Selain menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan rutin, penting bagi Ibu untuk mengenali tanda bahaya kehamilan, seperti pendarahan, muntah-muntah, dan kurang aktifnya gerakan janin. Dengan mengetahuinya, Ibu dapat mengenali indikasi masalah kesehatan dan segera mencari bantuan medis yang diperlukan. Untuk memahami lebih lengkap tentang tanda-tandanya, yuk lanjutkan menyimak penjelasan berikut ini.
Mual dan muntah pada awal kehamilan adalah hal yang normal terjadi, dimulai dari minggu ke-5 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke-9. Namun, jika Ibu mual dan muntah terus-menerus, hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan karena tubuh menjadi lemas, nafsu makan menurun, hingga kekurangan gizi.
Kondisi mual dan muntah secara berlebihan selama kehamilan disebut sebagai hiperemesis gravidarum. Apabila terjadi secara ekstrem, maka berat badan Ibu bisa berkurang lebih dari 5% dibandingkan sebelum hamil.
Jika tidak segera ditangani, hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan komplikasi pada Ibu dan janin. Ibu hamil bisa mengalami malnutrisi dan ketidakseimbangan elektrolit. Sementara itu, janin bisa lahir dengan berat badan rendah, atau bahkan lahir prematur.
Tanda bahaya kehamilan selanjutnya adalah pendarahan dari vagina yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Jika terjadi di bawah usia kandungan 20 minggu, pendarahan menjadi tanda keguguran. Gejala ini biasanya diikuti dengan rasa nyeri pada perut bagian bawah dan keluar gumpalan darah yang mungkin merupakan bagian dari jaringan janin.
Pendarahan antara usia kehamilan 20 dan 37 minggu juga patut diwaspadai. Hal ini mengindikasikan gejala solusio plasenta atau lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum waktunya bayi dilahirkan. Gejala khas solusio plasenta meliputi keluarnya darah dari vagina dalam jumlah sedang hingga banyak, berwarna merah gelap, dan disertai rasa sakit hebat di perut. Kondisi ini memerlukan penanganan darurat karena dapat mengancam nyawa Ibu dan bayi.
Pendarahan pada masa ini juga menjadi tanda bahwa bayi akan lahir prematur, terutama jika Ibu juga merasakan kontraksi rutin dan kuat. Hal ini tergolong berbahaya bagi bayi karena organ tubuhnya belum berkembang secara sempurna.
Tanda paling mudah untuk mengenali bahwa kondisi janin baik-baik saja adalah ketika Ibu merasakannya bergerak-gerak di dalam perut. Sebaliknya, ketika gerakannya mulai berkurang atau tidak seaktif biasanya, ini bisa jadi peringatan bahwa janin mungkin sedang tidak sehat atau terdapat masalah lainnya.
Penurunan pergerakan janin bisa merupakan pertanda bahwa tali pusat terlilit di leher janin, cairan ketuban terlalu sedikit, kekurangan oksigen, atau mengalami cacat lahir seperti kelainan struktural pada jantung. Namun, jika gerakan yang kurang aktif terjadi tak lebih dari 90 menit, bisa jadi janin hanya sedang tertidur.
Ibu juga bisa menghitung dan mengingat berapa lama waktu yang diperlukan untuk merasakan 10 tendangan atau gerakan serupa. Idealnya, Ibu akan merasakan 10 gerakan janin dalam waktu dua jam. Jika dalam dua jam Ibu hanya merasakan gerakan janin kurang dari 10 kali, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Selain memantau tanda-tanda bahaya kehamilan, menjaga kesehatan Ibu dan janin juga sangat krusial untuk memastikan kehamilan yang sehat dan aman. Salah satu cara efektif untuk mendukung kesehatan Ibu dan janin adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi melalui susu kehamilan yang mengandung PROTEIN, DHA, Omega-3, Kalsium, serta 20 Vitamin dan Mineral.
Nutrisi lengkap dari susu hamil juga membantu memastikan pertumbuhan janin yang sehat dan kuat, serta mengurangi risiko kekurangan gizi pada Ibu yang dapat memengaruhi pertumbuhan janin. Untuk lebih lengkapnya, yuk, kunjungi laman berikut ini: PRENAGEN mommy.
Referensi:
KlikDokter. Perbedaan Antara Perdarahan Normal dan Berbahaya Saat Hamil. Diakses pada tanggal 17 Juli 2024. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kehamilan/perbedaan-antara-pendarahan-normal-dan-berbahaya-saat-hamil
KlikDokter. Waspada, Ini Penyebab Gerakan Janin Berkurang pada Ibu Hamil. Diakses pada tanggal 17 Juli 2024. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kehamilan/waspada-ini-penyebab-gerakan-janin-berkurang-pada-ibu-hamil
Cleveland Clinic. Kick Counts. Diakses pada tanggal 17 Juli 2024. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/23497-kick-counts