konsultasi persiapan kehamilan
Dijawab oleh:
dr. N.B.Donny A.M.,SpOGHalo bu, saya dr Donny spesialis Obsgyn. Terima kasih atas pertanyaan yang diberikan.
Saya turut berduka cuta ya bu atas meninggalnya janin ibu pada kehamilan sebelumnya. Pada dasarnya penyebab janin meninggal di dalam kandungan dapat disebabkan oleh
- Faktor ibu
- Adanya penyakit penyerta pada ibu yang dapat mempengaruhi kesejahteraan janin (janin menjadi stres/gawat janin) didalam kandungan seperti adanya hipertensi dalam kehamilan, preeklampsia/eklampsia, diabetes melitus gestasional (DMG), autoimun, gangguan organ pernapasan, infeksi bakteri/virus dll.
- Faktor janin
- Adanya kelainan organ bawaan pada janin atau sindrom seperti jantung, paru, sistem pencernaan, saraf pusat dll yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada janin di dalam kandungan.
- faktor tali pusat dan plasenta
- Adanya gangguan aliran darah dari ibu ke janin maupun gangguan penempelan/implantasi plasenta pada rahim ibu yang mengakibatkan janin tidak memperoleh pasokan oksigen dan makanan yang optimal untuk memenuhi kebutuhan dalam proses tumbuh dan kembangnya di dalam kandungan (insufisiensi utero-plasenta) seperti lilitan tali pusat, tali pusat terpilin, lepasnya plasenta di dalam kandungan sebelum waktunya, plasenta previa, hamil lewat bulan, dll.
- Adanya kondisi insufisiensi utero-plasenta bisa berdampak pada pertumbuhan janin yang terhambat (PJT), air ketuban berkurang, gawat janin, kematian janin di dalam kandungan dll.
Faktor-faktor tersebut diats dapat berdiri sendiri atau merupakan kombinasi dari antara ketiganya.
Upaya yang ibu dapat lakukan agar kejadian serupa tidak terulang lagi adalah dengan persiapan kehamilan penting dilakukan sedini mungkin agar tubuh ibu siap untuk hamil dan tetap sehat sepanjang 9 bulan kehamilan nanti. Selain itu, persiapan ini juga bertujuan agar janin dalam kandungan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik hingga saat nanti ketika cukup bulan dapat dilahirkan dengan selamat, sehat, dan tidak kekurangan sesuatu apapun.
Untuk mempersiapkan diri menjalani kehamilan yang sehat, ibu dan suami perlu melakukan beberapa langkah berikut ini:
- Berkonsultasi langsung dengan dokter kandungan saat persiapan kehamilan
- Berkonsultasi dengan dokter kandungan adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan, terutama jika ibu pernah mengalami kondisi kehamilan sebelumnya dengan IUFD atau menderita penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, asma dan penyakit lainnya. Dengan mengetahui penyakit apa yang ibu derita sebelum hamil, maka diharapkan penyakit tersebut sudah terlebih dahulu diatasi atau dikontrol kondisinya sehingga nantinya penyakit tersebut tidak semakin memberat atau kehamilan ibu pun tidak terganggu oleh penyakit yang ibu derita sebelum hamil. Selain itu perlu dilakukan pencegahan terhadap kondisi penyakit pada ibu seperti diabetes mellitus dengan gula darah tidak terkontrol yang bisa menimbulkan kondisi IUFD berulang pada kehamilan berikutnya.
- Ibu nantinya akan menjalani pemeriksaan pada organ reproduksi secara langsung melalui pemeriksaan fisik dan USG. Dengan berkonsultasi dengan dokter kandungan ibu akan mendapat penjelasan mengenai caranya untuk melakukan program hamil secara alami.
