Imunisasi dasar lengkap memberikan perlindungan bagi anak-anak dari berbagai penyakit serius, seperti polio, hepatitis B, dan campak. Dengan imunisasi, Ibu membantu menjaga kesehatan dan pertumbuhan optimal Buah Hati.
Pastikan untuk mengenal setiap jenis imunisasi yang dianjurkan dan jangan lupa untuk cek jadwalnya agar tidak terlewat. Yuk, baca selengkapnya di sini, Bu.
Vaksin hepatitis B melindungi anak dari virus hepatitis B yang dapat menyebabkan infeksi hati kronis. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat berkembang menjadi sirosis atau kanker hati di kemudian hari.
Pemberian vaksin hepatitis B dimulai dalam 24 jam setelah lahir, kemudian dilanjutkan pada usia 2, 3, dan 4 bulan untuk memastikan anak mendapatkan perlindungan optimal sejak dini.
Selain itu, Ibu perlu memperhatikan jadwal vaksin booster yang akan diberikan saat anak berusia 18 bulan. Booster ini dapat memperpanjang durasi perlindungan dan menjaga kesehatan hati Buah Hati hingga dewasa.
Manfaat vaksin polio adalah melindungi anak dari virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan komplikasi lainnya. Ada dua jenis vaksin polio yang diberikan, yaitu vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio suntik (IPV). OPV diberikan segera setelah lahir hingga usia 1 bulan, sedangkan IPV diberikan setidaknya dua kali sebelum anak berusia 1 tahun.
Selain itu, vaksin polio, baik oral maupun suntik, akan diulang setiap bulan pada usia 2, 3, dan 4 bulan untuk memberikan perlindungan yang lebih kuat.
Polio adalah penyakit yang sangat menular, jadi sangat penting bagi Ibu untuk memastikan anak mendapatkan semua dosis vaksin yang diperlukan sesuai jadwal.
Tujuan dari imunisasi BCG adalah untuk menjaga anak dari paparan tuberkulosis (TB), sebuah penyakit infeksi yang terutama menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyebar ke organ lain.
Imunisasi BCG diberikan satu kali pada usia 0–1 bulan. Melalui satu dosis ini, anak akan memiliki pertahanan yang cukup kuat untuk melawan bakteri TB yang berpotensi menyebabkan komplikasi serius.
Penyakit TB masih menjadi masalah kesehatan di beberapa negara, termasuk Indonesia, sehingga vaksinasi BCG sangat dianjurkan. Vaksin ini tidak hanya melindungi anak dari bentuk TB yang berat seperti TB meningitis, tetapi juga membantu mencegah penyebaran penyakit ini di masyarakat.
Vaksin DTP memberikan perlindungan terhadap tiga penyakit serius: difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan). Difteri dan pertusis adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, sedangkan tetanus menyerang sistem saraf.
Jadwal vaksin DTP diberikan tiga kali, yaitu pada usia 2, 3, dan 4 bulan, untuk membangun kekebalan tubuh anak terhadap ketiga penyakit ini.
Setelah pemberian tiga dosis awal, Ibu juga perlu memastikan anak mendapatkan dua dosis booster pada usia 18 bulan dan 5–7 tahun. Tujuan dari vaksin booster ini untuk memperkuat imunitas dan memberikan perlindungan hingga masa dewasa, serta membantu mencegah Buah Hati dari risiko infeksi yang dapat berakibat fatal.
Lindungi anak-anak dari infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B dengan imunisasi vaksin HiB. Pasalnya, infeksi ini dapat menyebabkan penyakit serius seperti meningitis, pneumonia, dan epiglottitis yang sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak di bawah usia 5 tahun. Infeksi ini juga dapat menyebabkan komplikasi yang mempengaruhi perkembangan otak dan fungsi pernapasan.
Pemberian vaksin HiB dilakukan tiga kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Selain itu, vaksin ini juga diberikan sekali lagi sebagai booster pada usia 18 bulan untuk memperpanjang perlindungan. Ibu perlu memastikan anak menerima seluruh dosis yang dianjurkan agar risiko terkena infeksi HiB dapat diminimalkan, sehingga kesehatan dan perkembangan Buah Hati tetap optimal.
Vaksin pneumokokus (PCV) memberikan perlindungan terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya seperti pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga.
Penyakit-penyakit ini sangat rentan menyerang anak-anak, terutama yang masih berusia di bawah 2 tahun. Pemberian vaksin PCV bermanfaat untuk melindungi Buah Hati dari komplikasi serius yang bisa timbul akibat infeksi bakteri ini.
