konsultasi kehamilan
Dijawab oleh:
dr. N.B.Donny A.M.,SpOGHalo bu, terima kasih atas pertanyaan yang diberikan. Saya dr donny spesialis kebidanan dan kandungan.
Keguguran adalah terhentinya kehamilan dengan sendirinya sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. Penyebab keguguran sangat beragam pada setiap orang yang dapat disebabkan oleh penyakit yang diderita ibu hamil atau akibat janin tidak berkembang secara normal. Ciri-ciri utama keguguran adalah keluarnya darah baik dalam bentuk bercak-bercak atau mengalir melalui vagina. Gejala tersebut dapat disertai dengan rasa nyeri atau kram perut, dan nyeri punggung bagian bawah. Selain darah, cairan kental atau gumpalan darah dan jaringan juga dapat ikut keluar dari vagina.
Penyebab keguguran yang terjadi pada usia kehamilan dibawah 12 minggu sangat beragam, dan kadang tidak selalu dapat ditentukan secara pasti. Paling sering (50-70%), keguguran berulang terjadi disebabkan karena adanya kelainan kromosom. beberapa penyebab lainnya adalah seperti kelainan hormon metabolik (kelainan hormon kelenjar tiroid/gondok dan diabetes mellitus/kencing manis), hormon reproduksi (PCOS, Hiperprolaktinemia, defek fase luteal), autoimun (lupus), sindrom antifosfolipid/kekentalan darah.
Sebenarnya pada wanita yang baru 1 kali mengalami riwayat keguguran, tidak ada langkah spesifik untuk mencegah keguguran. Secara umum, pencegahan keguguran dilakukan dengan menjaga kondisi ibu hamil tetap sehat seperti yaitu:
- Mengkonsumsi makanan yang sehat dengan gizi seimbang terpenuhi nutrisi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral)
- Menjaga berat badan yang ideal serta pertambahan berat badan selama kehamilan.
- Tidak merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, atau obat-obatan terlarang.
- berolahraga ringan secara teratur yang berisifat aerobik selama 30-45mnt sebanyak2-3 kali dalam seminggu untuk meningkatkan stamina tubuh.
- Apabila penyebab keguguran pada kehamilan sebelumnya yang sudah terdeteksi, maka penanagannya disesuaikan dengan penyebabnya misalnya pemberian obat pengencer darah bila mengalami sindrom antifosfolipid.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat ya bu. Terima kasih. (Ig @bagusdonny_)