konsultasi kehamilan
Dijawab oleh:
dr. N.B.Donny A.M.,SpOGHalo bu, terima kasih atas pertanyaan yang diberikan. Saya dr Donny spesialis Obsgyn.
Ada atau tidaknya janin, detak jantung janin, jumlah dan posisi janin akan dapat diketahui dengan baik pada usia kehamilan dibawah 14 minggu (trimester 1) bila pemeriksaan USG dilakukan melalui kemaluan (transvaginal). Pada wanita dengan berat badan berlebih/ obesitas, pemeriksaan usg trimester 1 sebaiknya dilakukan melalui kemaluan bukan melalui perut karena alat usg dapat lebih dekat dengan rahim dan tidak terganggu oleh adanya udara di usus, lemak pada kulit serta kandung kemih yang tidak terisi penuh. Nantinya memasuki trimester 2 (usia kehamilan> 14 minggu) dimana rahim sudah mulai membesar keluar dari panggul ibu, pemeriksaan usg dapat dilakukan melalui perut (transabdominal).
Bila pada pemeriksaan usg usia kehamilan 5 dan 8 minggu, didapatkan kesimpulan 1 janin, namun pada pemeriksaan usia kehamilan 17 minggu didapatkan kesimpulan janin kembar, maka hal tersebut mungkin saja terjadi karena pemeriksaan trimester 1 mungkin tidak terlihat jelas akibat persiapan yang tidak optimal (tidak menahan pipis), berat badan ibu yang berlebih serta menggunakan usg dari perut (transabdominal). Namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena disitulah gunanya mengapa pemeriksaan asuhan antenatal harus dilakukan secara teratur, rutin dan berkala.
Pemeriksaan kehamilan (asuhan antenatal) merupakan hal yang penting dilakukan oleh seorang ibu hamil. Dengan pemeriksaan yang rutin, dokter bisa memantau kondisi kesehatan ibu dan juga bayi dalam kandungan. Tujuan asuhan antenatal adalah untuk memastikan kehamilan yang sehat dan persalinan yang aman, baik untuk ibu maupun bayi. Dalam asuhan antenatal, dokter obsgyn akan melakukan anamnesis (wawancara), pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan lab dan USG untuk mengidentifikasi jika ada komplikasi kehamilan dan mencegah terjadinya kondisi kehamilan yang lebih buruk bagi ibu dan janin yang dikandungnya, serta mencegah terjadinya risiko gangguan pertumbuhan bayi dalam kandungan.
Idealnya ibu hamil perlu berkunjung ke dokter obsgyn untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak minimal 8 kali. ibu perlu meluangkan waktu sebulan sekali untuk memeriksakan diri ke dokter obsgyn selama dalam masa 7 bulan pertama kehamilan. Saat melewati usia 7-8 bulan kehamilan (28-36minggu), lakukan pemeriksaan setiap dua minggu sekali. Intensitas kunjungan akan menjadi lebih sering hingga menjadi satu kali per minggu, ketika usia kehamilan menginjak 9 bln (>36minggu).
Di masa pandemi COVID-19, dokter kandungan membuat aturan baru tentang jadwal pemeriksaan kehamilan yang harus dijalani oleh ibu hamil. Perubahan jadwal pemeriksaan ini dilakukan untuk mengurangi kunjungan ibu hamil ke rumah sakit demi mengurangi risiko penularan virus Corona di rumah sakit yang cukup tinggi. Pada usia kehamilan trimester pertama (<14minggu), ibu hamil cukup menjalani satu kali pemeriksaan kehamilan, yaitu saat usia kandungan 11–13 minggu. Dalam kunjungan ini, dokter akan melakukan pemeriksaan USG dan tes darah laboratorium termasuk bila diperlukan NIPT (non invasive prenatal testing) untuk mendeteksi kelainan yang mungkin dialami oleh ibu hamil dan janin. Selama kehamilan trimester kedua (14-28 minggu), ibu hamil hanya perlu melakukan kunjungan ke dokter satu kali untuk melakukan pemeriksaan usg kehamilan, tepatnya pada usia kandungan 22-24 minggu.
Jadwal pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil pada usia kehamilan trimester ketiga (> 28minggu) harus lebih sering lagi karena sudah mendekati waktu persalinan yaitu satu kali di usia kehamilan 28 minggu, satu kali di usia kehamilan 32 minggu, satu kali di usia kehamilan 36 minggu, seminggu sekali sejak usia kehamilan 37 minggu sampai waktu persalinan tiba. Pada kunjungan-kunjungan ini, dokter akan melakukan pemeriksaan darah, pemeriksaan urine, dan USG untuk memantau tumbuh kembang dan posisi janin, serta untuk menentukan rencana persalinan.
Tetaplah menerapkan pola hidup sehat seperti
- Hindarilah merokok, minum minuman beralkohol atau obat terlarang.
- Mengurangi minuman yang mengandung kafein berlebihan.
- Berolah raga secara teratur. dengan melakukan olahraga yang bersifat aerobik dengan durasi 30-45 menit sebanyak 2-3 kali dalam seminggu dapat membantu meningkatkan kebugaran tubuh serta imunitas
- Mengkonsumsi makanan yang sehat, bergizi, seimbang dan bervariasi
- Pilihlah karbohidrat kompleks (beras merah, roti gandum, pasta, singkong dll) dibandingkan karbohidrat simpleks (sirup, permen, kue basah dll). Makanan yang mengadung karbohidrat simpleks akan dengan cepat menaikkan kadar gula dalam darah serta membuat ibu lebih cepat merasalkan lapar.
- Perbanyak komposisi makanan yang mengandung protein, sayuran, buah dibandingkan karbohidrat.
- Mengkonsumsi makanan laut 340 gr per minggu. Hindari ikan yang berpotensi mengandung merkuri dalam kadar tinggi, misalnya ikan hiu,king mackerel, tile fish, sword fish, tuna.
- Konsumsilah makanan yang kaya akan protein, zat besi, asam folat, dan kalsium
- Mengkonsumsi makanan, minuman atau suplement yang mengandung Asam folat.
- Asam folat dapat membantu mencegah terjadinya kelainan tabung saraf pada janin. Dosis yang dianjurkan adalah 400 mikrogram per hari.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih. (Ig @bagusdonny_)