- Melakukan vaksinasi selama persiapan hamil
- Untuk melindungi kesehatanmu dan calon janinmu, ibu disarankan untuk melakukan vaksinasi sebelum memulai program hamil. Beberapa jenis virus, seperti vaksin cacar (varicella), campak jerman (rubella) sangat berbahayabagi janin didalam kandungan dan vaksin terhadap virus tersebut tidak dapat diberikan pada ibu hamil. Oleh karena lakukanlah vaksinasi tersebut untuk mencegah timbulnya penyakit cacar atau rubella sebelum ibu hamil atau dalam persiapan kehamilan.
- Berkonsultasi dengan dokter gigi untuk memeriksakan kondisi dan kebersihan gigi dan gusi
- Perubahan hormon yang terjadi saat hamil dapat membuat ibu hamil lebih rentan terhadap penyakit pada gusi dan gigi berlubang. Penyakit gigi dan gusi dapat menjadi sumber infeksi sehingga nantinya dapata meningkatan risiko terjadinya kelahiran prematur dan gangguan perkembangan organ janin. Dengan berkonsultasi secara rutin ke dokter gigi sebelum dan selama menjalani kehamilan serta jangan lupa untuk selalu rajin membersihkan gigi dapat meminimalkan terjadinya masalah radang gusi dan gigi berlubang.
- Mengkonsumsi makanan yang sehat, bergizi, seimbang dan bervariasi
- Pilihlah karbohidrat kompleks (beras merah, roti gandum, pasta, singkong dll) dibandingkan karbohidrat simpleks (sirup, permen, kue basah dll). Makanan yang mengadung karbohidrat simpleks akan dengan cepat menaikkan kadar gula dalam darah serta membuat ibu lebih cepat merasalkan lapar.
- Perbanyak komposisi makanan yang mengandung protein, sayuran, buah dibandingkan karbohidrat.
- Mengkonsumsi makanan laut 340 gr per minggu. Hindari ikan yang berpotensi mengandung merkuri dalam kadar tinggi, misalnya ikan hiu,king mackerel, tile fish, sword fish, tuna.
- Konsumsilah makanan yang kaya akan protein, zat besi, asam folat, dan kalsium
- Mengkonsumsi makanan, minuman atau suplement yang mengandung Asam folat.
- Asam folat dapat membantu mencegah terjadinya kelainan tabung saraf pada janin. Dosis yang dianjurkan adalah 400 mikrogram per hari.
- Menentukan atau mendeteksi waktu subur wanita.
- Mengetahui masa subur atau waktu terjadinya ovulasi dan berhubungan intim pada hari-hari tersebut dapat meningkatkan kesempatan untuk hamil. Seorang wanita akan mengalami ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur) pada kira-kira 14 hari sebelum waktu prediksi menstruasi bulan berikutnya. Misalkan seorang wanita selalu mendapat haid pada tgl 20 setiap bulannya maka waktu ovulasinya adalah sekitar tgl (20-14) yaitu tgl 6 setiap bulannya. mulailah berhubungan tgl 4, 6, 8 dan seterusnya selang sehari. Jikalau waktu haidnya tidak sama maka pilihlah waktu prediksi kapan akan terjadi haid pada bulan berikutnya. Untuk membantu memprediksi hari haid, ibu dapat mencatat hari haid selama 3-6bln kebelakang. Ibu bisa menggunakan alat prediksi ovulasi atau metode suhu basal tubuh sebagai alat bantu untuk mengenali waktu subur
- Meningkatkan frekuensi hubungan intim dengan berhubungan 3-4x/minggu atau 2 -3 hari sebelum waktu ovulasi ibu dapat memperbesar kemungkinan hamil
- Ketika melakukan hubungan seksual dalam kondisi yang nyaman, harmonis, tanpa tekanan atau stress psikologi akan keinginan yang kuat untuk memperoleh keturunan. Lakukanlah pemanasan atau foreplayterlebih dahulu.
- Menerapkan Pola hidup sehat
- Hindarilah merokok, minum minuman beralkohol atau obat terlarang.
- Mengurangi minuman yang mengandung kafein berlebihan.
