konsultasi persiapan kehamilan
Dijawab oleh:
dr. N.B.Donny A.M.,SpOGHalo bu @shella.prahasti , Saya dr. Donny spesialis Obsgyn, terima kasih atas pertanyaan yang diberikan.
Dalam persiapan kehamilan memang dibutuhkan makanan yang bergizi, sehat dan seimbang serta mengandung baik nutrisi makro (karbohidrat, protein dan lemak) maupun nutrisi mikro (vitamin dan mineral). Asam folat merupakan nutrisi mikro yang penting bagi tubuh, termasuk saat ibu dan pasangan berencana untuk memiliki keturunan. Asam folat berguna untuk meningkatkan kesuburan bagi ibu dan pasangan. Pada wanita, asam folat dapat memelihara kesehatan dan fungsi indung telur (ovarium), mendukung proses pembuahan (fertilisasi) dan pembentukan bakal janin, serta menjaga kesehatan kandungan. Sedangkan bagi pria, kandungan antioksidan dan nutrisi, seperti asam folat, vitamin D, E, protein, dan seng (zinc),serta selenium diketahui dapat meningkatkan kuantitas (jumlah) dan kualitas sperma , sehingga bisa meningkatkan peluang terjadinya pembuahan dan kehamilan.
Kebutuhan asam folat untuk wanita yang akan menjalani program hamil adalah 400 mikrogram (mcg) per harinya yang dikonsumsi setidaknya sejak sebulan sebelum memulai program hamil untuk membantu mencegah terjadinya kecacatan tabung saraf pada janin. Asam folat bisa diperoleh dari makanan yang mengandung asam folat atau suplemen. Tidak hanya asam folat, nutrisi mikro lainnya seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, selenium, zinc, kalsium, dan zat besi juga baik dikonsumsi untuk meningkatkan kesuburan dan mempersiapkan tubuh dalam menghadapi kehamilan.
Kebutuhan akan nutrisi mikro harus terpenuhi dalam jumlah yang cukup dan seimbang serta pemenuhannya harus bersamaan dengan nutrisi makro agar dapat terserap dengan baik. jadi jangan hanya mengandalkan suplemen saja namun ibu dan pasangan juga harus tetap mengkonsumsi makanan sehari seperti karbohidrat, protein, lemak dalam bentuk yang kita kenal dengan 4 sehat 5 sempurna.
Jikalau suatu pasangan usia subur telah menikah dan berhubungan seksual secara teratur (3-4x/minggu) tanpa menggunakan pengaman (kontrasepsi) namun hingga 1 tahun belum juga diberikan keturunan maka pasangan tersebut dapat dikategorikan dengan subfertilitas atau infertilitas. Pada dasarnya dalam penanganan infertilitas diperlukan pemeriksaan secara simultan baik dari pihak suami dan juga pihak istri untuk mengetahui penyebabnya.
Komponen utama pada pihak suami adalah sperma. maka pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan sperma analisa.
Sedangkan komponen pada wanita terdapat beberapa bagian yaitu:
- Indung telur atau ovarium. Kelainan pada organ ini yang dapat menyebabkan infertilitas yaitu gangguan pematangan sel telur/oosit, gangguan pemecahan sel telur/ovulasi atau terdapat kista.
- Rahim atau uterus. Kelainan pada organ ini yang dapat menyebabkan infertilitas yaitu mioma, adenomiosis, polip, penebalan dinding rahim/endometrium.
- Saluran telur atau tuba fallopii. Organ ini penting sebagai tempat bertemunya sperma dengan sel telur. Jikalau saluran tersebut tersumbat maka akan dapat menyebakan infertilitas.
Pemeriksaan yang dibutuhkan untuk menilai kondisi indung telur dan rahim adalah USG (ultrasonography) transvaginal. sedangkan untuk menilai keadaan saluran telur dengan pemeriksaan HSG (histerosalphingografi).
Semua pemeriksaan diatas sebaiknya dilakukan secara simultan baik dari pihak suami dan juga pihak istri untuk mengetahui penyebabnya serta ditentukan jenis program hamilnya seperti apa oleh dokter kandungannya. Ibu dan suami jangan takut untuk melakukan pemeriksaan2 diatas karena semua itu bertujuan untuk kebaikan ibu dan suami dalam mendapatkan keturunan. Segeralah berkonsultasi dengan dokter kandungan di rumah sakit terdekat.
Demikian informasi yag dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Terima Kasih. (Ig @bagusdonny_)