konsultasi kehamilan
Dijawab oleh:
dr. N.B.Donny A.M.,SpOGHalo bu @iisbonbon , saya dr. Donny spesialis Obsgyn. Terima kasih atas pertanyaan yang diberikan.
Bentuk dan tampilan perut ibu hamil memang berbeda-beda, ada yang tampak perutnya besar, kecil, bulat, meruncing, melebar, dll. Bentuk dan ukuran perut ibu hamil ini bisa berbeda karena dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti:
- Postur tubuh
- Postur tubuh ibu hamil dapat memengaruhi tampilan bentuk atau ukuran perut seorang ibu. Biasanya postur tubuh ibu hamil yang kurus atau tidak terlalu tinggi akan menampilkan ukuran perut yang terlihat lebih besar (lebih tampak) dibandingkan dengan perawakan tubuh ibu hamil yang besar dan tinggi.
- Berat badan ibu
- Kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan dapat membuat perut ibu hamil terlihat lebih besar.
- Jumlah bayi di dalam kandungan
- Perut ibu hamil yang mengandung bayi kembar atau lebih tentunya akan berukuran lebih besar daripada perut ibu hamil dengan bayi tunggal.
- Posisi janin di dalam kandungan
- Bentuk perut melebar bisa disebabkan oleh posisi bayi yang melintang.
- Ukuran/berat bayi di dalam kandungan
- sebagian perut ibu hami akan terlihat kecil karena pengaruh dari ukuran bayi yang juga kecil di dalam kandungnya.
- Jumlah air ketuban
- Terlalu banyaknya cairan ketuban di dalam kandungan bisa membuat perut ibu hamil tampak lebih besar. Sebaliknya, ukuran perut yang kecil bisa menjadi tanda kekurangan cairan ketuban.
Jadi tidak selalu besar kecilnya tampilan luar perut ibu langsung serta merta menggambarkan besar kecilnya janin di dalam kandungan atau bahkan berkesimpulan kalau janin di dalam kandungan kekurangan asupan nutrisi. Oleh karena itu untuk memastikan apakah pertumbuhan janin di dalam kandungan sesuai dengan usia kehamilannya, maka sebaiknya ibu melakukan kontrol kehamilan secara rutin dengan dokter kandungannya. Dalam kontrol kehamilan ibu, selain anamnesis juga akan dilakukan pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan tekanan darah, timbang berat dan tinggi badan, pengukuran tinggi puncak rahim dll. Sekaligus akan dilakukan juga pemeriksaan USG kandungan yang pada trimester 3 bertujuan untuk
- mengetahui posisi janin, apakah janin berada dalam posisi sungsang, melintang, kepala di bawah (cephalic), atau posisi normal
- mengukur biometri janin (untuk memantau pertumbuhan janin)
- mengetahui letak dan karaketristik ari-ari/plasenta
- mengukur detak jantung janin
- mengetahui jumlah air ketuban
- mengetahui ada tidaknya kelainan/cacat bawaan pada janin
- mengetahui panjang leher rahim
- memeriksa kondisi organ kandungan (kondisi rahim dan indung telur)
Dari data anamnesis, pemeriksaan fisik dan USG itulah, dokter kandungan akan dapat mengambil kesimpulan apakah janin di dalam kandungan ibu dalam keadaan sehat, sejahtera dan perkembanga serta pertumbuhannya sesuai dengan usia kehamilan ibu.
Penting sekali ibu hamil selama kehamilan mengkonsumsi makanan yang sehat, bergizi, seimbang dan bervariasi yang penuh dengan kandungan nutrisi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral). Usahakan untuk selalu menerapkan hal-hal berikut ini :
- Pilihlah karbohidrat kompleks (beras merah, roti gandum, pasta, singkong dll) dibandingkan karbohidrat simpleks (sirup, permen, kue basah dll). Makanan yang mengadung karbohidrat simpleks akan dengan cepat menaikkan kadar gula dalam darah serta membuat ibu lebih cepat merasalkan lapar.
- Perbanyak komposisi makanan yang mengandung protein, sayuran, buah dibandingkan karbohidrat.
- Mengkonsumsi makanan laut 340 gr per minggu. Hindari ikan yang berpotensi mengandung merkuri dalam kadar tinggi, misalnya ikan hiu, king mackerel, tile fish, sword fish, tuna.
- Konsumsilah makanan yang kaya akan protein, zat besi, asam folat, dan kalsium
- Mengkonsumsi makanan, minuman atau suplement yang mengandung Asam folat untuk membantu mencegah terjadinya kelainan tabung saraf pada janin. Dosis yang dianjurkan adalah 400 mikrogram per hari.
Bila ibu merasa sudah mampu mencukupi kebutuhan energi harian melalui makanan yang ibu konsumsi sehari-hari, maka ibu tidak wajib mengkonsumsi susu hamil. Namun sering kali dengan pola makan yang salah dan keluhan mual dan muntah yang kembali dialami oleh ibu hamil pada trimester III, kebutuhan nutrisi harian ibu tidak tercapai. Nutrisi dalam jumlah yang cukup dan lengkap sangat penting tidak hanya untuk menunjang aktivitas ibu sehari-hari, namun juga berguna untuk menyokong proses tumbuh kembang janin ibu di dalam kandungan. Dengan mengkonsumsi susu hamil yang mengandung nutrisi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral), ibu dapat melengkapi kebutuhan nutrisi harian ibu.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan. Semoga bermamfaat. Terima kasih. (Ig @bagusdonny_)