Tanda-tanda mau melahirkan sudah dekat biasanya muncul pada trimester ketiga, tepatnya menjelang minggu ke-37 hingga ke-42 kehamilan. Ibu hamil akan merasakan gejala seperti keluarnya lendir atau cairan dari vagina, perubahan emosi, nyeri selangkangan, serta kontraksi yang semakin kuat dan teratur menjelang waktu persalinan.
Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan hormonal dan fisik dalam tubuh ibu hamil dalam mempersiapkan rahim, serviks, dan sistem reproduksi secara keseluruhan untuk proses kelahiran yang semakin dekat.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memahami tanda-tanda ini, yuk simak informasi lebih lanjut di sini untuk persiapan yang lebih baik.
Ibu hamil akan mulai merasakan tanda-tanda mau melahirkan berikut ini setidaknya dalam jangka waktu 48 jam sebelum persalinan dimulai:
Pada tahap akhir kehamilan, perubahan fisik dalam tubuh seperti ukuran perut yang semakin besar dan ketidaknyamanan dapat membuat Ibu hamil sulit tidur. Selain itu, perubahan hormon juga dapat memengaruhi pola tidur ibu hamil. Ini bisa menjadi pertanda bahwa persalinan sudah dekat.
Ketahui saran posisi tidur yang nyaman dan aman agar ibu bisa tidur lebih nyenyak. Baca di sini ya: Posisi Tidur yang Baik dan Aman untuk Ibu Hamil.
Beberapa ibu hamil mengalami perubahan emosi yang intens mendekati hari persalinan. Ini bisa meliputi gelisah, kecemasan, atau bahkan perasaan tenang dan fokus. Perubahan hormon dan ketidakpastian menjelang kelahiran dapat memengaruhi suasana hati.
Seiring dengan proses persiapan tubuh untuk melahirkan, ibu hamil mungkin merasakan pernapasan yang lebih lega. Ini bisa terjadi karena perubahan posisi bayi dan lebih banyak ruang di rongga dada setelah bayi turun lebih rendah di rahim, memungkinkan ibu bernapas lebih bebas.
Nyeri di bagian selangkangan disebabkan tekanan akibat posisi kepala janin telah turun ke bawah panggul tempat vagina. Selain itu, janin yang semakin turun tersebut juga akan menekan kandung kencing Ibu, sehingga Ibu menjadi sering buang air kecil.
Selain itu, Ibu juga merasakan sakit perut, mulas, ingin buang air besar, dan juga ingin buang angin.
Rasa sakit pada panggul dan punggung juga terasa karena pergerakan janin yang mulai menekan tulang belakang. Mari, Bu, pahami gerakan janin yang masuk panggul tersebut di sini: Ibu Wajib Tahu. Ini 8 Ciri Gerakan Janin Sudah Masuk Panggul.
Ketika bayi memasuki posisi persiapan untuk kelahiran–terutama saat bayi turun lebih rendah ke panggul–kondisi ini bisa mengakibatkan perubahan bentuk perut. Bagian atas perut tampak lebih rendah karena bayi mendekati saluran kelahiran.
Selama masa kehamilan, janin tersumbat dalam gumpalan lendir yang lengket di rahim. Menjelang lahir, leher rahim membuka dan gumpalan lendir ini akan mulai menetes keluar vagina.
Ibu akan melihat lendir ini bercampur darah, seperti cairan lengket berwarna merah muda yang kemudian menjadi kecoklatan.
Awalnya, kontraksi yang terasa oleh Ibu ialah sakit di area punggung bawah, yang terus-menerus bergeser ke bagian bawah perut. Rasanya hampir mirip mulas saat haid. Saat mulas bergerak di bagian perut, tangan Ibu dapat merasakan bahwa bagian perut yang mengeras.
Kontraksi ini hampir mirip seperti kontraksi Braxton Hicks yang merupakan kontraksi palsu. Tetapi, lebih terasa teratur, seiring dengan kemajuan proses persalinan.
Mulas yang Ibu rasakan bisa jadi mirip dengan mulas ketika buang air besar. Namun, mulas pada persalinan harus disertai tanda-tanda mau melahirkan lainnya, dan mulasnya berlangsung lebih teratur. Sedangkan mulas akibat buang air besar tidak akan disertai tanda-tanda mau melahirkan.
Untuk memahami apakah kontraksi Ibu betul-betul hendak mengarah kepada persalinan, yuk baca di sini: Kenali Tanda Kontraksi Melahirkan, Bumil Wajib Tahu.
Pada sejumlah kasus, selaput ketuban masih utuh sampai bayi siap untuk dilahirkan. Namun, pada banyak kasus, kontraksi di mulut rahim dan tekanan kepala janin pada mulut rahim dapat menyebabkan selaput ketuban pecah, sehingga air ketuban akan tumpah keluar.
Pecahnya ketuban ini tidak terasa oleh Ibu, sebab selaput ketuban ini tidak memiliki syaraf. Bahkan, saat air ketuban mulai bocor, Ibu hanya akan merasakan rembesan atau mungkin semburan air.
Cairan ketuban ini sekitar 2 liter air. Ketika cairan ini keluar, fungsinya ialah membersihkan jalur persalinan. Jika cairan ini pecah sendiri, maka proses melahirkan akan berjalan lebih cepat.
Semakin dekat waktu persalinan, Ibu akan mengalami tanda-tanda lainnya yang semakin intens dalam 24 jam terakhir. Salah satu tanda yang mungkin Ibu alami adalah adanya peningkatan tekanan di panggul dan rektum. Tekanan ini sering kali membuat Ibu merasa seperti harus buang air besar, meskipun tidak ada yang keluar. Ini terjadi karena kepala bayi yang turun ke panggul menekan area tersebut, dan sering kali merupakan indikasi bahwa persalinan sudah sangat dekat.
Selain itu, Ibu mungkin akan merasakan peningkatan energi yang tiba-tiba. Fenomena ini sering disebut sebagai "nesting instinct," di mana Ibu merasa memiliki dorongan kuat untuk membersihkan rumah atau menyiapkan segala sesuatu untuk kedatangan bayi. Meskipun dorongan ini bisa sangat kuat, Ibu perlu ingat untuk tetap menjaga tenaga dan tidak terlalu memaksakan diri.
Terakhir, Ibu mungkin akan merasakan adanya kram perut yang mirip dengan kram saat menstruasi. Kram ini biasanya menandakan bahwa tubuh Ibu sedang bersiap untuk persalinan. Otot-otot rahim mulai berkontraksi dan mempersiapkan diri untuk membantu bayi keluar. Jika Ibu mengalami kram yang semakin intens dan teratur, ini bisa menjadi tanda bahwa persalinan sudah sangat dekat.
Jika Ibu merasakan gejala-gejala yang semakin intens, pastikan untuk segera mempersiapkan diri ke rumah sakit, terutama jika ini sudah mendekati Hari Perkiraan Lahir (HPL). Pastikan Ibu tetap tenang dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut kelahiran bayi.
Dengan mengenali tanda-tanda mau melahirkan ini, Ibu lebih memahami apa yang terjadi dan dapat percaya diri untuk melahirkan.
Jangan lupa untuk minta bantuan tenaga kesehatan ketika persalinan nanti untuk membantu Ibu melakukan proses Inisiasi Menyusui Dini ya. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang proses tersebut di sini: Mengenal Inisiasi Menyusui Dini.