Tanda-tanda persalinan yang membuat Ibu perlu ke rumah sakit dapat beragam, Ada ibu yang langsung mengeluarkan lendir dan darah saat dirinya sedang hamil tua. Sebagian ibu lainnya baru mengalami kontraksi saja, tapi belum ada flek sama sekali.
Bu, tanda persalinan dapat terjadi sejak 2 minggu sebelum sang bayi lahir. Cukup lama, bukan? Sehingga sangat mungkin bahwa di awal persalinan Ibu hanya merasakan satu-dua gejala saja, berbeda dengan ibu lainnya yang dapat merasakan banyak gejala sekaligus.
Yuk, kita cari tahu apa saja tanda yang akan Ibu alami ketika hendak bersalin.
Menjelang melahirkan, Ibu akan merasa nyeri pada punggung, terutama di bagian bawah. Nyeri ini akan menyebar dari punggung ke daerah panggul. Sakitnya lebih berat daripada nyeri punggung selama kehamilan.
Nyeri juga akan terasa pada perut. Perut pun terasa kram seperti ketika hendak menstuasi.
Pada malam hari sebelum melahirkan, Ibu menjadi sulit tidur. Sebab, perut Ibu sudah semakin membesar karena kandung kemih yang terkompresi. Oleh karena itu, sempatkanlah tidurlah pada siang hari agar Ibu dan janin tetap sehat.
Beberapa jam sebelum proses persalinan, bayi akan turun ke tulang panggul Ibu. Kondisi ini menjadikan rahim bersandar lebih sering pada kandung kemih. Sehingga akan membuat frekuensi buang air kecil menjadi semakin meningkat dibandingkan biasanya.
Selama hamil, serviks ditutupi oleh lendir yang kental. Tetapi, ketika mendekati persalinan, serviks akan membesar dan menjadikan jalan lendir itu keluar melalui vagina. Warnanya bisa bening, atau bahkan sedikit berdarah.
Tanda melahirkan lainnya ialah kontraksi yang cenderung semakin sering dan teratur. Kontraksi ini berbeda dari kontraksi palsu yang terjadinya pada waktu beberapa minggu sebelum melahirkan.
Kontraksi palsu atau kontraksi Braxton Hicks ialah pengencangan perut yang datang dan pergi. Biasanya kontraksi palsu dapat hilang saat Ibu berpindah posisi, sedangkan kontraksi dalam 24 jam sebelum melahirkan cenderung tidak akan hilang.
Cari tahu lebih banyak tentang kontraksi palsu di sini, yuk: Kontraksi Palsu, Ini yang Ibu Rasakan
Diare ini terjadi karena hormon-hormon persalinan ketika hamil tua akan menyebabkan otot-otot pada usus cenderung mengendur. Dampaknya, salah satu bagian usus yang normalnya bertugas menahan tinja, cenderung kesulitan untuk mempertahankan tinja tersebut. Sehingga tinja akan cenderung lebih mudah keluar.
Jangan khawatir ya, Ibu, jika mengalami diare ini, sebab ini normal. Yang perlu ibu waspadai ialah jika diare terjadi selama 2-3 hari, tanpa disertai tanda-tanda melahirkan lainnya. Sebab ini mungkin merupakan gejala dari penyakit lain, misalnya penyakit pada usus.
Selain itu, Ibu juga perlu waspada jika diare ini terus-menerus terjadi, hingga Ibu menjadi lesu. Sebab, dengan begini, maka Ibu telah mengalami dehidrasi, yang tentu dapat membahayakan janin ya, Bu.
Tanda-tanda melahirkan berikutnya yaitu leher rahim akan menjadi lebih lebar. Pelebaran dimulai dari 1 sentimeter, dan berakhir pada pelebaran 10 sentimeter untuk memungkinkan bayi lahir.
Jika Ibu sudah pernah melahirkan, leher rahim akan mudah melebar sekitar 1 atau 2 sentimeter hanya dalam beberapa jam saja sebelum persalinan dimulai.
Namun, jika Ibu baru pertama kali mengalami masa-masa seperti ini, untuk melebar sampai 1-2 sentimeter, leher rahim butuh waktu beberapa hari, bahkan beberapa minggu. Tetapi dalam 24 jam sebelum melahirkan, setelah leher rahim melebar hingga 4 sentimeter, leher rahim ini bisa melebar lebih cepat untuk mencapai pelebaran 10 sentimeter.
Kebanyakan Ibu lebih dulu mengalami kontraksi sebelum air ketuban pecah, tetapi ada juga yang diawali dengan pecahnya ketuban. Ketika hal ini terjadi, persalinan akan segera terjadi.
Namun, jika cairan ketuban sudah pecah dan Ibu tidak juga merasakan kontraksi, maka janin akan lebih mudah terserang infeksi. Sebab, cairannya sudah habis, padahal cairan ini selama ini melindungi bayi di dalam kandungan dari kuman.
Jika Ibu sudah mengalami pecah ketuban, Ibu harus segera pergi ke rumah sakit, karena Ibu harus bersalin selambat-lambatnya dalam 24 jam kemudian.
Sedangkan dari sisi emosional, sebelum melahirkan, Ibu cenderung merasa mudah marah atau selayaknya masa-masa pramenstruasi, karena Ibu memang sedang kesakitan.
Itulah beberapa tanda-tanda melahirkan yang harus Ibu persiapkan sejak dini agar semuanya lancar saat waktunya tiba. Yuk, Ibu, persiapkan diri sebaik-baiknya.