Vaksin PCV diberikan tiga kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan, dengan satu dosis booster pada usia 12–15 bulan. Dengan mengikuti jadwal vaksinasi ini, Ibu membantu mencegah berbagai komplikasi kesehatan yang dapat berdampak jangka panjang pada Buah Hati.
Infeksi rotavirus merupakan penyebab utama diare berat pada bayi dan anak-anak. Infeksi ini dapat menyebabkan dehidrasi parah, yang jika tidak ditangani dengan baik, bisa berakibat fatal. Sehingga, imunisasi rotavirus sangat penting untuk membantu mencegah infeksi ini dan menjaga kesehatan sistem pencernaan Buah Hati.
Ada dua jenis vaksin rotavirus yang dapat diberikan, yaitu vaksin monovalen dan pentavalen. Vaksin monovalen diberikan dua kali, dimulai dari usia 6 minggu, dengan dosis kedua diberikan 4 minggu kemudian.
Sementara itu, vaksin pentavalen diberikan tiga kali, mulai dari usia 6–12 minggu, dengan interval 4–10 minggu antar dosis. Ibu perlu menyelesaikan seluruh jadwal vaksinasi rotavirus sebelum anak mencapai usia 32 minggu, agar ia mendapatkan perlindungan yang maksimal.
Vaksin influenza memberikan perlindungan terhadap virus influenza yang sering menyebabkan flu berat pada anak-anak. Flu tidak hanya membuat Buah Hati merasa tidak nyaman, tetapi juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia atau infeksi telinga.
Pemberian vaksin influenza dimulai saat anak berusia 6 bulan, untuk memberikan perlindungan awal terhadap virus ini. Setelah vaksin pertama, Ibu perlu melanjutkan pemberian vaksin influenza setiap tahun mulai dari usia 18 bulan hingga anak berusia 18 tahun.
Vaksinasi tahunan ini penting karena virus influenza sering bermutasi, sehingga perlindungan yang diperoleh dari vaksin sebelumnya mungkin tidak efektif lagi. Dengan mengikuti jadwal vaksinasi influenza, Ibu dapat memastikan Buah Hati terlindungi dari musim flu yang dapat melemahkan tubuhnya.
Vaksin MR (Measles and Rubella) atau MMR (Measles, Mumps, Rubella) diberikan untuk melindungi anak dari penyakit campak, gondongan, dan rubella. Campak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia dan radang otak, sementara rubella berbahaya bagi wanita hamil karena dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi. Gondongan dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar parotis dan komplikasi seperti meningitis.
Pemberian vaksin MR atau MMR dilakukan saat anak berusia 9 bulan untuk memastikan perlindungan dini terhadap penyakit-penyakit ini.Setelah dosis pertama, Ibu juga perlu memastikan Buah Hati mendapatkan dosis booster pada usia 18 bulan atau saat anak mencapai usia 5–7 tahun. Tujuan vaksin booster ini untuk memperpanjang durasi perlindungan dan memastikan kekebalan terhadap penyakit-penyakit tersebut tetap kuat.
Virus Japanese encephalitis dapat menyebabkan radang otak dan berisiko tinggi menimbulkan kerusakan permanen pada sistem saraf. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, dan meskipun jarang, infeksi JE dapat berakibat fatal.
Maka dari itu, imunisasi vaksin Japanese Encephalitis (JE) tidak boleh dilewatkan. Pemberian vaksin JE dilakukan satu kali saat anak berusia 9 bulan untuk memberikan perlindungan terhadap risiko penyakit ini.
Selain itu, Ibu perlu memperhatikan jadwal booster yang akan diberikan saat anak berusia 2–3 tahun. Booster ini dapat memperkuat kekebalan tubuh terhadap virus JE dan memastikan Buah Hati tetap terlindungi, terutama jika tinggal di atau berencana mengunjungi daerah-daerah yang berisiko tinggi terhadap penularan virus ini.
Vaksin varicella diberikan untuk melindungi buah hati dari cacar air, penyakit yang sangat menular dan sering kali menyebabkan ruam gatal serta demam. Meskipun cacar air biasanya tidak berbahaya, komplikasi seperti infeksi kulit, pneumonia, dan radang otak dapat terjadi, terutama pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Vaksin ini memberikan perlindungan yang efektif yang mencegah anak terkena atau mengalami komplikasi serius akibat cacar air.
