konsultasi kehamilan
Dijawab oleh:
dr. N.B.Donny A.M.,SpOGHalo bu, saya dr Donny, spesialis Obsgyn. Terima kasih atas pertanyaan yang diberikan.
Tubuh ibu akan mempersiapkan produksi ASI sejak dari masa kehamilan agar ibu dapat menyusui bayi sesegera mungkin setelah melahirkan. Selama kehamilan, tingkat hormon progesteron dan estrogen yang dihasilkan oleh oleh plasenta/ari2 cukup tinggi di dalam tubuh. Hormon estrogen membantu menciptakan saluran ASI pada payudara untuk membawa asi dari kelenjar asi menuju puting susu, sedangkan hormon progesteron berperan dalam meningkatkan jumlah dan ukuran kelenjar penghasil ASI untuk mempersiapkan payudara dalam menghasilkan ASI. Terdapat hormon prolactin yang juga berperan penting dalam produksi ASI serta perkembangan kelenjar asi pada payudara. Selama kehamilan, produksi hormon prolactin di dalam otak akan ditekan oleh hormon estrogen tersebut dan setelah proses melahirkan bayi serta plasenta/ari2 maka hormon estrogen akan turun, sehingga produksi hormon prolactin akan meningkat kembali dan berdampak pada pengeluaran ASI dari payudara.
Namun pembentukan ASI memang sudah berjalan sejak masa kehamilan yaitu pada usia kehamilan 14 minggu. ASI yang keluar saat hamil (kolostrum), yaitu cairan kental tinggi protein yang mengandung antibodi untuk melindungi bayi dari infeksi, terutama di hari-hari pertama setelah kelahirannya. ASI atau kolostrum yang keluar saat hamil atau sebelum bayi lahir menandakan payudara sudah siap memberikan ASI, dan itu adalah hal yang normal. Kolostrum berwarna kekuningan ini biasanya keluar sejak usia kehamilan 5–6 bulan atau pada trimester ketiga kehamilan. Meski demikian tidak semua ibu hamil mengalaminya.
Berdasarkan penjelasan diatas maka sebenarnya tidak ada tindakan atau suplemen yang secara pasti dapat meningkatkan pasokan ASI selama kehamilan karena secara alamiahnya produksi hormon prolactin di dalam otak akan memang ditekan oleh hormon estrogen yang terdapat dalam plasenta/ari2 selama kehamilan.Meski demikian, ibu juga terlalu merasa tertekan/stress, berikut ini beberapa tips mudah yang mungkin dapat membantu meningkatkan produksi ASI saat hamil:
- Tetaplah mengkonsumsi vitamin prenatal sesuai anjuran dokter kandungan ibu.
- Hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol.
- Penuhi kebutuhan asupan cairan harian tubuh (hidrasi cukup) dengan minum cukup air putih.
- Mengkonsumsi makanan yang bergizi, sehat lengkap dan bervariasi yang mengandung nutrisi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral) serta DHA.
- Menjaga kebersihan dan kelembaban payudara dan puting susu selama kehamilan.
Setelah melahirkan dan dalam proses menyusui, ibu dapat melakukan beberapa hal dibawah ini untuk meningkatkan produksi ASI seperti
- Meningkatkan frekuensi dalam menyusui.
- Memastikan posisi mulut bayi dalam keadaan benar dalam menyusu agar setiap hisapan terjadi secara efektif. Hisapan bayi yang efektif pada puting akan merangsang produksi hormon oksitosi dan prolactin sehingga mampu meningkatkan produksi ASI.
- Menciptakan lingkungan dan posisi yang nyaman saat menyusui
- Rutin memompa payudara agar produksi ASI lebih banyak.
- Pastikan menyusui pada kedua payudara
- Penuhi kebutuhan nutrisi saat menyusui dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, sehat dan lengkap dengan nutrisi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dan nutrisi mikro (vitain dan mineral). Protein bermanfaat dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, kalsium dan vitamin D berperan dalam pembentukan tulang bayi serta mempertahankan kepadatan tulang ibu, vitamin B2 dan B12 berperan dalam meningkatkan kuantitas ASI serta DHA dan omega 3 penting bagi kecerdasan bayi ibu.
- Makan makanan yang mampu meningkatkan produksi ASI seperti oatmeal, bawang putih, biji wijen, aneka jenis sayuran khususnya yang berdaun gelap, seperti wortel, ubi, bayam, brokoli, daun katuk. atau suplemen yang mengandung extrak fenugreek.
- Rutin melakukan pemijatan pada payudara.
- Jangan stress, tetap berusaha serta dukungan orang terdekat dalam proses menyusui sangat berperan dalam meningkatkan produksi ASI.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih. (Ig @bagusdonny_)