Konsultasi, Pemeriksaan, dan Prosedur dalam Program Hamil

Ditulis oleh: Redaksi Klikdokter.com

Konsultasi, Pemeriksaan, dan Prosedur dalam Program Hamil

Apakah Ibu sedang mempertimbangkan untuk menjalani program hamil? Sebagai langkah awal, sebaiknya Ibu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya. Konsultasi ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan Ibu untuk memiliki anak dan menentukan langkah selanjutnya untuk mendukung fungsi reproduksi Ibu agar dapat menjalani kehamilan yang sehat. 

Yuk, simak apa saja yang akan Ibu lakukan bersama dokter dalam uraian ini.

Konsultasi dengan Dokter Ahli Kesuburan

Pengertian konsultasi dengan dokter ahli kesuburan adalah pertemuan bersama dokter untuk membahas peluang memiliki keturunan. Dalam konsultasi ini, kondisi kesehatan Ibu dan Ayah akan didata untuk dilakukan analisa, apakah organ-organ Ibu dan Ayah memiliki peluang untuk menghasilkan dan membesarkan janin.

Dokter ahli kesuburan berbeda dari dokter spesialis kandungan dan ginekologi. Terdapat 2 macam dokter ahli kesuburan, yaitu:

  • dokter spesialis kandungan dan ginekologi yang memiliki keahlian tambahan di bidang fertilitas
  • dokter spesialis andrologi, yaitu dokter yang memiliki keahlian di bidang organ reproduksi pria

Jika Ibu berkonsultasi, umumnya Ibu akan memperoleh wawancara medis. Dalam wawancara ini, biasanya akan ditanyakan beberapa pertanyaan terkait:

  • siklus menstruasi Ibu
  • penggunaan alat kontrasepsi
  • riwayat penyakit tertentu yang dapat memengaruhi alat reproduksi
  • gaya hidup

Pemeriksaan Kesuburan Ayah

Pemeriksaan kesuburan Ayah dilakukan dengan cara memeriksa sperma untuk menilai kualitas dan kuantitasnya. Hal ini dikarenakan kehamilan membutuhkan proses pembuahan, dan hanya sperma yang berkualitas yang dapat mendukung keberhasilan pembuahan.

Pengambilan sampel sperma biasanya dilakukan di laboratorium melalui masturbasi. Untuk menjaga kualitas sperma sebelum prosedur, umumnya Ayah diminta untuk tidak melakukan aktivitas seksual minimal 48 jam sebelum pengambilan sampel.

Evaluasi pada sperma dilakukan secara makroskopis. Hal-hal yang dinilai antara lain bau, kepadatan, volume, warna, dan densitas. Sperma juga dinilai secara mikroskopis dari segi bentuk, gerakan, dan kuantitas. Hasil evaluasinya akan menentukan apakah Ayah memerlukan prosedur tertentu untuk mempermudah kehamilan pada Ibu.

Pemeriksaan Kesuburan Ibu

Untuk Ibu, dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium, untuk mengevaluasi hormon dan ada tidaknya riwayat infeksi.

Hormon tertentu yang tidak seimbang akan berisiko menyulitkan produksi sel telur yang berkualitas. Infeksi seperti toksoplasmosis, rubela, sitomegalovirus, herpes, dan HIV dapat menyebabkan keguguran yang tentunya akan menggagalkan kehamilan.

Ibu juga akan menjalani evaluasi rahim melalui USG, untuk mengevaluasi apakah rahim ibu mampu menjadi tempat berkembangnya janin. USG ini juga akan memeriksa ovarium untuk menilai apakah mampu menghasilkan sel telur yang matang.

Jika Ibu diduga mengalami penyumbatan pada saluran yang bernama tuba falopi, maka Ibu juga akan diminta untuk menjalani evaluasi berupa histerosalpingografi untuk memastikannya. Sumbatan ini dapat menggagalkan program hamil jika Ibu tetap ingin hamil melalui proses alami.

Jenis Prosedur

Berbagai jenis prosedur dapat dilakukan dalam upaya menciptakan kehamilan. Beberapa di antaranya adalah Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) dan induksi ovulasi.

Intracytoplasmic Sperm Injection

Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) merupakan salah satu prosedur yang dilakukan untuk meningkatkan peluang keberhasilan pembuahan. Dalam ICSI, sperma akan disuntikkan langsung ke dalam sel telur yang telah matang.

Prosedur ini biasanya dilakukan ketika sperma Ayah berkualitas rendah. Dalam prosesnya, dokter akan menggabungkan sperma Ayah dan sel telur Ibu di laboratorium untuk membentuk embrio. Jika embrio berhasil terbentuk, maka embrio akan dipindahkan ke rahim Ibu.

Umumnya, peluang keberhasilan pembuahan melalui ICSI cukup tinggi apabila usia Ibu mampu menghasilkan sel telur yang matang dan Ayah dalam kondisi sehat.

Induksi Ovulasi

Induksi ovulasi merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk merangsang ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium Ibu. Proses ini biasanya dianjurkan bagi Ibu yang mengalami gangguan ovulasi atau siklus menstruasi yang tidak teratur.

Induksi ini dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur. Beberapa jenis obat yang sering digunakan antara lain:

  • Clomiphene citrate yang berfungsi untuk menghambat reseptor hormon estrogen dan merangsang produksi hormon FSH
  • Injeksi hormon-hormon seperti follicle-stimulating hormone, human menopausal gonadotropin, ataupun human chorionic gonadotropin (hCG)

Dengan induksi, diharapkan jumlah sel telur yang matang pada setiap siklus menstruasi Ibu akan meningkat. Efeknya, peluang terjadinya pembuahan juga meningkat dan Ibu akan lebih mudah hamil.

Ibu, peluang keberhasilan program hamil cenderung lebih tinggi dengan konsumsi susu yang dirancang untuk mendukung program tersebut. Umumnya, ibu yang mengalami ovulasi tidak teratur lebih mungkin untuk memperoleh keturunan setelah mengonsumsi susu ini. Penasaran bagaimana minuman berupa susu dapat mendukung ovulasi ini? Simak penjelasannya di sini: Manfaat Susu Program Hamil untuk Meningkatkan Kesuburan.

Sumber:

  • KlikDokter. Mengenal Dokter Fertilitas dan Lingkup Keahliannya. Diakses 16 Agustus 2024. https://www.klikdokter.com/info-sehat/reproduksi/mengenal-dokter-fertilitas-dan-lingkup-keahliannya
  • KlikDokter. 6 Jenis Tes Kesuburan Pria dan Cara Baca Hasilnya. Diakses 16 Agustus 2024. https://www.klikdokter.com/info-sehat/reproduksi/prosedur-tes-kesuburan-pria
  • KlikDokter. 6 Obat Penyubur Kandungan Wanita agar Cepat Hamil. Diakses 16 Agustus 2024. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kehamilan/obat-penyubur-kandungan-di-apotek