Pemberian vaksin varicella dilakukan dua kali, dimulai ketika buah hati berusia 12–18 bulan. Dosis pertama diberikan saat usia 12 bulan, sedangkan dosis kedua diberikan dengan interval 6 minggu hingga 3 bulan setelah dosis pertama.
Ibu jangan sampai lupa untuk melengkapi kedua dosis ini agar perlindungan anak terhadap cacar air menjadi optimal. Vaksin varicella tidak hanya melindungi buah hati dari penyakit yang tidak nyaman ini, tetapi juga mencegah penyebarannya kepada orang lain.
Cegah penyebaran infeksi virus hepatitis A dengan memberikan anak vaksin hepatitis A. Penyakit ini ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi, dan meskipun sebagian besar anak-anak sembuh tanpa masalah, beberapa dapat mengalami gejala berat seperti mual, demam, jaundice (kuning pada kulit dan mata), hingga dapat menyebabkan peradangan hati. Vaksin ini berguna untuk mencegah penyebaran virus hepatitis A yang dapat menyebabkan wabah di lingkungan.
Vaksin hepatitis A diberikan dua kali, dengan dosis pertama dimulai saat anak berusia 12 bulan. Dosis kedua diberikan dengan interval 6–12 bulan setelah dosis pertama. Dengan memberikan vaksin hepatitis A tepat waktu, Ibu membantu melindungi Buah Hati dari penyakit ini dan memastikan kesehatan hati yang optimal di masa depan.
Vaksinasi pada usia 2 hingga 18 tahun memastikan bahwa sistem kekebalan tubuh anak-anak tetap kuat dan siap menghadapi ancaman penyakit yang mungkin timbul seiring pertumbuhan mereka. Ini jenis dan jadwal imunisasi lengkapnya:
Vaksin tifoid melindungi anak dari infeksi bakteri Salmonella typhi, yang menyebabkan tifoid, sebuah penyakit yang dapat menyebabkan demam tinggi, gangguan pencernaan, dan komplikasi serius lainnya.
Penyakit ini menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi dan lebih umum terjadi di daerah-daerah dengan sanitasi yang buruk. Pemberian vaksin tifoid dilakukan sekali saat anak berusia 2 tahun, kemudian diulang setiap 3 tahun mulai usia 5 tahun hingga 18 tahun. Ibu dapat membantu melindungi Buah Hati dari risiko infeksi tifoid, yang bisa berdampak berat pada kesehatan dengan melengkapi vaksinasi ini.
Manfaat imunisasi HPV (Human Papillomavirus) adalah melindungi anak perempuan dari infeksi virus HPV, yang dapat menyebabkan kanker serviks dan beberapa jenis kanker genital lainnya. Infeksi HPV juga dapat menyebabkan kutil genital, yang meskipun tidak berbahaya, dapat mengganggu kualitas hidup.
Vaksin HPV diberikan dalam dua dosis untuk anak perempuan antara usia 9 hingga 14 tahun. Dosis pertama diberikan pada usia yang disarankan, dan dosis kedua diberikan dengan interval 6–15 bulan setelah dosis pertama. Dengan menyelesaikan rangkaian vaksinasi ini, Ibu memberikan perlindungan jangka panjang yang sangat berharga bagi kesehatan seksual dan reproduksi Buah Hati untuk masa depannya
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan dapat menyebabkan demam tinggi, pendarahan, serta gangguan pada sistem peredaran darah. Infeksi dengue sering terjadi di daerah tropis dan subtropis dan dapat berakibat serius jika tidak ditangani dengan benar.
Untuk mencegahnya, berikan anak-anak vaksin dengue dalam tiga dosis, yaitu pada usia 9 hingga 16 tahun, dengan setiap dosis diberikan pada interval 6 bulan. Perlindungan dari vaksin dengue dapat mencegah komplikasi serius dan menjaga kesehatan anak secara keseluruhan, terutama jika anak tinggal atau bepergian ke daerah yang rawan terhadap penyakit ini.
Imunisasi dasar lengkap adalah langkah esensial untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan Buah Hati. Selain itu, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal, berikan Buah Hati asupan nutrisi yang tepat, termasuk susu berkualitas dengan kandungan vitamin dan mineral yang lengkap. Susu yang kaya akan nutrisi dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mendukung perkembangan fisik serta kognitif anak. Yuk, ketahui lebih lanjut manfaat susu untuk Buah Hati berikut ini: Bu, Pahami Manfaat Minum Susu Untuk Buah Hati, Yuk.
Referensi: