Meskipun belum telat haid, apakah Ibu sudah bisa mengalami tanda-tanda kehamilan? Sebenarnya bisa, Bu. Tanda-tanda ini bisa berupa peningkatan suhu basal tubuh, pendarahan implantasi, dan banyak lagi. Tanda-tanda tersebut muncul pada minggu-minggu awal kehamilan, dan pada saat Ibu menyadari adanya keterlambatan menstruasi, Ibu sudah hamil setidaknya lima minggu.
Untuk memahami tanda-tanda ini dengan lebih baik, mari simak detailnya di sini.
Salah satu tanda awal kehamilan adalah fluktuasi suhu basal tubuh. Awalnya suhu tubuh ibu bisa turun selama beberapa hari, kemudian meningkat secara signifikan, seringkali mencapai 0,4-0,6 derajat di atas normal. Perubahan suhu ini disebabkan oleh hormon progesteron yang mengatur rahim untuk memastikan embrio dapat ditanam dengan aman.
Pendarahan implantasi adalah tanda awal kehamilan lainnya, yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim sehingga menyebabkan sedikit robekan dan pendarahan. Pendarahan ini biasanya ringan dan singkat, dengan warna merah jambu atau coklat. Ibu mungkin hanya membutuhkan 1-2 pantyliner ketika mengalaminya. Ibu juga dapat salah mengartikan pendarahan ini sebagai menstruasi yang ringan, padahal sebenarnya Ibu sedang hamil.
Bu, untuk mengetahui lebih lanjut tentang pendarahan implantasi, baca artikel berikut, yuk: Ciri Pendarahan Implantasi dan Bedanya dengan Darah Haid.
Pada trimester pertama, peningkatan hormon progesteron dapat menyebabkan leher rahim mengeluarkan cairan kental, sehingga menyebabkan keputihan. Keluarnya cairan ini membantu melindungi rahim dari infeksi.
Namun, mungkin saja Ibu akan sulit membedakan antara keputihan karena kehamilan dan gejala pramenstruasi. Agar Ibu dapat memahaminya, mari baca dulu perbedaannya di sini: Perbedaan Keputihan Tanda Hamil dan Sebelum Haid
Mual, yang sering kali disertai muntah, merupakan salah satu tanda kehamilan yang paling umum dan biasa disebut dengan mual di pagi hari. Penyebab pastinya belum diketahui, namun diyakini terkait dengan peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen.
Perubahan hormonal di awal kehamilan dapat menyebabkan pembengkakan dan sensitivitas pada payudara. Puting dan areola juga bisa menjadi gelap dan menjadi lebih jelas karena hormon progesteron meningkatkan aliran darah ke jaringan payudara.
Ibu mungkin mengalami perubahan nafsu makan, seperti mengidam makanan tertentu atau keengganan terhadap makanan lain. Beberapa Ibu mungkin makan lebih sedikit karena perut kembung yang disebabkan oleh pembesaran rahim yang menekan perut, sehingga mengakibatkan peningkatan gas dalam sistem pencernaan.
Kelelahan yang tiba-tiba dan ekstrem, disertai perubahan suasana hati, sering kali merupakan tanda kehamilan. Kelelahan ini biasanya memerlukan istirahat lebih dari biasanya dan disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron.
Sering buang air kecil bisa menjadi tanda awal kehamilan. Peningkatan aliran darah ke daerah panggul selama awal kehamilan mempengaruhi ginjal dan kandung kemih, menyebabkan lebih seringnya pergi ke kamar mandi.
Tanda awal kehamilan yang sering dialami oleh Ibu hamil adalah kram perut. Hal ini biasanya disebabkan oleh proses implantasi, di mana sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Kram tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan di bagian bawah perut. Gejala ini mirip dengan kram menstruasi, sehingga beberapa Ibu hamil mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang hamil.
Meskipun kram perut merupakan hal yang umum terjadi selama kehamilan, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan. Mengonsumsi makanan bergizi, tetap terhidrasi, dan istirahat yang cukup dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan akibat kram perut. Jika kram perut semakin bertambah parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Hampir semua tanda kehamilan disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron yang terjadi sejak Ibu mulai hamil. Peningkatan progesteron ini disebabkan oleh respons sel ovarium Ibu terhadap pembuahan yang menghasilkan calon bayi.
Tujuan utama dari meningkatnya progesteron ini adalah meningkatkan ketebalan dinding rahim, agar rahim dapat melindungi bayi dengan nyaman. Progesteron juga meningkatkan ukuran pembuluh darah rahim agar mampu menyalurkan nutrisi kepada calon bayi.
Progesteron ini akan terus-menerus meningkat sepanjang kehamilan, dan kadar tertingginya terjadi pada akhir kehamilan. Apabila progesteron ini tidak meningkat seperti seharusnya, kehamilan Ibu akan menjadi lemah dan akhirnya Ibu dapat keguguran.
Ibu dapat mempunyai perasaan intuitif bahwa Ibu sedang hamil. Intuisi ini bisa terwujud dalam bentuk perubahan emosi atau mimpi tentang melahirkan atau menggendong bayi. Perubahan emosional mungkin termasuk kebahagiaan yang tidak dapat dijelaskan atau peningkatan kepekaan terhadap lingkungan, yang mengindikasikan perubahan hormonal.
Arti mimpi bayi dapat mencerminkan pengakuan bawah sadar akan kehamilan. Jika Ibu memiliki intuisi seperti itu disertai tanda-tanda yang disebutkan di atas, pertimbangkan untuk melakukan tes kehamilan. Jika hasil tesnya positif, jadwalkan janji temu dengan dokter untuk memastikan kesehatan Ibu dan bayi selama kehamilan.
Tes kehamilan umumnya memberikan hasil yang akurat dengan mendeteksi perubahan hormonal yang hanya terjadi selama kehamilan. Untuk memahami cara kerja tes ini, baca lebih lanjut di artikel: Menguji Tanda-tanda Kehamilan dengan Tes
Referensi: