Cara melahirkan normal adalah proses kelahiran bayi melalui jalan lahir atau vagina. Proses ini biasanya terjadi pada minggu ke 38 hingga 40 setelah ibu merasakan kontraksi persalinan. Ibu harus memiliki persiapan secara fisik dan mental sebelum prosesnya. Namun jangan khawatir, Ibu dapat mempelajari dulu mulai dari persiapan, prosedur, hingga perawatan setelah melahirkan normal di sini.
Untuk mengurangi kecemasan menjelang persalinan, sebaiknya Ibu mengetahui terlebih dahulu tahapan dan prosedur konsep persalinan normal berikut ini.
Beberapa hari atau bahkan jam menjelang kelahiran bayi, Ibu akan mengalami fase pembukaan leher rahim atau serviks. Leher rahim akan melebar sedikit demi sedikit hingga akhirnya terbuka sangat lebar dan dan dapat menjadi jalan keluarnya bayi.
Namun melebarnya leher rahim tidak terjadi begitu saja, terdapat beberapa fase yang harus Ibu lalui.
Fase laten merupakan fase paling awal ketika leher rahim mulai membuka. Biasanya serviks mulai melebar sebesar 2 hingga 4 cm dengan disertai kontraksi yang tidak menentu. Kontraksi dapat berlangsung selama 30 hingga 45 detik dengan jeda yang belum berirama.
Kontraksi yang masih hilang timbul dengan irama yang tidak menentu ini disebut kontraksi palsu. Ketika mengalami fase ini, Ibu akan merasakan perubahan tubuh serta ketidaknyamanan meskipun persentasenya masih ringan. Cari tahu lebih lanjut tentang kontraksi palsu dan bedanya dengan kontraksi asli dengan membaca artikel berikut, yuk: Kontraksi Palsu, Ini yang Ibu Rasakan
Setelah melalui tahap awal, tahap selanjutnya adalah fase aktif dimana serviks sudah mulai melebar hingga 4-7 cm. Kontraksi yang terjadi pada fase ini terasa lebih kuat dibanding sebelumnya. Proses pelebaran serviks yang terjadi juga lebih cepat.
Kontraksi dapat berlangsung sekitar 45-60 detik dengan jeda 3-5 menit. Ibu akan merasakan sakit dan tidak nyaman pada fase ini dengan tingkat ketidaknyamanan yang lebih kuat dari sebelumnya.
Selain mulai mengalami kontraksi, Ibu juga akan merasakan tekanan yang hebat pada bagian punggung. Tak jarang pula Ibu mengalami sensasi dorongan untuk mengeluarkan sesuatu dari tubuh.
Hal penting yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah mengatur teknik pernafasan ringan agar tubuh menjadi lebih nyaman ketika kontraksi. Ibu juga sebaiknya bersiap untuk ke klinik atau rumah sakit saat mengalami fase awal.
Fase transisi terjadi ketika waktu persalinan sudah semakin mendekat. Pada saat ini serviks semakin melebar dengan diiringi kontraksi yang teratur. Dokter akan meminta Ibu untuk tidak mengejan sebelum pembukaan sempurna, yaitu serviks melebar hingga 10 cm.
Pada fase ini, kontraksi sudah semakin menguat dan bahkan terasa sangat sakit. Penting bagi Ibu untuk mengatur napas sebaik mungkin agar persalinan berjalan dengan baik.
Selain kontraksi, ibu hamil juga akan merasakan tanda-tanda lainnya menjelang waktu persalinan, yaitu keluar lendir bercampur darah, nyeri selangkangan, hingga air ketuban pecah. Ketahui tanda-tanda melahirkan sudah dekat di sini: Tanda-Tanda Melahirkan yang Wajib Ibu Ketahui.
Meskipun sudah menjadi kodrat wanita untuk melahirkan secara normal, namun Ibu tetap membutuhkan persiapan matang agar proses persalinan berjalan lancar. Beberapa tips di bawah ini mungkin dapat membantu.
Selain dari ke-8 persiapan yang sudah disebutkan sebelumnya, Ibu juga bisa mencoba terapi hypnobirthing untuk Ibu yang sering merasa cemas sebelum persalinan. Karena teknik ini mampu mengurangi rasa cemas dan takut pada ibu hamil menjelang persalinan. Untuk mengetahui lebih lengkap, baca di artikel berikut ya: Hypnobirthing, Melahirkan Menjadi Lebih Rileks dan Nyaman
Tidak semua persalinan diperbolehkan menggunakan konsep persalinan normal. Terdapat kondisi tertentu dimana Ibu tidak dianjurkan untuk bersalin secara normal, seperti kehamilan kembar yang beresiko tinggi, preeklamsia, janin sungsang, dan lain sebagainya.
Hanya kehamilan yang sehat dan tanpa komplikasi saja yang diperbolehkan menggunakan persalinan normal. Sebelumnya dokter kandungan akan memeriksa terlebih dahulu kondisi fisik dan mental ibu serta kondisi kehamilan. Jika tidak memungkinkan, dokter akan menganjurkan untuk memilih jalan persalinan lain.
Salah satu syarat yang seringkali ditanyakan menjelang persalinan normal adalah kondisi kesehatan mata ibu hamil. Ada anggapan yang menyebutkan kalau ibu hamil dengan mata minus tidak dianjurkan melahirkan normal. Bernahkan demikian? Cari tahu faktanya di artikel berikut yuk: Tips Melahirkan Aman untuk Ibu Hamil dengan Mata Minus
Persalinan normal memiliki beberapa manfaat, seperti pemulihan yang lebih cepat setelah persalinan, risiko komplikasi yang lebih rendah, serta bonding yang lebih baik antara ibu dan bayi karena waktu pemisahan yang lebih singkat. Yuk, ketahui apa saja manfaat dan keunggulan dari proses melahirkan normal berikut ini: Keuntungan Melahirkan Normal untuk Ibu dan Bayi.
Jangan ragu untuk mencari bantuan atau dukungan dari tenaga medis atau keluarga jika mengalami kesulitan dalam merawat bayi. Setiap ibu dan bayi adalah unik, jadi pastikan mendapatkan dukungan yang tepat untuk membantu perjalanan perawatan setelah melahirkan normal dan merawat bayi dengan baik.
Jadi Bu, sudah paham bukan mengenai seluk beluk konsep persalinan normal? Jika sudah disiapkan dengan baik, persalinan normal akan berjalan dengan lancar dan bayi akan lahir dengan selamat.