Bu, Buah Hati sering tummy time? Waktu teratur dimana bayi dalam posisi tengkurap ini ternyata baik untuk perkembangan fisiknya, Bu. Namun begitu, sering kali orang tua merasa kurang nyaman menerapkan tummy time pada bayi. Alasannya pun bermacam-macam mulai dari bayi tidak nyaman, belum 6 bulan, hingga takut sesak nafas.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi mampu menghabiskan waktu hingga 15 jam sehari dengan posisi tidur terlentang. Hal ini membuat waktu bayi berlatih menggunakan lengan, punggung, leher dan kepala lebih sedikit. Untuk itu, pentingnya penerapan tummy time untuk tumbuh kembang lebih optimal.
Nah buat Ibu yang mau tahu apa sih sebetulnya tummy time, seberapa penting aktivitas ini, kapan memulai hingga manfaatnya, yuk intip selengkapnya di artikel ini.
Tummy time sering kali dikaitkan sebagai aktivitas fisik atau olahraga untuk bayi. Umumnya, tummy time dilakukan saat bayi sudah menunjukkan gerakan tengkurap, seperti pada usia 3-4 bulan. Namun begitu, ketika Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bayi juga sudah melakukan tummy time di dada Ibu.
Menurut Parents, tummy time mampu membuat otot pada berbagai area tubuh bayi menjadi terlatih dan juga meningkatkan stabilitas tubuh serta kontrol kepala. Hal ini juga menjadi pencapaiannya untuk menuju gerakan berguling dan duduk. Kendati begitu, Ibu dan Ayah tidak memaksanya untuk tengkurap karena akan berdampak buruk.
Dengan rutin melakukan tummy time dapat menghindari bayi dari kelambatan perkembangan fisik, misalnya mengangkat kepala, berguling, merangkak dan duduk. Pada Mei 2020 lalu, penelitian di Pediatrics bahkan menunjukan tummy time dengan peningkatan kesehatan kardiovaskular dan indeks massa tubuh (BMI) Buah Hati.
Setelah tahu pentingnya tummy time, Ibu juga bisa mendapatkan berbagai manfaat baik bagi Buah Hati. Baik tummy time untuk usia 2 bulan hingga 3 bulan. Berikut ini paparannya seperti dilansir dari The Pump Station Nurtury:
Apabila bayi tidur terlentang terus menerus, bagian area oksipital posterior atau belakang kepala bayi akan mengalami plagiocephaly positional atau kepala datar. Biasanya juga disebut sebagai kepala peyang, Bu.
Tortikolis merupakan pemendekan otot leher dimana bayi mempertahankan satu posisi saja saat tertidur. Kondisi ini memerlukan berbagai terapi fisik. Untuk itu, tummy time dapat membuat bayi terhindar dari resiko tortikolis.
Baik otot kepala, leher dan lengan akan semakin kuat dengan adanya sesi rutin tummy time. Hal ini juga berdampak positif bagi perkembangan bayi untuk mengangkat kepalanya, berguling, duduk dan merangkak. Pencapaian bayi untuk hal ini bisa lebih cepat, Bu.
Tummy time dapat membantu meregangkan organ perut sehingga fungsi usus normal semakin meningkat dan membantu menghilangkan perut kembung pada bayi. Alhasil, bayi semakin ceria dalam bermain!
Salah satu perkembangan bayi yakni mampu melakukan koordinasi motoriknya dengan baik. Tummy time ternyata mampu membuat bayi dapat mengatur koordinasinya dengan baik, misalnya saat mengikuti gerakan dengan matanya saat tengkurap.
Saat bayi sedang tengkurap dan melihat ke atas, hal ini dapat membuat rangsangan otot tenggorokan dan mulut sehingga kemampuan berbicaranya akan meningkat.
Apabila bayi selalu tertidur terlentang, otot leher dan kepala menjadi tegang serta tidak fleksibel. Untuk itu, tummy time dapat menguranginya sehingga otot kepala dan leher menjadi lebih bebas bergerak.
Ternyata tummy time untuk bayi prematur juga banyak manfaatnya lho, Bu! Pada usia 2 bulan, Ibu bisa mulai melatihnya untuk tengkurap agar mampu mengangkat kepala dan dada. Kemudian pada usia 4 bulan, tummy time dapat membantunya mengangkat kepala dan mendorong tubuh dengan lengan.
Menurut Parents, tummy time bisa dilakukan pada bayi dengan usia 2 minggu. namun , sesi ini hanya dilakukan 30 detik hingga 1 menit. Ibu bisa meletakkan perut bayi di bawah dada atau pangkuan Ibu. Lakukan setiap siang hari dan hindari setelah menyusui agar bayi tidak muntah ya Bu.
Pada usia 2 bulan, Ibu bisa melakukan tiga sesi selama 5 menit setiap hari. Carilah permukaan datar dan empuk. Ibu juga bisa melakukan tummy time dengan bantal sebagai bantuan. Kemudian pada usia 3-4 bulan, bayi seharusnya sudah bisa mengangkat dada dan bersandar pada siku dengan kepala tegak.
Hingga usianya 6 bulan, tingkatkan waktu tummy time hingga 30 menit per hari dengan berbagai bantuan mainan agar bisa lebih lama. Umumnya pada usia 6 bulan, Buah Hati sudah bisa berguling secara mandiri dan leluasa. Kendati begitu, perlu diingat perkembangan antara satu anak dengan anak lainnya berbeda ya, Bu.
Melihat berbagai manfaat baik dengan tummy time, bagaimana jika bayi kurang memiliki waktu untuk aktivitas fisik ini? Berikut ini paparan selengkapnya, Bu.
Plagiocephaly atau sindrom kepala datar sering kali menjadi momok para Ibu di Indonesia. Hal ini dapat terjadi jika bayi sering tertidur dengan posisi terlentang. Meski tidak berbahaya, Ibu akan melakukan berbagai cara untuk mengatasinya, seperti memberikan bantal anti peyang.
Kondisi ini dikenal juga sebagai tortikolis. Dilansir KlikDokter, bayi yang jarang melakukan tummy time dapat mengalami ketegangan atau ketidakseimbangan otot leher. Akibatnya, bayi tidak mampu mengangkat kepala karena otot leher tidaklah kuat.
Seperti yang diungkapkan di atas, jika tummy time membantu perkembangan motorik atau gerakan Buah Hati seperti mengangkat kepala, merangkak, berguling, duduk hingga berjalan. Jika bayi jarang melakukan tummy time, hal ini akan memicu perkembangan motoriknya jadi lambat.
Selain durasi waktu yang disarankan sesuai usianya, Ibu perlu mengatur jadwal tummy time sebaiknya setelah bayi tertidur siang atau ganti popok. Berikanlah beberapa mainan edukatif dan menarik agar ia bisa melakukan sesi lebih lama. Hal ini juga bisa membantunya merangkak atau berguling lebih cepat.
Apabila Buah Hati telah bosan dengan mainan, Ibu bisa menyanyikan lagu kesukaannya, berbicara hingga bermain permainan sederhana namun disukainya. Tidak hanya di tempat datar atau menggunakan bantal, tummy time bisa dilakukan pada area perut Ibu, yakni dengan menempelkan perut bayi ke dada Ibu.
Setelah mengetahui seputar tummy time dengan lengkap, bagaimana Bu? Pastinya ingin menerapkannya secara rutin pada Buah Hati ya. Sesibuk apapun Ibu dan Ayah, selalu sempatkan melakukan aktivitas fisik yang satu ini karena memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang Buah Hati.