konsultasi menyusui
Dijawab oleh:
Ahli GiziDear Ibu, mengenai anemia dan ASI, memang anemia setelah melahirkan merupakan faktor risiko diskontinuitas menyusui pada ibu. Anemia mempengaruhi komposisi nutrien ASI, jadi bayi yg disusui ibu anemia berisiko kekurangan asupan Fe juga. Umumnya, penurunan pasokan ASI tidak akan membahayakan bayi. Namun tetap perlu diwaspadai, sebab bila dibiarkan, lama kelamaan bisa menyebabkan bayi mengalamikekurangan gizi, terutama pada usia di bawah 6 bulan. Akibat lain jika tidak segera ditangani, anemia sangat berbahaya bagi kesehatan Ibu dan bayinya, seperti:
- Perasaan depresi setelah melahirkan karena menurunnya energi dan kinerja fisik Ibu
- Respon imun tubuh Ibu menurun, ini dapat menyebabkan saluran ASI tersumbat sehingga berisiko terjadinya peradangan pada kelenjar susu. Jika puting Ibu terluka dalam proses menyusui, penyembuhannya bisa menjadi lebih lama, dimana akan mengganggu produksi ASI
- Meningkatnya risiko anemia pada bayi yang diberi ASI, dimana ini dapat berpengaruh pada perkembangan fisik dan mentalnya, seperti tingkat intelejensinya menurun dan daya tahan tubuhnya berkurang sehingga rentan terhadap infeksi
- Bayi yang menerima ASI dari ibu yang anemia juga berisiko kehilangan kesempatan mendapat nutrisi terbaik untuk otaknya dalam periode emas hidupnya, yaitu usia 0 – 2 tahun
Anemia terjadi karena Ibu kekurangan asupan zat besi dan asam folat dalam makanan sehari-hari. Karenanya penting sekali bagi ibu yang sedang menyusui untuk rajin mengkonsumsi sumber makanan yang kaya akan zat besi seperti daging, ikan, telur, hati, sayuran berdaun hijau (seperti daun singkong, kangkung, bayam, dsb), kacang-kacangan, sereal dan gandum. Setidaknya ibu menyusui membutuhkan 10mg zat besi per harinya. Semoga membantu :)