konsultasi kehamilan
Dijawab oleh:
dr. N.B.Donny A.M.,SpOGHalo bu Uci Rahmawati, saya dr. Donny, spesialis Obsgyn. Terima Kasih atas pertanyaan yang diberikan.
Dalam persalinan normal, area perineum yaitu daerah di antara vagina dan anus akan meregang sewaktu bayi keluar. Meski demikian, perineum dapat berisiko untuk robek apabila regangan terlalu kuat atau perineum kurang elastis. Terkadang memang dibutuhkan tindakan pengguntingan pada perineum (episiotomi)untuk memudahkan bayi lahir, serta untuk mencegah robekan yang lebih parah pada perineum ke arah anus. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya robekan pada perineum adalah:
- Baru pertama kali melahirkan
- Perineum yang kaku atau terdapat jaringan parut.
- Ukuran bayi yang besar (makrosomia)
- Penggunaan alat bantu vakum atau forsep saat persalinan
- Presentasi bayi atau bagian tubuh bayi seperti presentasi wajah, puncak kepala, ubun-ubun kecil di belakang atau bahu tersangkut
- ibu tidak kooperatif (mengangkat bokong saat persalinan atau mengedan tidak sesuai instruksi penolong persalinan)
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar dapat melahirkan normal tanpa jahitan, yaitu:
- Melakukan pijat perineum.
- Pijat perineum dapat dimulai ketika kehamilan berusia 34 minggu. Lakukanlah pijat perineum setiap harinya selama 5 menit. Pijat perineum dapat dilakukan sendiri dengan bantuan cermin atau dilakukan oleh pasangan atau bidan. Gerakan memijat pada jaringan di sekitar vagina akan membuat perineum lebih fleksibel, sehingga dapat memperbesar kemungkinan melahirkan normal tanpa jahitan.
- Selalu mengikuti instruksi penolong persalinan.
- Pada waktu persalinan, dokter atau bidan akan memberikan aba-aba kapan ibu melahirkan harus mengedan. Ketika kepala bayi sudah mulai tampak, maka ibu melahirkan akan diminta berhenti mengejan dan mengambil beberapa napas pendek yang dikeluarkan melalui mulut.Hal tersebut akan membuat kepala bayi keluar dengan perlahan, sehingga otot dan kulit perineum dapat meregang tanpa robek. Oleh karena itu, ibu perlu mengikuti aba-aba mereka agar dapat melahirkan normal tanpa jahitan.
- Memberikan kompres angat pada perineum.
- Suhu hangat akan membuat aliran darah meningkat dan melemaskan otot sekitar perineum. Lakukan kompres dengan handuk atau kain hangat di sekitar perineum, pada waktu melahirkan.
Pasca persalinan pervaginam supaya luka jahitan cepet sembuh dan tidak lepas kembali, yang perlu ibu lakukan adalah
- Rajin menjaga kebersihan hygiene area bekas jahitan dengan sering cebok ketika setelah buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK)
- Makan makanan yang bergizi dan mengandung protein tinggi seperti tahu, tempe, ikan, daging, telur serta vitamin c seperti buah jeruk, mangga, kiwi, nanas dll.
- Mengkonsumsi makanan yang mengadnung serat seperti buah, sayuran, puding, dll supaya kotoran BAB tidak keras.
- Menghindari posisi BAB dengan cara jongkok. Sebaiknya posisi BAB dengan duduk dan tidak mengejan terlalu kuat ketikan BAB.
Apabila usia kehamilan sudah melewati taksiran persalinan namun ibu belum merasakan adanya tanda-tanda akan melahirkan seperti kontraksi asli, maka biasanya dokter kandungan akan melakukan penilaian kembali terhadap kondisi kesehatan ibu (termasuk penilaian status obstetri) dan juga janin. Untuk mengetahui kondisi kesejahteraan janin, maka dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan USG untuk menilai biometri janin, jumlah air ketuban, karakterisitik air ketuban, keadaan plasenta, laju detak jantung janin, ada tidaknya lilitan talipusat, serta arus darah pada tali pusat. Selain itu dokter juga akan melakukan pemeriksaan CTG (cardiotocography).
Dari hasil pemeriksaan terhadap kondisi ibu dan janin tersebut nantinya dapat ditentukan apakah kehamilan masih dapat ditunda hingga 42 minggu atau harus segera dilakukan pengakhiran kehamilan. Istilah pengakhiran kehamilan bukan berarti langsung jatuh kepada operasi caesar, namun bila kondisi ibu dan janin masih baik maka masih pada tempatnya untuk dilakukan induksi persalinan sebagai usaha untuk tetap melahirkan secara pervaginam.
Pada dasarnya pada proses persalinan, seorang ibu hamil akan selalu dilakukan penilaian secara berkala oleh dokter kandungannya menggunakan suatu perangkat yang dinamakan partograf. Pada partograf akan terdapat penilaian kondisi ibu, kondisi janin, kemajuan persalinan. Bila dari penilaian salah satu parameter didapatkan suatu kesimpulan yang tidak normal maka dokter akan menganalisa dan menentukan tindak lanjut yang terbaik untuk keselamatan ibu dan janin di dalam kandungan.
ibu dapat mengkonsumsi buah kurma segar sebanyak 6 butir perhari sejak usia kehamila 36minggu, rajin melakukan olahraga jalan santi dan berhubungan intim secara rutin agar kehamilan tidak melewati taksiran persalinan.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Terima kasih. (Ig @bagusdonny_)