- Berolah raga secara teratur. dengan melakukan olahraga yang bersifat aerobik dengan durasi 30-45 menit sebanyak 2-3 kali dalam seminggu dapat membantu meningkatkan kebugaran tubuh serta imunitas sehingga dapat memperbesar kemungkinan hamil.
- Melakukan kunjungan antenatal secara teratur ketika sudah berhasil hamil
- Pemeriksaan kehamilan (asuhan antenatal) merupakan hal yang penting dilakukan oleh seorang ibu hamil. Dengan pemeriksaan yang rutin, dokter bisa memantau kondisi kesehatan ibu dan juga bayi dalam kandungan. Tujuan asuhan antenatal adalah untuk memastikan kehamilan yang sehat dan persalinan yang aman, baik untuk ibu maupun bayi. Dalam asuhan antenatal, dokter obsgyn akan melakukan anamnesis (wawancara), pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan lab dan USG untuk mengidentifikasi jika ada komplikasi kehamilan dan mencegah terjadinya kondisi kehamilan yang lebih buruk bagi ibu dan janin yang dikandungnya, serta mencegah terjadinya risiko gangguan pertumbuhan bayi dalam kandungan.
- Idealnya ibu hamil perlu berkunjung ke dokter obsgyn untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak minimal 8 kali. ibu perlu meluangkan waktu sebulan sekali untuk memeriksakan diri ke dokter obsgyn selama dalam masa 7 bulan pertama kehamilan. Saat melewati usia 7-8 bulan kehamilan (28-36minggu), lakukan pemeriksaan setiap dua minggu sekali. Intensitas kunjungan akan menjadi lebih sering hingga menjadi satu kali per minggu, ketika usia kehamilan menginjak 9 bln (>36minggu).
- Di masa pandemi COVID-19, dokter kandungan membuat aturan baru tentang jadwal pemeriksaan kehamilan yang harus dijalani oleh ibu hamil. Perubahan jadwal pemeriksaan ini dilakukan untuk mengurangi kunjungan ibu hamil ke rumah sakit demi mengurangi risiko penularan virus Corona di rumah sakit yang cukup tinggi. Pada usia kehamilan trimester pertama (<14minggu), ibu hamil cukup menjalani satu kali pemeriksaan kehamilan, yaitu saat usia kandungan 11–13 minggu. Dalam kunjungan ini, dokter akan melakukan pemeriksaan USG dan tes darah laboratorium termasuk bila diperlukan NIPT (non invasive prenatal testing) untuk mendeteksi kelainan yang mungkin dialami oleh ibu hamil dan janin. Selama kehamilan trimester kedua (14-28 minggu), ibu hamil hanya perlu melakukan kunjungan ke dokter satu kali untuk melakukan pemeriksaan usg kehamilan, tepatnya pada usia kandungan 22-24 minggu.
- Jadwal pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil pada usia kehamilan trimester ketiga (> 28minggu) harus lebih sering lagi karena sudah mendekati waktu persalinan yaitu satu kali di usia kehamilan 28 minggu, satu kali di usia kehamilan 32 minggu, satu kali di usia kehamilan 36 minggu, seminggu sekali sejak usia kehamilan 37 minggu sampai waktu persalinan tiba. Pada kunjungan-kunjungan ini, dokter akan melakukan pemeriksaan darah, pemeriksaan urine, dan USG untuk memantau tumbuh kembang dan posisi janin, serta untuk menentukan rencana persalinan.
- Agar tujuan dari ibu dan bayi selamat saat proses melahirkan, maka sebaiknya ibu dapat memilih tempat untuk melahirkan dengan ketersediaan yang lengk akan sumber daya manusia (dokter obsgyn, dokter anak, paramedis) serta fasilitas kesehatan seperti ruang bersalin, kamar operasi hingga ruang perinatologi yang memadai.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Terima kasih. (Ig @bagusdonny_)