konsultasi pasca melahirkan
Dijawab oleh:
dr. N.B.Donny A.M.,SpOGSelamat pagi bu, terima kasih atas pertanyaan yang diberikan. Saya dr Donny, spesialis Obsgyn.
ASI (Air Susu Ibu) yang keluar saat hamil mungkin membuat sebagian ibu hamil menjadi kaget dan bertanya-tanya, apakah kondisi tersebut merupakan hal yang normal atau tidak? Meski tidak semua ibu hamil mengalaminya, ASI keluar saat hamil bukanlah hal yang aneh karena hal tersebut adalah bagian dari persiapan tubuh untuk masa menyusui nantinya. Proses pembetukan ASI memang sudah berjalan sejak masa kehamilan yaitu pada usia kehamilan 14 minggu. ASI yang keluar saat hamil (kolostrum) merupakan cairan tinggi protein berwarna kekuningan yang mengandung antibodi untuk melindungi bayi dari infeksi, terutama di hari-hari pertama setelah kelahirannya. ASI atau kolostrum biasanya keluar sejak usia kehamilan 5–6 bulan atau pada trimester ketiga kehamilan yang menandakan payudara sudah siap memberikan ASI. Keluarnya ASI saat hamil merupakan hal yang normal.
ASI dapat keluar kapan saja misalnya saat payudara dipijat atau saat puting payudara terangsang ketika berhubungan seksual. Ibu tidak perlu khawatir kehabisan ASI, meskipun ASI sudah keluar sebelum melahirkan karena cairan ini akan terus diproduksi dan bahkan semakin banyak setelah bayi lahir. Untuk menangani ASI yang keluar atau merembes saat hamil, ibu dapat mengurangi stimulasi puting untuk mengurangi kemungkinan ASI keluar dan menggunakan bantalan payudara atau breast pads.
Tidak perlu malu atau khawatir ya bu jika ASI keluar karena ini adalah proses alami dalam rangkaian proses mengandung, melahirkan dan menyusui. Keluarnya ASI saat hamil adalah tanda bahwa ibu sudah siap untuk menghadapi fase selanjutnya, yaitu menyusui. Malah ibu harus bersyukur karena banyak ibu yang mengeluh ASI-nya belum keluar, bahkan setelah melahirkan.
Untuk meningkatkan produksi ASI setelah melahirkan dan dalam proses menyusui, ibu dapat melakukan beberapa hal seperti dibawah ini
- Meningkatkan frekuensi dalam menyusui.
- Memastikan posisi mulut bayi dalam keadaan benar dalam menyusu agar setiap hisapan terjadi secara efektif. Hisapan bayi yang efektif pada puting akan merangsang produksi hormon oksitosi dan prolactin sehingga mampu meningkatkan produksi ASI.
- Menciptakan lingkungan dan posisi yang nyaman saat menyusui
- Rutin memompa payudara agar produksi ASI lebih banyak.
- Pastikan menyusui pada kedua payudara
- Penuhi kebutuhan nutrisi saat menyusui dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, sehat dan lengkap dengan nutrisi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dan nutrisi mikro (vitain dan mineral). Protein bermanfaat dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, kalsium dan vitamin D berperan dalam pembentukan tulang bayi serta mempertahankan kepadatan tulang ibu, vitamin B2 dan B12 berperan dalam meningkatkan kuantitas ASI serta DHA dan omega 3 penting bagi kecerdasan bayi ibu.
- Makan makanan yang mampu meningkatkan produksi ASI seperti oatmeal, bawang putih, biji wijen, aneka jenis sayuran khususnya yang berdaun gelap, seperti wortel, ubi, bayam, brokoli, daun katuk. atau suplemen yang mengandung extrak fenugreek.
- Rutin melakukan pemijatan pada payudara.
- Jangan stress, tetap berusaha serta dukungan orang terdekat dalam proses menyusui sangat berperan dalam meningkatkan produksi ASI.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih. (Ig @bagusdonny_)