan demikian, soya untuk bayi dapat menjadi solusi yang aman sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka tanpa khawatir akan timbulnya reaksi alergi.
Kandungan lemak tak jenuh pada susu soya baik untuk menjaga kesehatan jantung anak sejak dini. Lemak sehat ini membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL), yang bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular bayi di masa depan.
Kombinasi kalsium dan vitamin D dalam susu formula soya membantu pertumbuhan tulang yang optimal, penting untuk menghindari risiko gangguan tulang seperti osteoporosis pada masa mendatang.
Serat dalam susu kedelai membantu bayi menjaga kesehatan pencernaannya, mencegah sembelit, serta memperlancar proses buang air besar. Ini sangat penting untuk menjaga kenyamanan bayi sehari-hari.
Isoflavon, kandungan antioksidan alami dalam susu kedelai, juga membantu menjaga kesehatan kulit bayi yang masih sangat sensitif. Ini dapat membantu mencegah iritasi atau masalah kulit ringan yang sering dialami bayi.
Meskipun susu soya mengandung berbagai manfaat, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tidak merekomendasikan pemberian susu kedelai untuk bayi berusia 0-6 bulan, kecuali dalam kondisi khusus seperti alergi susu sapi yang telah dikonfirmasi secara medis. Untuk bayi di bawah usia 6 bulan, ASI tetaplah nutrisi terbaik yang harus diberikan.
Jika bayi tidak bisa mendapat ASI dan mengalami alergi susu sapi, pemberian susu formula soya perlu melalui konsultasi dan rekomendasi dokter anak. Dokter biasanya akan merekomendasikan susu formula yang sesuai dengan kondisi khusus bayi agar tumbuh kembangnya tetap optimal.
Berikut beberapa tips memilih susu kedelai yang tepat untuk bayi alergi susu sapi atau yang memiliki intoleransi laktosa:
Saat memperkenalkan susu soya pada balita, berikut tips sederhana yang bisa dicoba agar anak lebih mudah menerima:
Dengan melibatkan anak dalam pemilihan makanan, Ibu juga mengajarkan tentang pentingnya memilih makanan sehat. Proses ini bisa menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan dan mendidik, sekaligus meningkatkan kemungkinan mereka untuk mencoba susu soya dengan antusias. Simak cara membuat susu soya yang bisa dilakukan bersama anak dalam artikel berikut ini: Cara Membuat Susu Soya dengan Mudah, Ibu Wajib Tahu!
Dalam kasus langka, beberapa bayi mungkin memiliki alergi susu sapi dan soya sekaligus. Jika terjadi kondisi ini, Ibu harus segera berkonsultasi dengan dokter anak. Biasanya, dokter akan merekomendasikan formula khusus berbahan dasar asam amino atau protein terhidrolisis yang aman untuk bayi dengan alergi berat.
Dengan memahami lebih jauh tentang susu soya untuk bayi dan balita, Ibu bisa lebih yakin dalam menentukan pilihan nutrisi terbaik bagi buah hati tercinta. Konsultasi dengan dokter tetaplah yang terbaik sebelum memberikan susu soya atau susu pengganti lainnya kepada bayi dan balita.