Memahami tanda-tanda awal kehamilan merupakan langkah penting bagi Ibu untuk mengenali perubahan pada tubuh dan emosinya ketika baru saja mulai mengandung. Tanda yang paling sering diidentifikasi tersebut adalah terlambat menstruasi. Namun, keterlambatan ini dapat terjadi pada masa yang berbeda-beda pada setiap Ibu, tergantung pada kondisi tubuhnya.
Ketika Ibu hamil, hormon Ibu akan berubah, sehingga menghentikan siklus menstruasi bulanan yang sebelumnya Ibu alami. Sebab, perubahan ini menghentikan siklus ovulasi karena sel telur yang matang telah berhasil dibuahi dan menempel pada dinding rahim, kemudian hormon Ibu akan bekerja untuk mempertahankan hasil pembuahan tersebut pada dinding rahim.
Namun, sebagian perempuan dapat saja berada dalam situasi tidak menyadari keterlambatan menstruasi tersebut. Sebab, terlambat menstruasi ini juga dapat disebabkan stres, berat badan yang cenderung naik atau turun, ataupun masalah kesehatan lain. Umumnya, perempuan seperti ini memang sudah sering terlambat menstruasi, sehingga ketika kehamilan mereka terjadi dan betul-betul menghentikan menstruasinya, mereka pun tidak menyadarinya.
Selain telat menstruasi, ciri-ciri yang muncul pada awal kehamilan antara lain mual (yang juga sering disebut morning sickness), mudah kelelahan, mood yang sering berubah-ubah, dan lebih sensitif terhadap bau. Sering juga para perempuan yang mengeluh nyeri dan pembengkakan pada payudaranya.
Pada sebagian perempuan, mereka juga mengeluarkan sedikit darah dari vaginanya pada waktu 1-2 minggu pertama awal kehamilan, yang umumnya terjadi akibat pendarahan implantasi.
Setiap gejala dapat terjadi berbeda-beda pada setiap perempuan, dan sangat wajar jika Ibu juga tidak merasakan gejala apapun selain terlambat menstruasi. Karena itu, jika Ibu mengalami ciri-ciri tadi, Ibu perlu memastikan bahwa Ibu memang hamil, melalui test pack dan USG.
Untuk mengetahui bahwa Ibu benar-benar hamil, langkah awal yang cepat dan mudah memang berupa test pack yang dapat Ibu lakukan sendiri di rumah. Tes ini mendeteksi hormon hCG yang umumnya meningkat ketika awal kehamilan.
Namun, meskipun tesnya positif, Ibu perlu memastikannya lagi melalui pemeriksaan medis pada dokter ya. Pemeriksaan ini diperlukan, sebab Ibu akan memerlukan konsultasi agar kehamilan Ibu berlangsung dengan sehat.
Dalam konsultasi ini, Ibu juga perlu menanyakan apa nutrisi yang Ibu perlukan agar Ibu dan janin Ibu tetap sehat. Selain itu, Ibu juga perlu menanyakan olahraga apa yang aman dilakukan Ibu selama hamil, agar Ibu tetap bugar tanpa membuat janin Ibu terganggu.
Kehamilan bukan hanya soal perubahan fisik ya, Bu, sebab persiapan mental Ibu juga sangat penting. Ibu perlu didukung penuh oleh Ayah, serta menjaga kesehatan dan senantiasa mengonsumsi nutrisi yang cukup.
Karena itu, edukasi tentang kehamilan menjadi kunci agar selama hamil ini, Ibu tetap sehat dan merasa nyaman. Ibu perlu banyak belajar mengenai nutrisi, olahraga, dan juga cara mengelola gejala yang sewaktu-waktu timbul selama masa mengandung ini. Hindari mempercayai mitos yang umumnya menyangkut ibu-ibu hamil dan fokuslah pada informasi yang akurat dari dokter.
Nah, sebagai langkah awal untuk mengenali apakah Ibu hamil, Ibu perlu mengenali apakah haid Ibu bulan ini sudah terjadi sesuai jadwalnya, atau malah belum terjadi juga alias sudah terlambat haid. Perlu Ibu ingat, bahwa tidak semua terlambat haid pada setiap perempuan itu terjadi karena hamil.
Bagaimana membedakan terlambat haid yang dikarenakan hamil dan terlambat yang bukan disebabkan hamil? Yuk, simak perbedaannya di sini: Jangan Keliru! Ini Bedanya Telat Haid dengan Tanda Kehamilan