Setelah melalui masa kehamilan dan proses persalinan, rasa bahagia dan lega kini hadir. Kehadiran buah hati yang telah lama dinantikan membawa kebahagiaan tersendiri. Namun, beberapa hari setelah melahirkan, tidak jarang seorang Ibu mulai merasakan perasaan sedih, cemas, dan lelah yang datang tanpa sebab jelas.
Fenomena ini disebut dengan sindrom baby blues. Apakah yang dimaksud dengannya, lalu apa saja gejala dan cara mengatasinya? Yuk Ibu, simak artikel ini hingga tuntas.
Sindrom Baby Blues adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak Ibu pasca melahirkan. Baby Blues terjadi karena perubahan drastis kadar hormon dalam tubuh setelah persalinan. Penurunan kadar hormon estrogen, progesteron, dan hormon lain yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dapat menyebabkan ibu mengalami perasaan lelah, depresi ringan, dan perubahan suasana hati. Kondisi ini biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga dua pekan setelah melahirkan.
Selain perubahan hormon, kurangnya waktu istirahat dan adaptasi terhadap kehidupan baru sebagai seorang ibu juga dapat berkontribusi pada munculnya sindrom ini. Perubahan ini terlebih lagi sulit bagi ibu yang baru pertama kali memiliki anak, karena mungkin belum terbiasa dengan tanggung jawab dan tantangan yang datang dengan merawat bayi.
Jika perasaan sedih dan depresi yang dialami berlangsung lebih dari 14 hari, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya Postpartum Depression, yaitu kondisi yang lebih serius dibandingkan Baby Blues dan membutuhkan penanganan medis.
Baby Blues biasanya disertai dengan beberapa gejala yang dapat memengaruhi kondisi emosional ibu. Misalnya timbul rasa sedih dan tertekan tanpa alasan yang jelas, bahkan hingga menangis tanpa sebab yang pasti. Kemudian, kondisi emosi juga menjadi labil, dimana Ibu menjadi sensitif, mudah marah, dan cepat tersinggung. Perubahan emosi ini sering kali datang tiba-tiba.
Kemudian, datang juga kondisi dimana Ibu kurang percaya diri dalam merawat bayi atau menghayati peran baru sebagai seorang ibu. Timbul pula kecemasan berlebihan akan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan, seperti kondisi kesehatan bayi atau kemampuan diri dalam merawatnya.
Hal-hal ini akan berujung pada rasa sangat lelah, meskipun sudah mendapatkan waktu istirahat yang cukup dan diiringi dengan sakit kepala. Lalu, bisa juga terjadi kesulitan tidur, meskipun kondisi Anak sedang tertidur dengan nyaman.
Sindrom Baby Blues adalah hal yang umum terjadi pasca melahirkan. Meski demikian, kondisi ini bisa mengganggu bagi ibu yang mengalaminya. Oleh karena itu, dukungan dari suami dan keluarga sangat penting dalam membantu ibu melewati masa-masa awal ini. Perhatian, kasih sayang, serta kerja sama dalam merawat bayi dapat membantu mengurangi beban yang dirasakan ibu dan mencegah terjadinya kelelahan yang berlebihan.
Selain itu, ibu juga perlu meluangkan waktu untuk diri sendiri, meskipun hanya sebentar. Aktivitas seperti tidur siang, mandi dengan tenang, atau berjalan-jalan di luar rumah dapat membantu memperbaiki suasana hati dan memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih. Namun, jika gejala baby blues berlanjut atau semakin parah, maka pastikan untuk mencari bantuan profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ya Bu.
Sebagai cara untuk membantu memulihkan sindrom baby blues yang terjadi, lengkapi juga pengetahuan Ibu dengan mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan pasca kehamilan untuk pemulihan tubuh? Selengkapnya Ibu bisa baca lebih lanjut pada artikel berikut ini, ya: Yang Perlu Diketahui Mengenai Pemulihan Setelah Melahirkan.